Jumat, 16 Mei 2008

PERIKLANAN

BIRO IKLAN

Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan.

Pengertian antara iklan dan periklanan mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah bahwa keduanya merupakan pesan yang ditujukan kepada khalayak. Perbedaannya yaitu iklan lebih cenderung kepada produk atau merupakan hasil dari periklanan, sedangkan periklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.

Iklan merupakan bagian dari bauran promosi (promotion mix) sedangkan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) dimana marketing mix meliputi product, price, place, promotion. Dalam bauran promosi sendiri dikenal ada lima unsur komunikasi yang utama, (Durianto, dkk. 2003) yaitu :

1. Advertising ( Periklanan )

Semua bentuk penyajian pesan-pesan penjualan yang bersifat nonpersonal, berupa penjualan tentang barang atau jasa yang dibayar oleh suatu perusahaan.

2. Sales promotion ( Promosi Penjualan )

Berbagai bentuk insentif jangka pendek yang diberikan produsen untuk mendorong keinginan konsumen agar tertarik dan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Public Relations ( Hubungan Masyarakat )

Berbagai macam program yang dibuat untuk memelihara, menciptakan, dan mengembangkan citra dan image perusahaan atau merek sebuah produk.

4. Personal selling ( Promosi pribadi )

Interaksi langsung dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan dari pembeli.

5. Direct marketing ( Pemasaran Langsung )

Periklanan merupakan bagian untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka periklanan tentu saja tidak sekedar memberikan informasi kepada khalayak tapi juga ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Citra produk yang terbaik biasanya tercipta melalui kegiatan-kegiatan periklanan. Dan juga segmen pasar yang dipilih sangat menentukan corak periklanan yang akan diluncurkan atau media yang harus dipilih.

Dalam periklanan, terdapat 5 pemain yang memegang peranan penting, yaitu: 1. The Advertiser ( pengiklan )

Adalah orang yang ingin menyampaikan pesan kepada pasar. Pengiklan mempunyai tugas untuk mementukan target audience-nya, memilih media yang akan digunakan, menentukan budget-bnya dan menentukan lama-nya waktu kampanye produk-nya. Pengiklan juga yang akan mempekerjakan biro iklan untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan kepada target audience.

2. Advertising Agency ( Biro Iklan )

Pengiklan menyewa sebuah biro iklan karena biro iklan biasanya lebih mengerti mengenai strategi dan konsep kreatif, pengetahuan mengenai media dan lain sebagainya sehingga pesan yang akan disampaikan pengiklan dapat disampaikan dengan baik ke target audience.

Biro iklan sendiri terdiri dari beberapa tipe yaitu :

a. Independent Creative Services

Bentuk usaha periklanan perorangan atau organisasi yang memfokuskan diri pada pelayanan jasa kreatif sampai ke produksi. Dibagi macam :-Freelance ( fotografer, copywriter, desainer dll. )-Biro Kreatif ( bukan perorangan tetapi sebuah team kerja )

b. Medium Advertising Agency

Sebuah usaha periklanan yang berskala menengah dan mempunyai jasa pelayanan yang lengkap namun pengiklan boleh memilih pelayanan yang mereka inginkan saja. Misalnya pengiklan hanya membutuhkan jasa pembuatan website atau brosur. Bekerja berdasarkan project.

c. Full Services Advertising Agency

Usaha periklanan yang berskala besar yang memberikan pelayanan secara lengkap bekerja berdasarkan kontrak bukan per-project. Biasanya sebuah biro iklan dikontrak untuk satu masa kampanye.

d. Relodex Advertising Agency

Bentuk usaha periklanan yang flexible yang tidak memiliki staff yang tetap. Biasanya terdiri dari beberapa professional yang sudah memiliki pekerjaan tetap di biro iklan lain.

e. Media Broker

Usaha periklanan yang memfokuskan diri pada penyediaan ruang dan waktu pada media.

f. In House Advertising Agency

Bentuknya hanya berupa divisi dalam sebuah perusahaan. Biasanya digunakan pada department store / mall atau perusahaan yang mempunyai event berkala dalam jangka waktu yang dekat.

3. The Media

Adalah tempat atau waktu yang akan digunakan oleh biro iklan untuk menyampaikan pesannya ke target audience. Media yang akan digunakan (bisa lebih dari satu) akan menyampaikan pesan secara konsisten sesuai dengan konsep kreatif biro iklan.

4. Vendors

Adalah sekelompok pendukung biro iklan. Mereka adalah freelance, consultant media dan para designer professional yang bekerja sendiri seperti photographer, copywriters dan lainnya.

5. The Target Audience

Adalah sasaran dari pengiklan dan biro iklan. Semua strategi dan konsep selalu dimulai dari konsumen atau target market.

Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien. Penetapan tujuan periklanan merupakan aspek penting yang mendapat perhatian serius. Tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan dengan efektif dan efisien.

Tujuan periklanan berfungsi sebagai alat komunikasi dan koordinasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan serta sebagai alat evaluasi. Selain itu tujuan juga akan sangat membantu dalam komunikasi dan membuat suatu garis antara keputusan strategis dan taktis.

Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah dalam rangka (Durianto, dkk, 2003) :

1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat. Para pemasar harus menyadari bahwa tanpa Brand awarness yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.

2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain.

3. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu merek.

4. Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan

Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Sebuah merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga perlu diperbaiki citra atau image-nya yang dilakukan melalui periklanan

5. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial

6. Mengarahkan konsumen untuk membeli produk. Tetapi yang harus disadari adalah iklan bukan segalanya, karena keberhasilan suatu merek di pasar tidak hanya tergantung pada periklanannya tapi juga ditentukan oleh elemen pemasaran lainnya.

Dari sekian banyak tujuan perusahaan dalam periklanan seperti yang telah disebut di atas, hanya beberapa tujuan saja yang harus dipilih. Tujuan tersebut harus benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan terhadap kampanye produknya, semakin efektif dan efisien tujuan maka kemungkinan kampanye periklanan berhasil akan semakin terbuka.

Dalam kitab Etika Pariwara Indonesia (EPI), biro iklan (advertising agency) diartikan sebagai suatu organisasi usaha yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut. Dengan demikian, perusahaan periklanan adalah termasuk kategori perusahaan jasa.

Bisnis periklanan di Indonesia termasuk salah satu bisnis yang berkembang cukup pesat. Jumlah anggota Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) dari tahun ke tahun menunjukan kenaikan (total per akhir 2005 terdaftar 412 perusahaan periklanan di seluruh Indonesia dengan nyaris 50%-nya berada di DKI Jakarta).

Media massa baru juga semakin bermunculan, baik itu stasiun TV maupun media cetak. Semakin banyak pula perguruan tinggi yang membuka jurusan periklanan, komunikasi, disain grafis dan sejenisnya selain kursus-kursus singkat mengenai berbagai keahlian dalam bekerja di perusahaan periklanan.

Berkarir di biro iklan bagi sebagian orang dianggap menarik karena biro iklan dianggap tempat kerja yang kreatif, dinamis dan berjiwa muda. Walaupun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya bekerja di biro iklan juga memiliki tingkat stress kerja yang cukup tinggi.

Secara umum, struktur organisasi suatu biro iklan dapat digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan struktur di atas, secara umum, ada beberapa fungsi di biro iklan yang bisa menjadi pilihan berkarir; yaitu:

1.Bina Usaha (Account Management)

Secara singkat, departemen ini berfungsi sebagai ‘jembatan’ antara klien-klien suatu biro iklan dengan departemen-departemen lainnya di biro iklan tersebut. Saat ia menghadapi klien, maka ia mewakili biro iklannya dalam mendapatkan informasi tentang apa saja kebutuhan klien untuk suatu program komunikasi pemasaran dari produk/jasa klien tersebut. Ia harus dapat menangkap dengan jeli peluang-peluang usaha yang mungkin dapat ia peroleh dari klien-kliennya. Ia juga harus mampu berpikir secara strategis untuk membantu memecahkan masalah komunikasi pemasaran dari kliennya.

Pada saat ia bertemu dengan rekan-rekannya di biro iklan, maka ia menjadi wakil klien dalam menjabarkan dengan sebaik mungkin kebutuhan klien tersebut. Ia juga akan membantu klien memastikan bahwa segala penugasan dari klien terlaksana dengan kualitas terbaik, tepat waktu dan tepat anggaran.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

1. Kemampuan berhubungan dengan individu (human relation)

2. Kemampuan melakukan presentasi dengan menyakinkan

3. Kemampuan berbahasa asing (Inggris, Mandarin dan sebagainya)

4. Mempunyai jiwa “melayani” dengan penuh semangat dan ceria

5. Kemampuan menganalisa kebutuhan-kebutuhan klien

6. Kemampuan memahami strategi pemasaran klien

7. Mempunyai apresiasi yang baik atas nilai-nilai seni/kreatifitas

8. Kemampuan memimpin kelompok kerja

9. Kemampuan mengambil keputusan dalam waktu yang singkat

10. Menguasai proses kerja di biro iklan dengan baik

11. Tekun dan teliti dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi

2.Perencanaan Strategis (Strategic Planning)

Departemen ini berfungsi untuk membantu departemen Bina Usaha dan Kreatif dalam menemukan ide-ide dasar pemecahan masalah komunikasi pemasaran dari klien biro iklan. Pada beberapa biro iklan, fungsi ini masih digabungkan dengan fungsi dari departemen Bina Usaha.

Tugas utama dari departemen ini adalah untuk ‘menerjemahkan’ taklimat (brief) dari klien agar memudahkan tim kreatif mengembangkan ide-ide mereka. Suatu taklimat dari klien pada prinsipnya adalah suatu problem. Seorang Perencana Strategis (Strategic Planner) harus mampu memperoleh alternatif pendekatan terbaik untuk memecahkan permasalahan klien tersebut.

Kunci keberhasilan seorang Perencana Strategis dalam memecahkan masalah klien adalah: 1) pemahaman yang mendalam mengenai produk/jasa klien dan 2) pemahaman yang mendalam mengenai konsumen dari produk/jasa klien. Termasuk dalam pengertian “produk/jasa klien” adalah seluruh pesaing-pesaingnya.

Bagaikan seorang jenderal dalam suatu medan perang, Perencana Strategis mempunyai peran yang kritikal dalam menentukan arah strategi komunikasi periklanan atas suatu produk/jasa.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

1. Kemampuan berpikir secara analitis (baik kuantitatif maupun kualitatif) dan konseptual yang kuat dan tajam

2. Menguasai teknik-teknik penelitian/riset

3. Mempunyai apreasi yang baik atas nilai-nilai seni/kreatifitas

4. Mempunyai wawasan yang luas

5. Kemampuan melakukan presentasi dengan baik dan jelas, termasuk disini adalah kemampuan ’menjual’ suatu ide atau solusi

3.Kreatif

Departemen ini berfungsi sebagai ‘dapur’ dari suatu biro iklan. Di departemen inilah permasalahan komunikasi pemasaran klien dicoba dipecahkan. Tim kreatif memperoleh masukan dari para Perencana Strategis. Kualitas dari taklimat yang diperoleh dari Perencana Strategis inilah yang akan menentukan titik awal kualitas keluaran dari suatu tim kreatif; seperti kata pepatah Inggris: Garbage In, Garbage Out.

Selain menemukan ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah tersebut, tim kreatif juga harus memikirkan media apa saja yang akan sesuai untuk menjadi sarana komunikasi produk/jasa tersebut. Biasanya, hal ini akan membutuhkan kerja-sama dengan Departemen Media.

Tim kreatif umumnya terdiri dari 2 fungsi utama; yaitu fungsi Pengarah Seni (Art Director) dan fungsi Penulis Naskah (Copywriter). Pengarah Seni bertanggung-jawab untuk menemukan ide-ide yang bersifat visual sedangkan Penulis Naskah akan mencari ide-ide yang bersifat verbal (baik tulisan maupun lisan, tergantung jenis media iklan yang digunakan). Kecuali untuk media radio yang hanya membutuhkan komunikasi verbal, kebanyakan jenis media lainnya akan sangat membutuhkan kerja-sama yang erat di antara ke dua fungsi tersebut.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

1. Kemampuan berpikir secara kreatif (secara visual ataupun verbal)

2. Mempunyai wawasan yang luas, khususnya dalam bidang yang berkaitan dengan kreatifitas

3. Kemampuan tidak cepat putus asa bila ide/solusinya ditolak

4. Kemampuan bekerja dalam tingkat stres yang tinggi

5. Kemampuan bekerja dalam tim

6. Kemampuan melakukan presentasi dengan baik

4.Media

Departemen ini bertanggung-jawab dalam memberikan solusi kepada klein berkaitan dengan pengaturan anggaran/biaya pemasangan iklan klien di media massa. Dalam Departemen ini biasanya terdapat beberapa sub-fungsi yaitu: Perencanaan Media (Media Planning), Negosiasi Media (Media Negotiation), dan Pelaksanaan Media (Media Implemention atau Media Buyer).

Tugas utama dari seorang Perencana Media (Media Planner) adalah untuk memastikan bahwa anggaran/biaya pemasangan iklan suatu klien/produk akan mencapai suatu tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Efektif dalam pengertian media yang digunakan akan mampu menjangkau sasaran konsumen utama dari produk klien tersebut. Efisien dalam pengertian klien mendapatkan harga terbaik yang mampu menjangkau sasaran konsumuen utamanya sebanyak mungkin. Dalam melakukan perhitungan efektifitas dan efisiensi tersebut seorang Perencana Media harus memahami bauran media (media mix) seperti apa yang dapat mencapai kondisi optimal yang diharapkannya.

Negosiator Media bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi baik dari sisi harga pemasangan iklan di media massa, waktu pemasangan, maupun hal-hal yang berkaitan dengan ‘ukuran’ (space) iklan di suatu media massa. Idealnya diharapkan iklan suatu produk dapat dipasang dengan harga semurah mungkin, di tempat/waktu yang paling efektif dalam menjangkau sasaran konsumennya dan dengan memperoleh ‘ukuran’ (space) iklan yang seluas/selama mungkin.

Pelaksana Media (Media Implementor/Buyer) bertanggung-jawab mengimple-mentasikan rancangan dan strategi pemasangan iklan yang disusun oleh Perencana Media dan memastikan bahwa target efektifitas dan efisiensi yang telah disepakati dengan klien dapat tercapai.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

1. Menguasai ilmu statistik (pengolahan data dan analisa data kuantitatif)

2. Mempunyai wawasan yang luas, khususnya mengenai kondisi media massa

3. Kemampuan bekerja dalam tim

4. Kemampuan melakukan presentasi (khususnya bagi Perencana Media)

5. Kemampuan bernegosiasi (khususnya bagi Negosiasi Media)

6. Kemampuan bekerja dengan detil/teliti tapi tetap dengan kecepatan kerja yang tinggi

7. Kemampuan mengambil keputusan dalam waktu yang singkat (khususnya bagi Pelaksana Media)

Ke empat departemen di atas boleh dikatakan sebagai empat pilar utama dalam suatu biro iklan. Dalam perkembangannya saat ini, suatu biro iklan saat ini bisa saja tidak memiliki ke empat pilar tersebut. Selain kemungkinan digabungkannya fungsi Bina Usaha dengan Perencanaan Strategis, pada saat ini makin banyak biro iklan yang melepaskan departemen medianya dan menyerahkan bisnis pemasangan iklannya melalui suatu biro iklan media (media agency). Biro iklan yang melakukan hal ini akibatnya hanya berfungsi sebagai biro iklan kreatif (creative agency atau sering pula disebut sebagai brand agency). Bila Anda ingin mengirimkan lamaran ke suatu biro iklan, pastikan bahwa posisi yang Anda incar memang ada pada perusahaan tersebut.

Selain ke empat pilar di atas, ada beberapa departemen lainnya yang mempunyai fungsi yang menunjang keberhasilan ke empat departemen tersebut. Berikut ini uraian singkat dari beberapa departemen penunjang tersebut:

1.Studio Kreatif

Departemen ini bertanggung-jawab untuk merubah ide-ide yang ditemukan oleh tim kreatif (Pengarah Seni ataupun Penulis Naskah) kedalam bentuk yang dapat lebih “mudah” dilihat dan dipahami oleh orang kebanyakan. Sederhananya: tugas mereka adalah memvisualisasikan ide-ide yang awalnya hanya bersifat “dalam angan-angan” atau baru berupa coretan-coretan sederhana. Jadi, kecuali materi iklan itu hanya berbentuk audio (suara), maka untuk materi-materi lainnya, peran studio ini akan dibutuhkan.

Staf Studio yang menggunakan kemampuan tangannya (secara manual) dalam memvisualisasikan suatu ide disebut Visualizer. Individu ini harus mempunyai keahlian menggambar yang tinggi dalam berbagai gaya sesuai dengan kebutuhan dari tim kreatifnya.

Selain secara manual, visualiasi ide tersebut juga dapat dilakukan dengan bantuan peralatan komputer dan perangkat lunak. Individu yang mampu melakukan hal ini disebut sebagai Graphic Designer. Seorang Graphic Designer harus mampu menangkap ide-ide yang disampaikan tim kreatifnya dan menggunakan segala kemampuannya dan penguasaannya atas perangkat komputer dan perangkat lunaknya untuk menghasilkan karya grafis yang diharapkan oleh tim kreatifnya.

Untuk materi-materi yang akan membutuhkan proses lebih lanjut seperti iklan televisi, maka hasil akhir dari departemen ini adalah gambar-gambar visual yang akan digunakan sebagai patokan/bimbingan bagi penuntasan proses selanjutnya oleh rumah produksi iklan televisi (dikenal dengan istilah story-board).

Seorang staf Studio Kreatif juga diharapkan mempunyai pengetahuan mengenai pengaruh/psikologi warna, komposisi disain, jenis-jenis huruf (font), efek cahaya, jenis-jenis media iklan (jenis-jenis kertas, plastik dan bahan-bahan lainnya yang bisa menjadi media iklan) dan dalam beberapa penugasan dibutuhkan pula keahlian dalam memahami bentuk secara 3 dimensi.

2.Produksi Cetak dan Audio Visual

Departemen ini bertanggung-jawab untuk meneruskan proses kerja yang dilakukan di departemen Studi Kreatif sampai suatu materi iklan benar-benar siap ditayangkan. Produksi Cetak bertanggung-jawab untuk bekerja sama dengan percetakan sehingga menghasilkan materi-materi iklan cetak. Sedangkan Produksi Audio Visual akan bekerja sama dengan rumah produksi iklan TV maupun rumah produksi radio untuk menghasilkan iklan-iklan TV atau radio.

Kunci keberhasilan dari departemen ini dapat diukur dari beberapa kriteria berikut:

1. Kualitas yang tinggi

2. Harga/biaya yang kompetitif

3. Waktu penyelesaian yang tepat waktu

Untuk menunjang keberhasilannya, seorang Produser Cetak harus menguasai dengan baik detil proses cetak (seperti jenis kertas, jenis mesin cetak, pencampuran tinta warna dan lain-lain). Sedangkan Produser Audio Visual harus menguasai proses kerja dalam suatu rumah produksi, memahami fungsi alat-alat/teknologi yang digunakan rumah produksi serta mempunyai wawasan yang luas sehingga mampu memilih sutradara film iklan yang sesuai dengan yang diharapkan oleh tim kreatif.

3.Pencarian Model (Casting/Talent Department)

Departemen ini berfungsi untuk membantu tim kreatif dan tim Produksi Cetak dan Audio Visual dalam menyediakan alternatif model iklan yang sesuai dengan ide tim kreatif. Model ini dalam pengertian yang seluas-luasnya, dalam arti, bisa saja model itu adalah sebagai seorang individu secara lengkap, bisa pula hanya model untuk suatu bagian tubuh tertentu (model rambut, model tangan, model kaki dan lain-lain), termasuk juga model suara.

Seorang pencari model yang handal akan mampu menerjemahkan ide-ide kreatif dari tim kreatif dan memberikan saran-saran profesionalnya dalam mencari model iklan yang sesuai. Ia juga harus mempunyai wawasan yang luas dan mata yang ‘tajam’ dalam menemukan model iklan yang cocok. Tidaklah selalu suatu model hanya dilihat dari kondisi fisiknya saja karena karakter dan gaya/perilaku seseorang juga dapat mempengaruhi apakah ia akan cocok ataukah tidak menjadi model suatu iklan. Pencari model juga harus dibekali dengan kemampuan membujuk seseorang agar mau menjadi model iklan.

4.Manajemen Proyek (Project Management)

Departemen ini berfungsi sebagai ‘pengawas’ (controller) atas berlangsungnya suatu proses kerja perusahaan periklanan. Keberhasilan departemen ini akan ditentukan oleh kriteria-kriteria berikut:

1. Pekerjaan yang tepat waktu (on-time)

2. Anggaran/biaya yang tidak melebihi rencana awal (on-budget)

3. Kualitas yang tepat/sesuai dengan pesanan (on-quality)

Untuk dapat melakukan fungsinya dengan profesional, seorang staf Manajemen Proyek harus memahami dengan sangat baik seluruh proses kerja di perusahaan periklanan. Ia juga harus memahami kuantitas dan kualitas seluruh tenaga kerja yang tersedia dan mampu mengatur dengan baik pembagian waktu kerja serta beban kerja mereka. Mereka juga harus mampu bekerja dalam tekanan yang tinggi, mengambil keputusan di saat-saat yang genting dan selalu siap dengan alternatif pemecahan masalah, termasuk bila suatu pekerjaan terpaksa harus diselesaikan oleh pihak-pihak di luar perusahaan (out-sourcing).

5.Departemen Lini Bawah (Below-The-Line Department)

Departemen ini akan sangat bervariasi dari satu biro iklan ke biro iklan lainnya. Hal ini didorong oleh makin derasnya kebutuhan akan promosi yang bersifat “lini bawah”. Promosi “lini atas” biasanya dikaitkan dengan promosi melalui media-media yang konvensional; seperti media cetak (koran, majalah, tabloid, billboard dan lain sebagainya), media audio (radio), dan media audio visual (televisi, bioskop). Pengembangan lebih detil dari fungsi ini akan tergantung dari orientasi bisnis suatu perusahaan periklanan. Pengertian mengenai promosi ’lini bawah’ inipun saat ini terus berkembang dengan pesat dan semakin luas areanya.

Beberapa contoh, misalnya:

Events Marketing:

Bertugas untuk mencari bentuk-bentuk kegiatan (events) yang dapat mendukung promosi suatu produk. Kegiatan itu bisa berupa: pertunjukan musik, demo penggunaan suatu produk, lomba olah-raga, pameran, dan lain sebagainya.

Retail Marketing:

Bertugas untuk mencari celah-celah media baru yang ada di area transaksi (retail area) untuk menggugah minat konsumen. Contoh sederhananya antara lain: pemasangan poster di dekat konter pembayaran, pemasangan materi-materi iklan di suatu warung, pemasangan stiker promosi di lantai sautu toko, pemasangan rak/lemari pajang khusus (booth) disuatu supermarket dan lain sebagainya.

Sponsored Program:

Bertugas mencari kemungkinan suatu promosi dapat ”ditempelkan” dalam bentuk mensponsori suatu kegiatan yang sudah ada atau menciptakan suatu kegiatan/program khusus. Program yang paling umum disponsori adalah film-film atau program di televisi ataupun program di radio. Tapi kegiatan ini telah berkembang cukup jauh sehingga saat ini bahkan suatu film bioskop-pun dapat disponsori oleh suatu produk.

Interactive & Direct Marketing:

Dalam konteks ini, Interactive Marketing/Promotion adalah suatu pendekatan dimana suatu kegiatan dilakukan sedemikan rupa sehingga memunculkan interaksi antara suatu produk dengan konsumennya secara langsung. Program-program promosi interaktif ini paling sering ditemui di dunia maya melalui penampilan web-site dari suatu produk atau kegiatan yang disponsori suatu produk tertentu. Bentuk ini sebenarnya adalah pengembangan dari kegiatan lapangan (events) yang mempertemukan suatu produk dengan konsumennya pula.

Direct Marketing/Promotion adalah suatu pendekatan pemasaran ataupun promosi yang dilakukan dengan cara mengirimkan suatu pesan khusus (bisa melalui kurir ataupun SMS/MMS) dan biasanya konsumen sekaligus dapat melakukan pemesanan pembelian barang/jasa melalui pesan khusus tersebut.

6.Riset Media (Media Research)

Departemen ini sangat erat berhubungan dengan fungsi Perencanaan Media. Fungsi mereka adalah membantu Perencana Media dengan memberikan masukan-masukan mengenai perilaku konsumen yang berkaitan dengan penggunaan media massa (misalnya: seberapa sering seseorang membaca koran per minggunya, dimana atau kapan mereka paling sering membaca koran dan lain sebagainya).

Di Indonesia, ada beberapa biro riset media independen yang datanya dapat dibeli oleh biro iklan. Departemen ini dapat pula berfungsi untuk melakukan pengolahan data-data riset dari biro riset media independen itu untuk kemudian menyajikan hasil telaah/analisanya kepada Perencana Media.

7.Jasa Terpadu (Central Service Division)

Divisi ini merupakan gabungan dari beberapa departemen penunjang yang bersifat umum (nyaris selalu ada di perusahaan manapun juga). Dalam divisi ini terdapat antara lain fungsi keuangan, pajak, akunting, bagian umum, personalia/SDM, dan teknologi informasi yang Penulis rasa tidak perlu dijabarkan di sini.

Cukup banyak posisi/fungsi di perusahaan periklanan yang tidak berkaitan langsung dengan suatu bidang pendidikan tertentu. Dan sampai saat kinipun belum ada institusi pendidikan yang mampu mencetak tenaga ahli periklanan secara umum dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh fungsi-fungsi di atas. Hal ini berakibat perusahaan periklanan yang profesional akan menyediakan program orientasi dan pelatihan agar individu-individu yang bekerja di sana dapat secepatnya beradaptasi dengan pekerjaan-pekerjaan mereka.

Sedikit tambahan mengenai gambaran umum ciri-ciri pekerjaan yang ada pada perusahaan periklanan:

a. Variasi pekerjaan yang kompleks

b. Dinamika perubahan yang cepat

Perubahan dari sisi klien

Perubahan dari sisi internal perusahaan

Perubahan dari sisi mitra kerja lainnya

c. Tenggat waktu pekerjaan yang singkat

d. Bekerja dalam tim dan menghadapi berbagai jenis kepribadian

e. Lingkungan sosial yang relatif informal

f. Struktur organisasi cenderung datar dan matriks

g. Kebutuhan akan pengetahuan yang luas (tingkat intelektual yang tinggi)

h. Tingginya tingkat keluar-masuk karyawan (employee turn-over rate)

i. Karyawan relatif berusia muda (rata-rata 30-32 tahun)

j. Tantangan untuk selalu memunculkan ide-ide kreatif

Setiap jenis perusahaan dan pekerjaan akan membutuhkan individu dengan karakter dan kemampuan yang berbeda pula. Beberapa karakter individu yang dapat menunjang keberhasilan dalam karir Anda di suatu perusahaan periklanan adalah:

1. Kreatifitas (Creativity):

Kreatifitas adalah inti kehidupan dari suatu perusahaan periklanan. Jiwa kreatifitas harus mengalir di seluruh departemen dan di seluruh perusahaan periklanan, bukan hanya kewajiban dari tim/departemen kreatif saja.

2. Semangat dan Kecintaan Terhadap Pekerjaan (Passionate):

Kreatifitas yang maksimum hanya dapat muncul bila ada semangat kerja untuk selalu mencapai yang terbaik dan menimbulkan kekaguman bagi semua pihak.

3. Berani Mengambil Resiko (Risk Taking):

Resiko gagal adalah sesuatu yang wajar dalam proses kreatifitas dan inovasi. Perusahaan periklanan akan menghargai pengambilan resiko yang berhasil (tanpa harus memberikan `hukuman` atas ide kreatif yang gagal).

4. Dorongan & Kepercayaan (Empowerment & Trust):

Menghargai tiap kontribusi dari tiap individu untuk membangun suasana kerja yang saling percaya hingga karyawan memunculkan seluruh pontensi-potensi mereka semaksimal mungkin.

5. Proaktif (Proactive):

Individu yang proaktif adalah inti suatu tim yang mampu berprestasi maksimal untuk menciptakan ide-ide yang mengagumkan. Perusahaan periklanan mendukung dan mendorong karyawannya untuk melakukan inisiatif dan bertanggung-jawab penuh dalam menciptakan dan mendukung ide-ide yang cemerlang tersebut.

6. Ceria (Fun):

Suasana kerja yang menyenangkan dibutuhkan untuk merangsang dan terus menjaga tingkat enerji dan kreatifitas yang tinggi sehingga perlu diciptakan suasana yang menyenangkan bagi semua orang dengan tetap menjaga rasa saling menghargai satu sama lain.

Apabila keenam karakter diatas terpenuhi maka kemungkinan untuk dapat bekerja dengan baik akan terwujud.

SISTEM KOMUNIKASI PEDESAAN


Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggungjawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama didalam masyarakat.

Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.

2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan ( Gemeinschaft atau paguyuban )

3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan ( part time ) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.

4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat dan sebagainya.

Karena sebagian besar masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang hampir sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Seperti pada waktu mendirikan rumah, upacara pesta perkawinan, memperbaiki jalan desa, membuat saluran air dan sebagainya, dalam hal-hal tersebut mereka akan selalu bekerjasama. Bentuk kerjasama dalam masyarakat itu disebut dengan istilah gotong royong dan tolong menolong.

Sedangkan komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

Komunikasi itu sendiri adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara pengirim dan penerima untuk mengubah tingkah laku. Pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok, atau organisasi. Begitu juga dengan penerima pesan. Proses komunikasi berlangsung melalui tahap-tahap tertentu secara terus menerus, berubah-ubah, dan tak henti-hentinya. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara pengirim dan penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Dan perubahan tingkah laku yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif, atau psikomotor.

Bentuk komunikasi di pedesaan lebih cenderung kepada komunikasi antar personal. Yaitu proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang yang terlibat dalam komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian komunikasi sehingga bertambah komplekslah komunikasi tersebut. Contoh: ketika di suatu desa akan diadakan kerjabakti atau gotong royong maka informasi itu akan cepat tersebar luas melalui satu orang kepada orang yang lainnya sehingga masyarakat akan turut dalam acara gotong royong tersebut.

Masyarakat Indonesia menurut para ahli lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris. Masyarakat yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikiran. Tapi, sebenranya di dalam masyarakat desa ada bermacam-macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan social.

Beberapa gejala social yang terjadi di pedesaan, yaitu:

a. Konflik ( pertengkaran )

Penilaian orang kota terhadap masyarakat desa yang tenang dan damai tidak selamanya benar karena di desa juga penuh dengan ketegangan dan masalah. Karena setiap hari mereka yang selalu berdekatan dengan tetangga-tetangganya secara terus menerus menyebabkan kesempatan untuk bertengkar lebih banyak sehingga kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan tersebut amat banyak dan juga sering terjadi. Apalgi bagi orang-orang yang tidak bisa menghormati orang yang lainnya.

b. Kontroversi ( pertentangan )

Pertentang bisa terjadi akibat adanya perubahan konsep-konsep dari kebudayaan ( adapt istiadat ) psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna ( black magic ) dan hal ini biasanya ditinjau dari sudut kebiasaan masyarakat.

c. Kompetisi ( persaingan )

Selaku manusia biasa, orang desa pun sesuai kodratnya mempunyai sifat-sifat sebagai manusia yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Wujud persaingan bisa positif dan juga negatif.

Desa adalah sebuah karakteristik yang mempunyai ciri khas sendiri, menurut Paul H. Landis ciri-ciri desa adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa

b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan

c. Cara berusaha ( ekonomi ) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam, seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Ciri khas dalam hubungan komunikasi masyarakat pedesaan lebih banyak menggunakan komunikasi antarpribadi karena masyarakat pedesaan belum begitu percaya terhadap media massa. Artinya, masyarakat lebih percaya terhadap informasi yang di sampaikan oleh seseorang yang patut di percaya.

Dengan proses komunikasi antarpersonal yang terjadi di pedesaan yang biasa di sebut dengan istilah “gethok tular” artinya pesan komunikasi tersebut disampaikan secara lisan melalui satu orang kepada orang yang lainnya. Tidak hanya itu saja ketika berbicara mengenai hal yang baru yang belum diketahui oleh masyarakat desa, misalnya program KB pemasaran pelaksanaan program KB tersebut lebih efektif lewat lisan seperti yang pernah dilakukan oleh sebuah unit mobil di desa. Namun, sejalan dengan tingkat perkembangan tingkat pengetahuan dan pendidikan penduduk yang sudah mulai maju, komunikasi seperti itu lambat laun akan ditinggalkan.

Dengan demikian, proses komunikasi melalui lisan atau antar persona akan cepat berubah apabila pembaharuan cepat diterima oleh masyarakat desa tetapi bukan berarti masyarakat desa tidak berhak dalam mengkonsumsi teknologi dalam semakin majunya perkembangn zaman seperti sekarang ini.

Pada masyarakat pedesaan dimana sebagian besar mereka adalah masyarakat tradisional terdapat berbagai media sosial sebagai sarana efektif saling berinteraksi. Media ini telah sejak lama tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan menjadi media sosialisasi nilai-nilai antar warga masyarakat, bahkan dari generasi ke generasi. Media ini dikenal sebagai media rakyat.

Media sosial adalah wahana komunikasi atau pertukaran informasi yang telah terpola dalam kehidupan sosial suatu komunitas masyarakat. Media sosial menuntut keterlibatan secara fisik individu dalam proses komunikasi (Sigman;124). Media sosial menggunakan komunikasi tatap muka dalam bentuk komunikasi antar personal maupun komunikasi kelompok. Disini proses keterlibatan anggota menjadi sangat penting. Media rakyat ini digambarkan sebagai media yang murah, mudah, bersifat sederajat, dialogis, sesuai dan sah dari segi budaya, bersifat setempat, lentur menghibur dan sekaligus memasyarakat juga sangat dipercayaoleh kalangan masyarakat pedesaan yang kebetulan menjadi kelompok sasaran utama (Oepen;hal 88).

Media rakyat sering muncul dalam bentuk kesenian daerah atau kebudayaan tradisonal daerah. Kesenian atau budaya daerah digunakan sebagai wahana untuk memperkenalkan dan memberikan pesan-pesan pembangunan kepada masyarakat pedesaan. Karena warga masyarakat pedesaan masih menyukai dan membutuhkan budaya atau kesenian tradisional sebagai sebuah bentuk hiburan maka media ini juga menjadi sarana yang sangat tepat sebagai media tranformasi nilai-nilai, termasuk pesan-pesan pembangunan dari pemerintah. Pesan-pesan pembangunan disisipkan secara implisit dan kreatif sehingga terasa menyatu dengan media rakyat (Yuni Setyaningsih ;2000).

Ada banyak macam media rakyat yang selama ini tumbuh, berkembang di masyarakat, namun banyak pula yang hilang karena ditinggalkan penggemarnya dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Pemilihan media rakyat yang mana yang bisa digunakan untuk menyebar luaskan ide-ide pembangunan adalah sangat penting untuk mendukung efektifitas pesan. Pilihan hendaknya dijatuhkan pada media rakyat yang paling disukai oleh sebagian besar masayarakat setempat (Colleta dan Kayam ; hal 235).

Media rakyat dalam bentuk seni rakyat (folk culture) diyakini dapat lebih mudah digunakan sebagai sarana menyebar luaskan informasi pembangunan karena media tersebut telah ada dan dekat dalam kehidupan masyarakat setempat. Dengan media rakyat, masyarakat akan ikut serta merasa memiliki atau terlibat dalam pembuatannya, sehingga memungkinkan tersampaikannya pesan-pesan pembangunan secara lebih efektif. Induksi nilai-nilai yang sifatnya evolutif dan menyatu dengan masyarakat dapat membuat masyarakat merasa tidak dipaksa untuk mengadopsi nilai-nilai baru.

Upaya penyebaran informasi pembangunan yang disampaikan melalui media melalui media yang ada bagi setiap masyarakat bangsa berbeda-beda disebabkan oleh struktur dan sistem masyarakat yang berbeda pula. Bagi masyarakat bangsa yang sudah linier dalam arti pengertian berbagai masalah sudah diketahui dan dimiliki oleh bagian terbesar anggota masyarakat, komunikasi melalui media massa modern akan lebih menguntungkan, namun bagi masyarakat yang mempunyai struktur dan sistem sosial yang majemuk, penyebaran informasi melalui media massa masih memerlukan upaya dengan media tradisional yang ada dalam masyarakatnya (Rogers 1971 : 165).

Terdapat tiga media yang sangat berpotensi dalam penyebaran informasi di pedesaan, yaitu : pertama Koran masuk desa adalah media massa atau Koran kota yang dikelola untuk masyarakat desa. Kedua media rakyat adalah media profil pedesaan yaitu dari, oleh, dan untuk rakyat pedesaan tetapi belum ada di Indonesia. Dan yang ketiga adalah media tradisional.

Robert de Laurent mengatakan bahwa media rakyat sama dengan surat kabar pedesaan. Sedangkan Berrigan mendefenisikan media rakyat atau media masyarakat adalah sebagai berikut :

· Media masyarakat adalah media yang bertumpu pada landasan yang lebih luas dari kebutuhan semua khalayaknya

· Media masyarakat adalah adaptasi media untuk digunakan oleh masyarakat yang bersangkutan, apapun tujuan yang ditetapkan oleh masyarakat

· Media masyarakat adalah media yang memberi kesempatan kepada warga masyarakat untuk memperoleh informasi pendidikan bila mereka menginginkan kesempatan itu

· Media ini adalah media yang menampung partisipasi masyarakat sebagai perencanaan, produksi dan pelaksanaan

· Media masyarakat adalah sasaran bagi masyarakat untuk mengemukakan sesuatu tetapi bukan untuk menyatakan sesuatu kepada masyarakat

Sedangkan beberapa fungsi media masyarakat menurut Cepen adalah (1) memberi saluran alternative sebagai sasaran bagi rakyat untuk mengemukakan kebutuhan dan kepentingan rakyat. (2) Berguna menyeimbangkan pemihakan kepada perkotaan yang tercermin dari isi media. (3) Membantu menjembatani kesenjangan antara pinggiran dengan perkotaan. (4) Mencegah membesarnya rasa kecewa, rasa puas diri dan keterasingan dikalangan penduduk daerah pedesaan. (5) Memberikan fasilitas berkembangnya keswadayaan, kemampuan mendorong diri sendiri dan kemampuan mengambil keputusan sendiri. (6) Dan berguna bagi umpan balik system pemantauan dan pengawasan suatu proyek tertentu.

Peran komunikasi dalam hal ini adalah merupakan saluran sosialisasi kebudayaan, yang mencerminkan bahwa komunikasi antar sesama adalah merupakan suatu yang harus dijaga dalam komunikasi di pedesaan, komunikasi tidak sekedar sebuah fenomena pertukaran informasi pengirim dan penerima pesan, lebih dari itu komunikasi merupakan upaya mencapai saling pengertian dan dari komunikasi inilah suatu kebudayaan diturunkan ke generasi selanjutnya. Kemudian komunikasi menyebarluaskan ide-ide baru sehingga menjadi nilai-nilai baru. Nilai-nilai baru ini biasanya muncul dari kreatifitas individu-individu atau consensus dari kelompok-kelompok manusia. Komunikasi mnyediakan kesempatan dan rentang waktu bagi masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai baru tersebut.

Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogen. Pola-pola interkasi social pada suatu masyarakat ditentukan oleh struktur social masyarakat yang bersangkutan. Dalam interaksi social selalu diusahakan agar supaya kesatuan social (social unity) tidak terganggu, konflik atau pertentangan social sedapat mungkin dihindarkanjangan sampai terjadi. Bahkan kalau terjadi konflik diusahakan supaya konflik tersebut tidak terbuka di hadapan umum. Bila terjadi pertentangan diusahakan untuk dirukunkan karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiwai hubungan social pada masyarakat pedesaan karena masyarakat ini sangat mendambakan tercapainya keserasian dalam kehidupan masyarakat.

Tetapi pada hakekatnya masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunikasi yang terpisah satu sama lain. Tetapi dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan. Dan desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.

Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hamper sama (homogen) di suatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dominant dari sector pertanian (agraris). Sifat hakekat masyarakat pedesaan banyak kegotong royongan dan tolong menolong dan kehidupan desa juga tidak selamanya tenang dan damai tetapi juga terdapat ketegangan tertentu.

Sedangkan system komunikasi yang digunakan oleh masyarakat desa cenderung berbentuk system komunikasi antar persona yaitu pesan disampaikan melalui satu orang kepada orang yang lainnya sehingga suatu berita di samapikan secara lisan dan akan mendapatkan feedback secara langsung sehingga masyarakat desa terlihat lebih kompak dan harmonis.

perkembangan tekonologi komunikasi dan informasi dewasa ini telah berkembang dengan sangat cepat. Tentu saja ini memberikan efek atau pengaruh yang ditimbulkan baik positif atau negatif. Mayoritas masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan memerlukan upaya-upaya dan program-program untuk meningkatkan kualitas pembangunan agar tidak semakin tertinggal dengan masyarakat perkotaan. Untuk mengejar ketertinggalan dan melaksanakan pembangunan termasuk masalah otonomi daerah yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak bisa bergantung pada satu program dari pusat (top-down) dan juga satu media, apalagi media massa yang rendah daya terimanya di masyarakat pedesaan. Tapi, diperlukan keterlibatan nyata berupa partisipasi masyarakat dalam menunjang program pemerintah tersebut. Dan salah satu media yang dapat dijadikan sarana untuk melibatkan masyarakat adalah menggunakan media rakyat, yang terbukti efektif dan tidak pernah berubah dalam kehidupan masyarakat tradisional. Dengan ini diharapkan semua pihak baik pemerintah dan masyarakat bisa menggunakan media rakyat dengan tepat dan efektif.

SPESIALISASI KEHUMASAN

Baru-baru ini dalam tayangan berita di TV ditayangkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) disuatu daerah terkena razia oleh satuan polisi pamong praja karena pada saat jam kerja kedapatan diluar lingkungan kerja, seperti di pusat perbelanjaan, kedai-kedai kopi, dan ditempat-tempat lain.

  1. Kemukakan pendapat anda dengan fenomena tersebut dan kaitkan dengan produktivitas dan kinerja PNS! Minimal 2 alinea.
  2. Untuk memperbaiki citra dan reputasi aparat pemerintah tersebut, apa langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh humas pemerintah untuk meminimalisir citra negatif yang sudah melekat dari aparat tersebut! ( Tujuan program, sasaran, kegunaan program, jangka waktu pelaksanaan program, dan evaluasi )

JAWAB :

1. Menurut saya mengenai pernyataan diatas merupakan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh PNS, karena hal tersebut dapat merusak citra dari dirinya, dan PNS khususnya yang tidak ikut melakukan hal tersebut serta tempat dimana ia bekerja akan merasakan dampaknya dinilai negative oleh masyarakat. Para PNS seharusnya melakukan pekerjaan yang sudah menjadi kewajibannya bukan nongkrong di kedai kopi atau pusat perbelanjaan karena dengan begitu berarti dapat di nilai bahwa mereka bukanlah orang-orang yang bertanggungjawab. Apabila semua PNS berkelakuan yang demikian maka hal itu akan mengakibatkan perusahaan dimana ia bekerja menjadi terpuruk dan mengakibatkan citra yang negative dan dapat dinilai masyarakat sebagai pegawai pemakan gaji buta. Padahal pemerintah telah memberikan tunjangan serta gaji yang cukup kepada mereka tetapi mereka tidak memberikan balasan berupa kinerja yang baik pada perusahaan.

Sedangkan kaitannya dengan produktivitas dan kinerja PNS lagi kita dapat menilai apabila mereka suka keluyuran begitu berarti mereka tidak bertanggungjawab atas tugas yang telah dipercayakan kepadanya dan secara tidak langsung juga telah merugikan masyarakat dan juga pemerintah. Dan akibatnya hal itu akan merugikan perusahaan dan masyarakat serta nama baik dari PNS itu sendiri. Dengan demikian kredibilitas sebagai PNS dianggap buruk. Dalam hal ini diharapkan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam mengatasi hal tersebut.

2. Menurut saya langkah konkrit yang dilakukan humas pemerintah untuk meminimalisir citra negative yang terlanjur melekat dari aparat pemerintah yaitu membuat suatu program kehumasan yang bertujuan untuk mengembalikan serta memperbaiki citra PNS dimasyarakat.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk meminimalisir citra negative yang terlanjur melekat, yaitu dengan program sbb:

· Tujuan Program

Mengembalikan gairah dan semangat kerja para PNS

Memperbaiki kinerja PNS agar lebih bertanggungjawab

Mengingatkan kembali apa yang menjadi tujuan perusahaan

· Sasaran

PNS

· Kegunaan Program

Untuk mengembalikan produktivitas dan kinerja PNS agar lebih bertanggungjawab

· Jangka Waktu Pelaksanaan Program

Setelah tertangkap razia oleh polisi pamong praja

3 bulan

· Evaluasi

Evaluasi aktivitas dilakukan setiap hari

Jumlah PNS yang membangkang

Jumlah PNS yang menurut

Dari program tersebut kita dapat berusaha untuk mengembalikan citra, yang pertama adalah dengan mengembalikan gairah dan semangat kerja dan menciptakan PNS yang bertanggungjawab agar tujuan dari perusahaan dapat terwujud. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan perlengkapan atau kantor dan kenyamanan dalam bekerja serta diberikan sanksi kepada PNS yang tidak melakukan kewajibannya. Karena yang menjadi sasaran adalah PNS maka dapat diberikan sanksi berupa pemotongan gaji, penghentian tunjangan dan sebagainya. Kemudian apabila mereka tidak mematuhinya haruslah diberikan kebijakan yang tegas berupa pemecatan sebagai konsekuensi terakhir.

Kegunaaan program tersebut adalah untuk mengembalikan produktivitas dan kinerja PNS agar lebih bertanggungjawab dalam melakukan pekerjaannya sehingga hasil yang di dapat juga maksimal. Sedangkan jangka waktu pelaksanaan dapat dilakukan langsung setelah tertangkapnya PNS tersebut oleh polisi pamong praja sampai 2 atau 3 bulan kedepan agar mereka dapat merubah kebiasaan buruk tersebut.

Evaluasi disini dapat dilakukan setiap hari berupa pemantauan kepada para PNS dan juga penilaian kepada siapa-siapa saja PNS yang masih membangkang dan yang taat.

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan peraturan yang lebih mengikat dan sanksi yang pantas bagi para PNS yang tidak melakukan tanggungjawabnya, tetapi butuh waktu untuk adaptasi bagi PNS tersebut dengan adanya peraturan yang baru. Kemudian baru dapat diketahui sejauh mana program itu berjalan dan dibutuhkan tanggapan masyarakat pasca program tersebut dilaksanakan.

meTaliZer

1. PERIKLANAN

BIRO IKLAN

Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan.

Pengertian antara iklan dan periklanan mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah bahwa keduanya merupakan pesan yang ditujukan kepada khalayak. Perbedaannya yaitu iklan lebih cenderung kepada produk atau merupakan hasil dari periklanan, sedangkan periklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.

Iklan merupakan bagian dari bauran promosi (promotion mix) sedangkan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix) dimana marketing mix meliputi product, price, place, promotion. Dalam bauran promosi sendiri dikenal ada lima unsur komunikasi yang utama, (Durianto, dkk. 2003) yaitu :

1. Advertising ( Periklanan )

Semua bentuk penyajian pesan-pesan penjualan yang bersifat nonpersonal, berupa penjualan tentang barang atau jasa yang dibayar oleh suatu perusahaan.

2. Sales promotion ( Promosi Penjualan )

Berbagai bentuk insentif jangka pendek yang diberikan produsen untuk mendorong keinginan konsumen agar tertarik dan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Public Relations ( Hubungan Masyarakat )

Berbagai macam program yang dibuat untuk memelihara, menciptakan, dan mengembangkan citra dan image perusahaan atau merek sebuah produk.

4. Personal selling ( Promosi pribadi )

Interaksi langsung dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan dari pembeli.

5. Direct marketing ( Pemasaran Langsung )

Periklanan merupakan bagian untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka periklanan tentu saja tidak sekedar memberikan informasi kepada khalayak tapi juga ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Citra produk yang terbaik biasanya tercipta melalui kegiatan-kegiatan periklanan. Dan juga segmen pasar yang dipilih sangat menentukan corak periklanan yang akan diluncurkan atau media yang harus dipilih.

Dalam periklanan, terdapat 5 pemain yang memegang peranan penting, yaitu: 1. The Advertiser ( pengiklan )

Adalah orang yang ingin menyampaikan pesan kepada pasar. Pengiklan mempunyai tugas untuk mementukan target audience-nya, memilih media yang akan digunakan, menentukan budget-bnya dan menentukan lama-nya waktu kampanye produk-nya. Pengiklan juga yang akan mempekerjakan biro iklan untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan kepada target audience.

2. Advertising Agency ( Biro Iklan )

Pengiklan menyewa sebuah biro iklan karena biro iklan biasanya lebih mengerti mengenai strategi dan konsep kreatif, pengetahuan mengenai media dan lain sebagainya sehingga pesan yang akan disampaikan pengiklan dapat disampaikan dengan baik ke target audience.

Biro iklan sendiri terdiri dari beberapa tipe yaitu :

a. Independent Creative Services

Bentuk usaha periklanan perorangan atau organisasi yang memfokuskan diri pada pelayanan jasa kreatif sampai ke produksi. Dibagi macam :-Freelance ( fotografer, copywriter, desainer dll. )-Biro Kreatif ( bukan perorangan tetapi sebuah team kerja )

b. Medium Advertising Agency

Sebuah usaha periklanan yang berskala menengah dan mempunyai jasa pelayanan yang lengkap namun pengiklan boleh memilih pelayanan yang mereka inginkan saja. Misalnya pengiklan hanya membutuhkan jasa pembuatan website atau brosur. Bekerja berdasarkan project.

c. Full Services Advertising Agency

Usaha periklanan yang berskala besar yang memberikan pelayanan secara lengkap bekerja berdasarkan kontrak bukan per-project. Biasanya sebuah biro iklan dikontrak untuk satu masa kampanye.

d. Relodex Advertising Agency

Bentuk usaha periklanan yang flexible yang tidak memiliki staff yang tetap. Biasanya terdiri dari beberapa professional yang sudah memiliki pekerjaan tetap di biro iklan lain.

e. Media Broker

Usaha periklanan yang memfokuskan diri pada penyediaan ruang dan waktu pada media.

f. In House Advertising Agency

Bentuknya hanya berupa divisi dalam sebuah perusahaan. Biasanya digunakan pada department store / mall atau perusahaan yang mempunyai event berkala dalam jangka waktu yang dekat.

3. The Media

Adalah tempat atau waktu yang akan digunakan oleh biro iklan untuk menyampaikan pesannya ke target audience. Media yang akan digunakan (bisa lebih dari satu) akan menyampaikan pesan secara konsisten sesuai dengan konsep kreatif biro iklan.

4. Vendors

Adalah sekelompok pendukung biro iklan. Mereka adalah freelance, consultant media dan para designer professional yang bekerja sendiri seperti photographer, copywriters dan lainnya.

5. The Target Audience

Adalah sasaran dari pengiklan dan biro iklan. Semua strategi dan konsep selalu dimulai dari konsumen atau target market.

Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien. Penetapan tujuan periklanan merupakan aspek penting yang mendapat perhatian serius. Tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan dengan efektif dan efisien.

Tujuan periklanan berfungsi sebagai alat komunikasi dan koordinasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan serta sebagai alat evaluasi. Selain itu tujuan juga akan sangat membantu dalam komunikasi dan membuat suatu garis antara keputusan strategis dan taktis.

Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah dalam rangka (Durianto, dkk, 2003) :

1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat. Para pemasar harus menyadari bahwa tanpa Brand awarness yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.

2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain.

3. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu merek.

4. Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan

Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Sebuah merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga perlu diperbaiki citra atau image-nya yang dilakukan melalui periklanan

5. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial

6. Mengarahkan konsumen untuk membeli produk. Tetapi yang harus disadari adalah iklan bukan segalanya, karena keberhasilan suatu merek di pasar tidak hanya tergantung pada periklanannya tapi juga ditentukan oleh elemen pemasaran lainnya.

Dari sekian banyak tujuan perusahaan dalam periklanan seperti yang telah disebut di atas, hanya beberapa tujuan saja yang harus dipilih. Tujuan tersebut harus benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan terhadap kampanye produknya, semakin efektif dan efisien tujuan maka kemungkinan kampanye periklanan berhasil akan semakin terbuka.

Dalam kitab Etika Pariwara Indonesia (EPI), biro iklan (advertising agency) diartikan sebagai suatu organisasi usaha yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut. Dengan demikian, perusahaan periklanan adalah termasuk kategori perusahaan jasa.

Bisnis periklanan di Indonesia termasuk salah satu bisnis yang berkembang cukup pesat. Jumlah anggota Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) dari tahun ke tahun menunjukan kenaikan (total per akhir 2005 terdaftar 412 perusahaan periklanan di seluruh Indonesia dengan nyaris 50%-nya berada di DKI Jakarta).

Media massa baru juga semakin bermunculan, baik itu stasiun TV maupun media cetak. Semakin banyak pula perguruan tinggi yang membuka jurusan periklanan, komunikasi, disain grafis dan sejenisnya selain kursus-kursus singkat mengenai berbagai keahlian dalam bekerja di perusahaan periklanan.

Berkarir di biro iklan bagi sebagian orang dianggap menarik karena biro iklan dianggap tempat kerja yang kreatif, dinamis dan berjiwa muda. Walaupun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa sebenarnya bekerja di biro iklan juga memiliki tingkat stress kerja yang cukup tinggi.

Secara umum, struktur organisasi suatu biro iklan dapat digambarkan sebagai berikut:

Berdasarkan struktur di atas, secara umum, ada beberapa fungsi di biro iklan yang bisa menjadi pilihan berkarir; yaitu:

1.Bina Usaha (Account Management)

Secara singkat, departemen ini berfungsi sebagai ‘jembatan’ antara klien-klien suatu biro iklan dengan departemen-departemen lainnya di biro iklan tersebut. Saat ia menghadapi klien, maka ia mewakili biro iklannya dalam mendapatkan informasi tentang apa saja kebutuhan klien untuk suatu program komunikasi pemasaran dari produk/jasa klien tersebut. Ia harus dapat menangkap dengan jeli peluang-peluang usaha yang mungkin dapat ia peroleh dari klien-kliennya. Ia juga harus mampu berpikir secara strategis untuk membantu memecahkan masalah komunikasi pemasaran dari kliennya.

Pada saat ia bertemu dengan rekan-rekannya di biro iklan, maka ia menjadi wakil klien dalam menjabarkan dengan sebaik mungkin kebutuhan klien tersebut. Ia juga akan membantu klien memastikan bahwa segala penugasan dari klien terlaksana dengan kualitas terbaik, tepat waktu dan tepat anggaran.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

1. Kemampuan berhubungan dengan individu (human relation)

2. Kemampuan melakukan presentasi dengan menyakinkan

3. Kemampuan berbahasa asing (Inggris, Mandarin dan sebagainya)

4. Mempunyai jiwa “melayani” dengan penuh semangat dan ceria

5. Kemampuan menganalisa kebutuhan-kebutuhan klien

6. Kemampuan memahami strategi pemasaran klien

7. Mempunyai apresiasi yang baik atas nilai-nilai seni/kreatifitas

8. Kemampuan memimpin kelompok kerja

9. Kemampuan mengambil keputusan dalam waktu yang singkat

10. Menguasai proses kerja di biro iklan dengan baik

11. Tekun dan teliti dalam menyelesaikan tugas-tugas administrasi

2.Perencanaan Strategis (Strategic Planning)

Departemen ini berfungsi untuk membantu departemen Bina Usaha dan Kreatif dalam menemukan ide-ide dasar pemecahan masalah komunikasi pemasaran dari klien biro iklan. Pada beberapa biro iklan, fungsi ini masih digabungkan dengan fungsi dari departemen Bina Usaha.

Tugas utama dari departemen ini adalah untuk ‘menerjemahkan’ taklimat (brief) dari klien agar memudahkan tim kreatif mengembangkan ide-ide mereka. Suatu taklimat dari klien pada prinsipnya adalah suatu problem. Seorang Perencana Strategis (Strategic Planner) harus mampu memperoleh alternatif pendekatan terbaik untuk memecahkan permasalahan klien tersebut.

Kunci keberhasilan seorang Perencana Strategis dalam memecahkan masalah klien adalah: 1) pemahaman yang mendalam mengenai produk/jasa klien dan 2) pemahaman yang mendalam mengenai konsumen dari produk/jasa klien. Termasuk dalam pengertian “produk/jasa klien” adalah seluruh pesaing-pesaingnya.

Bagaikan seorang jenderal dalam suatu medan perang, Perencana Strategis mempunyai peran yang kritikal dalam menentukan arah strategi komunikasi periklanan atas suatu produk/jasa.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

1. Kemampuan berpikir secara analitis (baik kuantitatif maupun kualitatif) dan konseptual yang kuat dan tajam

2. Menguasai teknik-teknik penelitian/riset

3. Mempunyai apreasi yang baik atas nilai-nilai seni/kreatifitas

4. Mempunyai wawasan yang luas

5. Kemampuan melakukan presentasi dengan baik dan jelas, termasuk disini adalah kemampuan ’menjual’ suatu ide atau solusi

3.Kreatif

Departemen ini berfungsi sebagai ‘dapur’ dari suatu biro iklan. Di departemen inilah permasalahan komunikasi pemasaran klien dicoba dipecahkan. Tim kreatif memperoleh masukan dari para Perencana Strategis. Kualitas dari taklimat yang diperoleh dari Perencana Strategis inilah yang akan menentukan titik awal kualitas keluaran dari suatu tim kreatif; seperti kata pepatah Inggris: Garbage In, Garbage Out.

Selain menemukan ide-ide kreatif untuk memecahkan masalah tersebut, tim kreatif juga harus memikirkan media apa saja yang akan sesuai untuk menjadi sarana komunikasi produk/jasa tersebut. Biasanya, hal ini akan membutuhkan kerja-sama dengan Departemen Media.

Tim kreatif umumnya terdiri dari 2 fungsi utama; yaitu fungsi Pengarah Seni (Art Director) dan fungsi Penulis Naskah (Copywriter). Pengarah Seni bertanggung-jawab untuk menemukan ide-ide yang bersifat visual sedangkan Penulis Naskah akan mencari ide-ide yang bersifat verbal (baik tulisan maupun lisan, tergantung jenis media iklan yang digunakan). Kecuali untuk media radio yang hanya membutuhkan komunikasi verbal, kebanyakan jenis media lainnya akan sangat membutuhkan kerja-sama yang erat di antara ke dua fungsi tersebut.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

1. Kemampuan berpikir secara kreatif (secara visual ataupun verbal)

2. Mempunyai wawasan yang luas, khususnya dalam bidang yang berkaitan dengan kreatifitas

3. Kemampuan tidak cepat putus asa bila ide/solusinya ditolak

4. Kemampuan bekerja dalam tingkat stres yang tinggi

5. Kemampuan bekerja dalam tim

6. Kemampuan melakukan presentasi dengan baik

4.Media

Departemen ini bertanggung-jawab dalam memberikan solusi kepada klein berkaitan dengan pengaturan anggaran/biaya pemasangan iklan klien di media massa. Dalam Departemen ini biasanya terdapat beberapa sub-fungsi yaitu: Perencanaan Media (Media Planning), Negosiasi Media (Media Negotiation), dan Pelaksanaan Media (Media Implemention atau Media Buyer).

Tugas utama dari seorang Perencana Media (Media Planner) adalah untuk memastikan bahwa anggaran/biaya pemasangan iklan suatu klien/produk akan mencapai suatu tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Efektif dalam pengertian media yang digunakan akan mampu menjangkau sasaran konsumen utama dari produk klien tersebut. Efisien dalam pengertian klien mendapatkan harga terbaik yang mampu menjangkau sasaran konsumuen utamanya sebanyak mungkin. Dalam melakukan perhitungan efektifitas dan efisiensi tersebut seorang Perencana Media harus memahami bauran media (media mix) seperti apa yang dapat mencapai kondisi optimal yang diharapkannya.

Negosiator Media bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi baik dari sisi harga pemasangan iklan di media massa, waktu pemasangan, maupun hal-hal yang berkaitan dengan ‘ukuran’ (space) iklan di suatu media massa. Idealnya diharapkan iklan suatu produk dapat dipasang dengan harga semurah mungkin, di tempat/waktu yang paling efektif dalam menjangkau sasaran konsumennya dan dengan memperoleh ‘ukuran’ (space) iklan yang seluas/selama mungkin.

Pelaksana Media (Media Implementor/Buyer) bertanggung-jawab mengimple-mentasikan rancangan dan strategi pemasangan iklan yang disusun oleh Perencana Media dan memastikan bahwa target efektifitas dan efisiensi yang telah disepakati dengan klien dapat tercapai.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

1. Menguasai ilmu statistik (pengolahan data dan analisa data kuantitatif)

2. Mempunyai wawasan yang luas, khususnya mengenai kondisi media massa

3. Kemampuan bekerja dalam tim

4. Kemampuan melakukan presentasi (khususnya bagi Perencana Media)

5. Kemampuan bernegosiasi (khususnya bagi Negosiasi Media)

6. Kemampuan bekerja dengan detil/teliti tapi tetap dengan kecepatan kerja yang tinggi

7. Kemampuan mengambil keputusan dalam waktu yang singkat (khususnya bagi Pelaksana Media)

Ke empat departemen di atas boleh dikatakan sebagai empat pilar utama dalam suatu biro iklan. Dalam perkembangannya saat ini, suatu biro iklan saat ini bisa saja tidak memiliki ke empat pilar tersebut. Selain kemungkinan digabungkannya fungsi Bina Usaha dengan Perencanaan Strategis, pada saat ini makin banyak biro iklan yang melepaskan departemen medianya dan menyerahkan bisnis pemasangan iklannya melalui suatu biro iklan media (media agency). Biro iklan yang melakukan hal ini akibatnya hanya berfungsi sebagai biro iklan kreatif (creative agency atau sering pula disebut sebagai brand agency). Bila Anda ingin mengirimkan lamaran ke suatu biro iklan, pastikan bahwa posisi yang Anda incar memang ada pada perusahaan tersebut.

Selain ke empat pilar di atas, ada beberapa departemen lainnya yang mempunyai fungsi yang menunjang keberhasilan ke empat departemen tersebut. Berikut ini uraian singkat dari beberapa departemen penunjang tersebut:

1.Studio Kreatif

Departemen ini bertanggung-jawab untuk merubah ide-ide yang ditemukan oleh tim kreatif (Pengarah Seni ataupun Penulis Naskah) kedalam bentuk yang dapat lebih “mudah” dilihat dan dipahami oleh orang kebanyakan. Sederhananya: tugas mereka adalah memvisualisasikan ide-ide yang awalnya hanya bersifat “dalam angan-angan” atau baru berupa coretan-coretan sederhana. Jadi, kecuali materi iklan itu hanya berbentuk audio (suara), maka untuk materi-materi lainnya, peran studio ini akan dibutuhkan.

Staf Studio yang menggunakan kemampuan tangannya (secara manual) dalam memvisualisasikan suatu ide disebut Visualizer. Individu ini harus mempunyai keahlian menggambar yang tinggi dalam berbagai gaya sesuai dengan kebutuhan dari tim kreatifnya.

Selain secara manual, visualiasi ide tersebut juga dapat dilakukan dengan bantuan peralatan komputer dan perangkat lunak. Individu yang mampu melakukan hal ini disebut sebagai Graphic Designer. Seorang Graphic Designer harus mampu menangkap ide-ide yang disampaikan tim kreatifnya dan menggunakan segala kemampuannya dan penguasaannya atas perangkat komputer dan perangkat lunaknya untuk menghasilkan karya grafis yang diharapkan oleh tim kreatifnya.

Untuk materi-materi yang akan membutuhkan proses lebih lanjut seperti iklan televisi, maka hasil akhir dari departemen ini adalah gambar-gambar visual yang akan digunakan sebagai patokan/bimbingan bagi penuntasan proses selanjutnya oleh rumah produksi iklan televisi (dikenal dengan istilah story-board).

Seorang staf Studio Kreatif juga diharapkan mempunyai pengetahuan mengenai pengaruh/psikologi warna, komposisi disain, jenis-jenis huruf (font), efek cahaya, jenis-jenis media iklan (jenis-jenis kertas, plastik dan bahan-bahan lainnya yang bisa menjadi media iklan) dan dalam beberapa penugasan dibutuhkan pula keahlian dalam memahami bentuk secara 3 dimensi.

2.Produksi Cetak dan Audio Visual

Departemen ini bertanggung-jawab untuk meneruskan proses kerja yang dilakukan di departemen Studi Kreatif sampai suatu materi iklan benar-benar siap ditayangkan. Produksi Cetak bertanggung-jawab untuk bekerja sama dengan percetakan sehingga menghasilkan materi-materi iklan cetak. Sedangkan Produksi Audio Visual akan bekerja sama dengan rumah produksi iklan TV maupun rumah produksi radio untuk menghasilkan iklan-iklan TV atau radio.

Kunci keberhasilan dari departemen ini dapat diukur dari beberapa kriteria berikut:

1. Kualitas yang tinggi

2. Harga/biaya yang kompetitif

3. Waktu penyelesaian yang tepat waktu

Untuk menunjang keberhasilannya, seorang Produser Cetak harus menguasai dengan baik detil proses cetak (seperti jenis kertas, jenis mesin cetak, pencampuran tinta warna dan lain-lain). Sedangkan Produser Audio Visual harus menguasai proses kerja dalam suatu rumah produksi, memahami fungsi alat-alat/teknologi yang digunakan rumah produksi serta mempunyai wawasan yang luas sehingga mampu memilih sutradara film iklan yang sesuai dengan yang diharapkan oleh tim kreatif.

3.Pencarian Model (Casting/Talent Department)

Departemen ini berfungsi untuk membantu tim kreatif dan tim Produksi Cetak dan Audio Visual dalam menyediakan alternatif model iklan yang sesuai dengan ide tim kreatif. Model ini dalam pengertian yang seluas-luasnya, dalam arti, bisa saja model itu adalah sebagai seorang individu secara lengkap, bisa pula hanya model untuk suatu bagian tubuh tertentu (model rambut, model tangan, model kaki dan lain-lain), termasuk juga model suara.

Seorang pencari model yang handal akan mampu menerjemahkan ide-ide kreatif dari tim kreatif dan memberikan saran-saran profesionalnya dalam mencari model iklan yang sesuai. Ia juga harus mempunyai wawasan yang luas dan mata yang ‘tajam’ dalam menemukan model iklan yang cocok. Tidaklah selalu suatu model hanya dilihat dari kondisi fisiknya saja karena karakter dan gaya/perilaku seseorang juga dapat mempengaruhi apakah ia akan cocok ataukah tidak menjadi model suatu iklan. Pencari model juga harus dibekali dengan kemampuan membujuk seseorang agar mau menjadi model iklan.

4.Manajemen Proyek (Project Management)

Departemen ini berfungsi sebagai ‘pengawas’ (controller) atas berlangsungnya suatu proses kerja perusahaan periklanan. Keberhasilan departemen ini akan ditentukan oleh kriteria-kriteria berikut:

1. Pekerjaan yang tepat waktu (on-time)

2. Anggaran/biaya yang tidak melebihi rencana awal (on-budget)

3. Kualitas yang tepat/sesuai dengan pesanan (on-quality)

Untuk dapat melakukan fungsinya dengan profesional, seorang staf Manajemen Proyek harus memahami dengan sangat baik seluruh proses kerja di perusahaan periklanan. Ia juga harus memahami kuantitas dan kualitas seluruh tenaga kerja yang tersedia dan mampu mengatur dengan baik pembagian waktu kerja serta beban kerja mereka. Mereka juga harus mampu bekerja dalam tekanan yang tinggi, mengambil keputusan di saat-saat yang genting dan selalu siap dengan alternatif pemecahan masalah, termasuk bila suatu pekerjaan terpaksa harus diselesaikan oleh pihak-pihak di luar perusahaan (out-sourcing).

5.Departemen Lini Bawah (Below-The-Line Department)

Departemen ini akan sangat bervariasi dari satu biro iklan ke biro iklan lainnya. Hal ini didorong oleh makin derasnya kebutuhan akan promosi yang bersifat “lini bawah”. Promosi “lini atas” biasanya dikaitkan dengan promosi melalui media-media yang konvensional; seperti media cetak (koran, majalah, tabloid, billboard dan lain sebagainya), media audio (radio), dan media audio visual (televisi, bioskop). Pengembangan lebih detil dari fungsi ini akan tergantung dari orientasi bisnis suatu perusahaan periklanan. Pengertian mengenai promosi ’lini bawah’ inipun saat ini terus berkembang dengan pesat dan semakin luas areanya.

Beberapa contoh, misalnya:

Events Marketing:

Bertugas untuk mencari bentuk-bentuk kegiatan (events) yang dapat mendukung promosi suatu produk. Kegiatan itu bisa berupa: pertunjukan musik, demo penggunaan suatu produk, lomba olah-raga, pameran, dan lain sebagainya.

Retail Marketing:

Bertugas untuk mencari celah-celah media baru yang ada di area transaksi (retail area) untuk menggugah minat konsumen. Contoh sederhananya antara lain: pemasangan poster di dekat konter pembayaran, pemasangan materi-materi iklan di suatu warung, pemasangan stiker promosi di lantai sautu toko, pemasangan rak/lemari pajang khusus (booth) disuatu supermarket dan lain sebagainya.

Sponsored Program:

Bertugas mencari kemungkinan suatu promosi dapat ”ditempelkan” dalam bentuk mensponsori suatu kegiatan yang sudah ada atau menciptakan suatu kegiatan/program khusus. Program yang paling umum disponsori adalah film-film atau program di televisi ataupun program di radio. Tapi kegiatan ini telah berkembang cukup jauh sehingga saat ini bahkan suatu film bioskop-pun dapat disponsori oleh suatu produk.

Interactive & Direct Marketing:

Dalam konteks ini, Interactive Marketing/Promotion adalah suatu pendekatan dimana suatu kegiatan dilakukan sedemikan rupa sehingga memunculkan interaksi antara suatu produk dengan konsumennya secara langsung. Program-program promosi interaktif ini paling sering ditemui di dunia maya melalui penampilan web-site dari suatu produk atau kegiatan yang disponsori suatu produk tertentu. Bentuk ini sebenarnya adalah pengembangan dari kegiatan lapangan (events) yang mempertemukan suatu produk dengan konsumennya pula.

Direct Marketing/Promotion adalah suatu pendekatan pemasaran ataupun promosi yang dilakukan dengan cara mengirimkan suatu pesan khusus (bisa melalui kurir ataupun SMS/MMS) dan biasanya konsumen sekaligus dapat melakukan pemesanan pembelian barang/jasa melalui pesan khusus tersebut.

6.Riset Media (Media Research)

Departemen ini sangat erat berhubungan dengan fungsi Perencanaan Media. Fungsi mereka adalah membantu Perencana Media dengan memberikan masukan-masukan mengenai perilaku konsumen yang berkaitan dengan penggunaan media massa (misalnya: seberapa sering seseorang membaca koran per minggunya, dimana atau kapan mereka paling sering membaca koran dan lain sebagainya).

Di Indonesia, ada beberapa biro riset media independen yang datanya dapat dibeli oleh biro iklan. Departemen ini dapat pula berfungsi untuk melakukan pengolahan data-data riset dari biro riset media independen itu untuk kemudian menyajikan hasil telaah/analisanya kepada Perencana Media.

7.Jasa Terpadu (Central Service Division)

Divisi ini merupakan gabungan dari beberapa departemen penunjang yang bersifat umum (nyaris selalu ada di perusahaan manapun juga). Dalam divisi ini terdapat antara lain fungsi keuangan, pajak, akunting, bagian umum, personalia/SDM, dan teknologi informasi yang Penulis rasa tidak perlu dijabarkan di sini.

Cukup banyak posisi/fungsi di perusahaan periklanan yang tidak berkaitan langsung dengan suatu bidang pendidikan tertentu. Dan sampai saat kinipun belum ada institusi pendidikan yang mampu mencetak tenaga ahli periklanan secara umum dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh fungsi-fungsi di atas. Hal ini berakibat perusahaan periklanan yang profesional akan menyediakan program orientasi dan pelatihan agar individu-individu yang bekerja di sana dapat secepatnya beradaptasi dengan pekerjaan-pekerjaan mereka.

Sedikit tambahan mengenai gambaran umum ciri-ciri pekerjaan yang ada pada perusahaan periklanan:

a. Variasi pekerjaan yang kompleks

b. Dinamika perubahan yang cepat

Perubahan dari sisi klien

Perubahan dari sisi internal perusahaan

Perubahan dari sisi mitra kerja lainnya

c. Tenggat waktu pekerjaan yang singkat

d. Bekerja dalam tim dan menghadapi berbagai jenis kepribadian

e. Lingkungan sosial yang relatif informal

f. Struktur organisasi cenderung datar dan matriks

g. Kebutuhan akan pengetahuan yang luas (tingkat intelektual yang tinggi)

h. Tingginya tingkat keluar-masuk karyawan (employee turn-over rate)

i. Karyawan relatif berusia muda (rata-rata 30-32 tahun)

j. Tantangan untuk selalu memunculkan ide-ide kreatif

Setiap jenis perusahaan dan pekerjaan akan membutuhkan individu dengan karakter dan kemampuan yang berbeda pula. Beberapa karakter individu yang dapat menunjang keberhasilan dalam karir Anda di suatu perusahaan periklanan adalah:

1. Kreatifitas (Creativity):

Kreatifitas adalah inti kehidupan dari suatu perusahaan periklanan. Jiwa kreatifitas harus mengalir di seluruh departemen dan di seluruh perusahaan periklanan, bukan hanya kewajiban dari tim/departemen kreatif saja.

2. Semangat dan Kecintaan Terhadap Pekerjaan (Passionate):

Kreatifitas yang maksimum hanya dapat muncul bila ada semangat kerja untuk selalu mencapai yang terbaik dan menimbulkan kekaguman bagi semua pihak.

3. Berani Mengambil Resiko (Risk Taking):

Resiko gagal adalah sesuatu yang wajar dalam proses kreatifitas dan inovasi. Perusahaan periklanan akan menghargai pengambilan resiko yang berhasil (tanpa harus memberikan `hukuman` atas ide kreatif yang gagal).

4. Dorongan & Kepercayaan (Empowerment & Trust):

Menghargai tiap kontribusi dari tiap individu untuk membangun suasana kerja yang saling percaya hingga karyawan memunculkan seluruh pontensi-potensi mereka semaksimal mungkin.

5. Proaktif (Proactive):

Individu yang proaktif adalah inti suatu tim yang mampu berprestasi maksimal untuk menciptakan ide-ide yang mengagumkan. Perusahaan periklanan mendukung dan mendorong karyawannya untuk melakukan inisiatif dan bertanggung-jawab penuh dalam menciptakan dan mendukung ide-ide yang cemerlang tersebut.

6. Ceria (Fun):

Suasana kerja yang menyenangkan dibutuhkan untuk merangsang dan terus menjaga tingkat enerji dan kreatifitas yang tinggi sehingga perlu diciptakan suasana yang menyenangkan bagi semua orang dengan tetap menjaga rasa saling menghargai satu sama lain.

Apabila keenam karakter diatas terpenuhi maka kemungkinan untuk dapat bekerja dengan baik akan terwujud.

2. SPESIALISASI KEHUMASAN

Baru-baru ini dalam tayangan berita di TV ditayangkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) disuatu daerah terkena razia oleh satuan polisi pamong praja karena pada saat jam kerja kedapatan diluar lingkungan kerja, seperti di pusat perbelanjaan, kedai-kedai kopi, dan ditempat-tempat lain.

  1. Kemukakan pendapat anda dengan fenomena tersebut dan kaitkan dengan produktivitas dan kinerja PNS! Minimal 2 alinea.
  2. Untuk memperbaiki citra dan reputasi aparat pemerintah tersebut, apa langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh humas pemerintah untuk meminimalisir citra negatif yang sudah melekat dari aparat tersebut! ( Tujuan program, sasaran, kegunaan program, jangka waktu pelaksanaan program, dan evaluasi )

JAWAB :

1. Menurut saya mengenai pernyataan diatas merupakan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh PNS, karena hal tersebut dapat merusak citra dari dirinya, dan PNS khususnya yang tidak ikut melakukan hal tersebut serta tempat dimana ia bekerja akan merasakan dampaknya dinilai negative oleh masyarakat. Para PNS seharusnya melakukan pekerjaan yang sudah menjadi kewajibannya bukan nongkrong di kedai kopi atau pusat perbelanjaan karena dengan begitu berarti dapat di nilai bahwa mereka bukanlah orang-orang yang bertanggungjawab. Apabila semua PNS berkelakuan yang demikian maka hal itu akan mengakibatkan perusahaan dimana ia bekerja menjadi terpuruk dan mengakibatkan citra yang negative dan dapat dinilai masyarakat sebagai pegawai pemakan gaji buta. Padahal pemerintah telah memberikan tunjangan serta gaji yang cukup kepada mereka tetapi mereka tidak memberikan balasan berupa kinerja yang baik pada perusahaan.

Sedangkan kaitannya dengan produktivitas dan kinerja PNS lagi kita dapat menilai apabila mereka suka keluyuran begitu berarti mereka tidak bertanggungjawab atas tugas yang telah dipercayakan kepadanya dan secara tidak langsung juga telah merugikan masyarakat dan juga pemerintah. Dan akibatnya hal itu akan merugikan perusahaan dan masyarakat serta nama baik dari PNS itu sendiri. Dengan demikian kredibilitas sebagai PNS dianggap buruk. Dalam hal ini diharapkan kepada pemerintah agar bertindak tegas dalam mengatasi hal tersebut.

2. Menurut saya langkah konkrit yang dilakukan humas pemerintah untuk meminimalisir citra negative yang terlanjur melekat dari aparat pemerintah yaitu membuat suatu program kehumasan yang bertujuan untuk mengembalikan serta memperbaiki citra PNS dimasyarakat.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk meminimalisir citra negative yang terlanjur melekat, yaitu dengan program sbb:

· Tujuan Program

Mengembalikan gairah dan semangat kerja para PNS

Memperbaiki kinerja PNS agar lebih bertanggungjawab

Mengingatkan kembali apa yang menjadi tujuan perusahaan

· Sasaran

PNS

· Kegunaan Program

Untuk mengembalikan produktivitas dan kinerja PNS agar lebih bertanggungjawab

· Jangka Waktu Pelaksanaan Program

Setelah tertangkap razia oleh polisi pamong praja

3 bulan

· Evaluasi

Evaluasi aktivitas dilakukan setiap hari

Jumlah PNS yang membangkang

Jumlah PNS yang menurut

Dari program tersebut kita dapat berusaha untuk mengembalikan citra, yang pertama adalah dengan mengembalikan gairah dan semangat kerja dan menciptakan PNS yang bertanggungjawab agar tujuan dari perusahaan dapat terwujud. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan perlengkapan atau kantor dan kenyamanan dalam bekerja serta diberikan sanksi kepada PNS yang tidak melakukan kewajibannya. Karena yang menjadi sasaran adalah PNS maka dapat diberikan sanksi berupa pemotongan gaji, penghentian tunjangan dan sebagainya. Kemudian apabila mereka tidak mematuhinya haruslah diberikan kebijakan yang tegas berupa pemecatan sebagai konsekuensi terakhir.

Kegunaaan program tersebut adalah untuk mengembalikan produktivitas dan kinerja PNS agar lebih bertanggungjawab dalam melakukan pekerjaannya sehingga hasil yang di dapat juga maksimal. Sedangkan jangka waktu pelaksanaan dapat dilakukan langsung setelah tertangkapnya PNS tersebut oleh polisi pamong praja sampai 2 atau 3 bulan kedepan agar mereka dapat merubah kebiasaan buruk tersebut.

Evaluasi disini dapat dilakukan setiap hari berupa pemantauan kepada para PNS dan juga penilaian kepada siapa-siapa saja PNS yang masih membangkang dan yang taat.

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan peraturan yang lebih mengikat dan sanksi yang pantas bagi para PNS yang tidak melakukan tanggungjawabnya, tetapi butuh waktu untuk adaptasi bagi PNS tersebut dengan adanya peraturan yang baru. Kemudian baru dapat diketahui sejauh mana program itu berjalan dan dibutuhkan tanggapan masyarakat pasca program tersebut dilaksanakan.

3. KOMUNIKASI POLITIK

BAB I

PENDAHULUAN

Komunikasi mencakup politik dan politik meliputi komunikasi, telah menunjukkan bahwa komunikasi dan politik saling melengkapi. Kedua bidang kajian itu kemudian menyatu dalam subdisiplin komunikasi politik. Komunikasi politik sudah ada sejak manusia berpolitik dan berkomunikasi. Paradigma Lasswell mengatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Komunikator politik, apakah dia politikus, professional, atau aktivis menggunakan pembicaraan persuasif, baik untuk saling mempengaruhi maupun untuk mempengaruhi anggota khalayak yang kurang terlibat di dalam politik. Alat atau upaya yang digunakan untuk mengirimkakn pesan itu ialah saluran dari “siapa mengatakan apa kepada siapa”. Lambang-lambang pembicaraan politik adalah kata, gambar, dan tindakan. Kombinasi lambang menghasilkan cerita, foto (baik foto diam ataupun film), dan drama.

Komunikator menyampaikan bentuk-bentuk simbolik dan kombinasinya dengan berbagai teknik dan media. Secara lisan melalui perbincangan personal, melalui cetakan seperti koran dan majalah, dan dengan teknik elektronik seperti radio atau televisi. Dengan demikian saluran komunikasi adalah alat serta sarana yang memudahkan penyampaian pesan.

Tetapi yang harus diutamakan dari semua saluran yang telah ditemukan adalah manusia itu sendiri. Manusia adalah saluran dan juga sumber serta penerima dalam komunikasi, maka yang pertama-tama ditekankan adalah saluran manusia bagi komunikasi politik. Namun, tidak pula diabaikan media mekanis, teknik, dan sarana yang meningkatkan konstruksi citra manusia melalui saling tukar lambang. Saluran komunikasi itu lebih daripada sekadar titik sambungan, tetapi terdiri atas pengertian bersama tentang siapa dapat berbicara kepada siapa, mengenai apa, dalam keadaan bagaiamana, dan sejauh mana dapat dipercaya.

Sedangkan media secara umum adalah perpanjangan alat indera manusia. Denga media kita memperoleh informasi tentang benda, orang, dan tempat yang tidak kita alami secara langsung. Media massa memberikan berbagai pesan tentang lingkungan social dan politik. Semua pesan yang mengandung muatan politik dapat membentuk atau mempertahan kan citra politik dan pendapat umum.

Meskipun penggunaan media politik dalam proses komunikasi politik dan bentuk-bentuk komunikasi politik seperti retorika, propaganda, public reltions dan kampanye tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, namun cenderung mempengaruhi cara manusia mengorganisasikan citra politik. Hal itulah yang akan mempengaruhi cara manusia berpendapat dan berperilaku.

Kehadiran media dalam berkomunikasi tidak lain dari upaya untuk melakukan perpanjangan dari telinga dan mata karena telah disebutkan sebelumnya bahwa media adalah perluasan alat indera manusia. Media massa dating menyampaikan pesan yang beraneka ragam dan actual tentang lingkungan social dan politik. Surat kabar dapat menjadi medium untuk mengetahui berbagai peristiwa politik yang actual yang terjadi diseluruh penjuru dunia. Demikian juga radio dan televise sebaga media elektronik menjadi sebuah sarana untuk mengikuti berbagai kejadian politik yang sedang terjadi atau baru saja terjadi yang jauh dari panca indera.

Pada prinsipnya media adalah segala sesuatu yang merupakan saluran dengan seseorang yang menyatakan gagasan, isi jiwa atau kesadarannya. Atau dengan kata lain, media adalah alat untuk mewujudkan gagasan manusia yang dapat dibagi dalam tiga bentuk yaitu: media yang menyalurkan ucapan, media yang menyalurkan tulisan, dan media yang menyalurkan gambar hidup dan karena dapat ditangkap oleh mata dan telinga sekaligus.

Penggunaan media massa dalam komunikasi politik, sangat sesuai dalam upaya membentuk citra diri para politikus dan citra partai politik untuk memperoleh dukungan pendapat umum.

BAB III

PEMBAHASAN

Satu tipe utama saluran menekankan komunikasi satu kepada banyak yaitu komunikasi massa. Ada dua bentuk komunikasi massa, masing-masing berdasarkan tingkat langsungnya komunikasi satu kepada banyak. Bentuk yang pertama terdiri atas komunikasi tatap muka dan bentuk yang kedua terjadi jika ada perantara ditempatkan di antara komunikator dan khalayak. Disini media, teknologi, sarana, dan alat komunikasi lainnya turut serta.

Saluran komunikasi interpersonal merupakan bentukan dari hubungan satu kepada satu. Saluran ini pun bisa berbentuk tatap muka maupun berperantara. Kemudian ada saluran manusia perangkat ketiga dalam komunikasi politik. Komunikasi organisasi menggabungkan penyampaian satu kepada satu dan satu kepada banyak. Akan tetapi, kebanyakan oraganisasi politik begitu besar sehingga komunikasi satu kepada satu dengan seluruh anggotanya mustahil bisa dilakukan. Oleh sebab itu, ada sarana untuk komunikasi satu kepada banyak yang berperantara di dalam organisasi: pengedaran memorandum, siding, konvensi, bulletin, dan laporan berkala intern, dan lokakarya.

Teknik komunikasi yang dilakukan diarahkan untuk mencapai dukungan (otoritas social) meliputi tiga level, yaitu pengetahuan, sikap sampai dengan perilaku khalayak. Kegiatan komunikasi politik meliputi upaya untuk mencari, mempertahankan dan meningkatkan dukungan politik. Beberapa bentuk komunikasi politik, yaitu:

· Retorika Politik

Retorika politik atau pidato politik sebagai suatu seni berbicara memang memiliki daya persuasi politik yang sangat tinggi dengan menggunakan bahasa lisan yang indah (irama, mimic, dan intonasi suara). Seorang orator selain harus memiliki pengetahuan mengenai kejiwaan manusia, ia juga harus memiliki kesadaran mendalam, tentang kebenaran terutama aspek kebenaran suatu permasalahan yang dibicarakan.

Retorika pada dasarnya menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melaluipidato. Sedang pidato adalah konsep yang sama pentingnya dengan retorika sebagai identifikasi atau sebagaisimbolisme. Dengan berpidato kepada khalayak secara terbuka akan berkembang wacana public dan berlangsung proses persuasi. Ada beberapa jenis pidato yang kita kenal berdasarkan ada tidaknya persiapan dalam berpidato. Pada pidato politik dikenal empat jenis pidato yaitu: pertama impromptu adalah pidato yang diucapkan secara spontan tanpa persiapan sebelumnya. Impromptu lebih mengungkapkan perasaan pembicara yang sebenarnya, gagasan dan pendaptnya. Kedua manuskrip adalah pidato yang dipersiapkan secara tertulis atau disebut juga pidato dengan naskah. Ketiga memoriter adalah pidato yang ditulis kemudian diingat kata demi kata (dihafal). Keempat ekstempore adalah pidato yang dipersiapkan sebelumnya berupa garis besar dan pokok-pokok penunjang pembahasan. Garis besar itu hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan dalam pikiran.

Dan pada akhirnya keberhasilan pidato politik sangat ditentukan oleh pembicara atau orator. Ketokohan, kredibilitas dan popularitas seorang pembicara akan merupakan daya tarik atau daya persuasi tersendiri. Selain itu, suksesnya sebuah pidato juga ditentukan oleh adanya persiapan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

· Agitasi Politik

Agitasi adalah suatu upaya untuk menggerakkan massa dengan lisan atau tulisan dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi khalayak. Agitasi banyak digunakan sebagai salah satu bentuk komunikasi politik. Agitasi berusaha agar khalayak bersedia memberikan pengirbanan yang besar bagi tujuan yang langsung dan bersedia mengorbankan jiwa untuk mewujudkan sebuah cita-cita politik. Melalui agitasi seorang pemimpin mempertahankan kegairahan para pengikutnya untuk memperoleh kemenangan yang akan diikuti oleh usaha-usaha selanjutnya dalam serangkaian tujuan.

Agitasi berkonotasi negative karena sifatnya yang menghasut, mengancam, menggelisahkan, membangkitkan rasa tidak puas di kalangan khalayak dan mendorong adanya pemberontakan. Orang yang melakukan agitasi disebut dengan agitator, ada agitator yang sikapnya selalu gelisah dan agresif dan mampu menggerakkan orang baik melalui ucapannya maupun melalui tingkah lakunya. Sebalikanya ada juga agitator yang lebih tenang dan cenderung pendiam tetapi mampu menggerakkan khalayak melalui ucapan atau tulisannya.

· Propaganda

Propaganda politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, partai politik, dan kelompok kepentingan untuk mencapai tujuan politik (strategis atau taktis) dengan pesan-pesan yang khas yang lebih berjangka pendek. Propaganda politik dapat merupakan kegiatan komunikasi poiltik yang dilakukan secara terencana dan sistematik untuk menggunakan sugesti (mempermainkan emosi) untuk tujuan mempengaruhi seseorang atau kelompok orang, khalayak atau komunitas yang lebih besar (bangsa) agar melaksanakan atau menganut suatu ide (ideology, gagasan sampai sikap) atau kegiatan tertentu dengan kesadarannya sendiri tanpa merasa dipaksa atau terpaksa.

Ada beberapa teknik propaganda politik, yaitu: (1) penjulukan (name calling) yaitu memberi nama jelek kepada pihak lain; (2) iming-iming ( glittering generalities) yaitu menggunakan kata-kata yang muluk, slogan-slogan, dan memutar balikkan fakta; ( 3) transfer yaitu melakukan identifikasi dengan lambang-lambang otoritas; (4) testimonial yaitu pengulangan ucapan orang yang dihormati atau yang dibenci untuk mempromosikan atau meremehkan suatu maksud; (5) merakyat (plain foks) yaitu menempatkan diri sebagai bagian dari rakyat; (6) menumpuk kartu (card stacking) yaitu memilih dengan teliti pernyataan yang akurat dan logis; (7) grobak musik (bandwagon) yaitu mendorong khalayak untuk bersama-sama orang banyak bergerak untuk mencapai tujuan atau kemenangan yang pasti.

Propaganda politik dipandang sebagai kegiatan komunikasi politik yang berbahaya bagi kemanusiaan. Itu sebabnya di Negara demokrasi kegiatan propaganda politik sangat tidak disukai bahkan ditolak dengan cara mengembangkan kegiatan yang lain.

· Public Relation

Public relation politik sebagai bentuk kegiatan dalam melakukan hubungan dengan masyarakat, secara jujur, terbuka, rasional, dan timbal balik. Dengan demikian dapat terjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat, yang dimulai dengan menciptakan rasa memiliki bagi masyarakat. Tujuannya agar masyarakat memperoleh citra yang baik terhadap pemerintah sehingga memberikan dukungan yang positif. Public relation bukan hanya berkembang sebagai bentuk komunikasi politik dinegara demokrasi, tetapi juga digunakan dengan pesat dalam komunikasi bisnis.

Secara umum public relation dipahami sebagai suatu usaha penyampaian ide atau gagasan atau pesan kepada masyarakat. Namun kemudian berkembang dan diperluas menjadi usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan atau badan atau organisasi untuk menciptakan dan menjaga hubungan yang harmonis dan menguntungakan dengan golongan-golongan tertentu atau masyarakat guna mendapat dukungan dan penghargaan. Kegiatan public relation ini memberikan penerangan yang secukupnya dan selengkapnya kepada public (masyarakat) dan meneliti serta menghargai pendapat-pendapat, saran-saran, dan sikap-sikap dari public untuk dijadikan pedoman dan landasan kebijakan dan tindakan yang akan diambil. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengertian, citra, penerimaan, serta dukungan dan integrasi dengan public.

Untuk menjalankan tugasnya sebagai perantara, seorang public relation politik harus memiliki moral dan tingkah laku yang baik agar ia dapat memperoleh kredibilitas dan menjadi teladan bagi public. Hal ini sangat penting dalam upaya bekerja dan bertindak tegas, cermat dan akurat dalam menjalankan tugas partai politik dan sebagai komunikator politik yang professional.

· Kampanye

Kampanye politik adalah bentuk komunikasi politik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau organisasi politik dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan politik dari rakyat. Kampanye politik adalah kegiatan yang bersifat formal dalam sebuah perebutan jabatan-jabatan politik tertentu.

Tiga sasaran kampanye politik, yaitu: pertama membangkitkan kesetiaan alami para pengikut suatu partai agar tetap memilih sesuai dengan kesetiaan itu. Kedua menggalang rakyat pemilih yang tidak terikat kepada partai tertentu atau menciptakan pendukung baru dari golongan independent. Ketiga meyakinkan rakyat dari partai lain bahwa keadaan akan lebih baik jika mereka menjatuhkan pilihan kepada kandidat dari partai lain.

Ada beberapa jenis kampanye yang digunakan dalam kampanye politik yaitu, kampanye massa yaitu kampanye politik yang ditujukan kepada massa. Penyampaian pesan politik kepada massa merupakan bentuk kampanye yang handal. Selain itu ada kampanye tatap muka atau kampanye antarpersona yaitu kampanye tanpa media perantara. Kampanye politik yang tidak kalah pentingnya adalah kampanye organisasi yaitu kampanye dengan mengandalkan dukungan organisasi. Keberhasilan sebuah kampanye politik sangat ditentukan oleh kapasitas individu para calon atau kandidat yaitu para politikus dalam menampilkan diri yaitu dengan menggunakan metakampanye.

· Lobi

Meskipun pembicaraan politik yang bersifat dialog, tatap muka atau antarpersona tidak lagi dilakukan dilobi hotel namun kegiatan itu sudah dinamakan lobi politik. Kegiatan tersebut sangat bersifat informal, namun sangat penting karena hasil lobi itu kemudian dapat diperkuat melalui pembicaraan formal dalam rapat politik, persidangan dan forum musyawarah, baik didalam partai politik maupun diparlemen.

Dalam lobi politik pengaruh pribadi sangat penting, dalam hal ini kompetisi penguasaan masalah, jabatan, dan kepribadian (charisma) politikus sangat berpengaruh. Lobi politik adalah gelanggang terpenting bagi pembicaraan para politikus atau kader partai politik tentang kekuasaan, pengaruh, otoritas, konflik dan consensus.

Setiap komunikator politik yang terlibat dalam percakapan politik harus menunjukkan sikap apakah ia menerima atau menolak atau merasa apatis terhadap masalah yang dibicarakan. Dalam hal ini diperlukan kredibilitas dan kompetensi komunikator politik dalam menegosiasikan kepentingannya masing-masing terhadap masalah yang dibicarakan. Hal ini sering ditentukan oleh hubungan pribadi para tokoh politik yang berbicara.

· Pola Tindakan

Lobi politik, retorika politik, dan kampanye politik dapat juga disebut sebagai tindakan politik dan merupakan salah satu bentuk komunikasi politik. Namun komunikasi politik ini bersifat nonverbal yang dapat disebut juga sabagai informasi politik terutama karena semua tindakan itu tidak boleh dipahami sebagai pesan melainkan sebagai kemungkinan yang dapat diprediksi berdasarkan pola. Jika tidak sesuai dengan pola maka disebut dengan kejutan.

Pada dasarnya citra politik terbentuk berdasarkan informasi (verbal dan nonverbal) yang kita terima baik langsung maupun melalui media politik termasuk media massa yang bekerja untuk menyampaikan pesan politik. Sedangkan beberapa jenis media politik yaitu:

· Kehadiran Media

Media massa datang menyampaikan pesan yang aneka ragam dan actual tentang lingkungan social dan politik. Surat kabar dapat menjadi medium untuk mengetahui berbagai peristiwa politik yang actual yang terjadi dipenjuru dunia. Radio dan televisi merupakan media elektronik yang menjadi sebuah sarana untuk mengikuti berbagai kejadian politik yang sedang terjadi atau baru saja terjadi yang terjadi atau baru saja terjadi yang jauh dari jangkauan panca indera. Media telah hadir sebagai alat menyalurkan berbagai pesan bagi manusia dalam bermasyarakat.

Media dapat dibagi kedalam tiga bentuk, yang pertama media yang menyalurkan ucapan (the spoken words) termasuk juga yang berbentuk bunyi, yang sejak dahulu sudah dikenal dan dimanfaatkan sebagai medium yang utama dan hanya dapat ditangkap oleh telinga, dinamakan juga the audial media (media dengar),ex: telepon, radio. Kedua, media yang menyalurkan tulisan (the printed writing) dan hanya dapat ditangkap oleh mata disebut juga the visual media (media pandang), ex: brosur, spanduuk. Ketiga, yang menyalurkan gambar hidup dan karena dapat ditangkap oleh mata dan telinga sekaligus disebut the audio visual media (media dengar pandang), ex: film, televisi.

Selain itu media juga sering dibedakan antara media antarpersona seperti telepon, surat, dan telegram dengan media massa seperti pers, radio, film, dan televise. Kemudian, dengan perkembangan teknologi muncul media baru yang dikenal sebagai media interaktif melalui computer yang sering juga disebut internet (international networks). Melalui internet, komunikasi politik dapat dilakukan dengan menyertakan jutaan orang dari seluruh dunia, tanpa adanya hubungan yang bersifat pribadi. Khalayak yang tercipta oleh internet tersebut sangat khas yaitu sebuah masyarakat yang terbentuk oleh jaringan computer yang disebut sebagai masyarakat maya (cyber space).

· Media Massa, Politikus, dan Aktivis

Persoalan yang paling esensial dalam komunikasi politik ialah bagaimana para politikus dan aktivis memanfaatkan media massa dalam membentuk citra dan pendapat umum yang positif bagi partai politik atau lembaganya serta aktivitasnya dalam masyarakat sebagai pekerja politik atau aktivis yang peduli politik.

Politikus dan aktivis harus melaksanakan komunikasi politik untuk memperoleh dukungan massa atau dukungan pendapat umum. Media massa tidak mudah dipengaruhi oleh siapapun untuk kepentingannya sendiri. Justru itu, para politikus, pejabat atau siapa saja yang ingin memanfaatkan media massa sebagai media komunikasi politik, harus memiliki kemampuan yang prima dalam menciptakan berita, yaitu peristiwa (fakta dan opini) yang actual.

Media massa sebagai industri informasi (pesan) bekerja berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Kemudian peristiwa itu diliput dan diolah oleh pekerja redaksi (wartawan dan redaktur) lalu diproduksi dan didistribusikan kepada khalayak.

Upaya politikus, pejabat dan aktivis untuk menggunaka media massa dalam membangun komunikasi politik dengan massa secara terus menerus harus memiliki sejumlah kemampuan. Pertama, mampu menciptakan berita actual, baik dalam bentuk fakta atau opini. Kedua, mampu dan cakap dalam menanggapi peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat Karena itu harus rajin mengikuti berita dari media massa. Ketiga, mampu menjalin hubungan social yang baik dengan wartawan dan redaktur sebagai komunikator politik yang professional. Selain itu, hubungan media massa dengan politikus bersifat mutual-simbiosis (saling memerlukan). Media memerlukan berita politik dan politikus dapat menjadi objek berita (factual news) atau nara sumber berita (talking news). Sebaliknya berhubung politikus adalah bekerja dalam mengambil keputusan politik media merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi para politikus.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Komunikator politik, apakah dia politikus, professional, atau aktivis menggunakan pembicaraan persuasif, baik untuk saling mempengaruhi maupun untuk mempengaruhi anggota khalayak yang kurang terlibat di dalam politik serta untuk mencari, mempertahankan dan meningkatkan dukungan politik. Alat atau upaya yang digunakan untuk mengirimkan pesan tersebut adalah saluran atau media yang gunanya adalah untuk membantu mencapai tujuan politiknya.

Penggunaan media massa dalam komunikasi politik sangat sesuai dalam upaya membentuk citra diri para politikus dan citra partai politik untuk meperoleh dukungan pendapat umum. Komunikasi politik dengan menggunakan media massa, dinamakan komunikasi massa, dengan cirri-ciri dasar, yaitu bersifat umum, terbuka dan actual. Media massa bukan hanya sebagai alat menyalurkan pesan, tetapi juga adalah lembaga social dan lembaga bisnis. Media massa memiliki sejumlah fungsi social yang berkaitan dengan politik, yaitu: (1) fungsi informasi (2) fungsi mendidik (3) fungsi hiburan (4) fungsi menghubungkan (5) fungsi control social ( 6) fungsi membentuk pendapat umum. Sedangkan fungsi bisnis dari media massa ialah sebagai industri yang melayani konsumen yang membutuhkan informasi, pendidikan, dan hiburan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. 2003. Komunikasi Politik. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Budiharjo, Miriam. 2005. Dasar-dasar Ilmu Politik : PT Gramedia Pustaka.

Nimmo, Dan. 2004. Komunikasi Politik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik : PT. Gramedia Widia Sarana.

4. RISET PERIKLANAN

Aktivitas pemasaran diukur dalam lingkup pencapaian kepedulian, rangkaian pokok pikiran, keterpengaruhan sikap, penciptaan tanggapan, ideal, dan kecenderungan pilihan pembelian. Berdasarkan tujuan-tujuan metode riset pesan umumnya dibagi menjadi lima bentuk tanggapan terhadap iklan, yaitu: ukuran pengenalan dan ingatan, ukuran emosi, ketergugahan psikologis, ukuran persuasi, dan ukuran tanggapan penjualan.

  • Pengenalan dan ingatan

Pengenalan merujuk pada apakah responden dapat mengenali iklan yang pernah ia lihat sebelumnya. Terdapat dua jenis ingatan, yaitu ingatan dengan bantuan yang artinya responden diperlihatkan sebuah gambar iklan tanpa sponsor atau nama merek yang dihapus. Dan yang kedua ingatan tanpa bantuan yaitu hanya nama produk atau jasa yang diberikan. Ingatan merujuk pada preposisi khalayak sample yang dapat mengingat sebuah iklan.

Dalam iklan vario skuter matik dari HONDA menampilkan artis Agnes Monica sebagai ikon. Kemudian dengan menggunakan jenis iklan display memuat satu halaman penuh guna menarik perhatian khalayak dan dengan gambar yang berukuran besar tersebut diharapkan dapat mempermudah dalam menumbuhkan ingatan khalayak. Tidak hanya itu saja vario skuter matik dari HONDA ini juga menampilkan iklannya melalui media elektronik yaitu televisi, dimana dalam iklan tersebut Agnes Monica tidak seorang diri melainkan berpasangan dengan VJ Daniel Mananta yang dapat mendongkrak nilai lebih dari iklan tersebut. Kemudian ditambah dengan adanya slogan dari vario itu sendiri yaitu “ I’m vario. What about you? ”. Sehingga diharapkan dapat menarik perhatian khalayak sehingga ketika mereka ingat dengan Agnes atau Daniel maka mereka juga akan ingat dengan motormatik yang mereka iklankan yaitu vario skuter matik ataupun ketika mendengar slogannya juga akan langsung mengingatkan pada skuter matik ini.

  • Ukuran emosi

Dalam riset ini menunjukkan bahwa iklan yang lebih disukai seringkali karena menggugah emosi-emosi positif dan lebih cenderung diingat dan mampu membujuk.

Kekreatifan seseorang dalam membuat iklan produk yang akan dijualnya haruslah kreatif dan menarik karena hal ini dapat sangat menentukan penilaian masyarakat. Dimana jika masyarakat suka, senang dan menerima maka akan berdamapak kepada produk yang diiklankan sehingga mereka mau membelinya dan apa yang menjadi keinginan pengiklan akan terwujud.

Seperti halnya iklan produk skuter matik vario ini diciptakan dengan bentuk yang unik dan warna yang beragam, mudah dan irit penggunaannya adalah beberapa kelebihan yang dimiliki oleh vario yang dapat digunakan sebagai trik untuk menumbuhkan ukuran emosi konsumen untuk memilikinya. Tidak hanya itu saja vario dapat digunakan oleh kaum pria dan wanita. Dalam tampilan iklannya skuter matik ini dilengkapi dengan Dual Keen Eyes Head Light yang unik, Built-in Liquid Cooled Radiator, Side stand Switch, Parking Brake Lock yang semuanya dirancang dan dibuat senyaman mungkin bagi pengendaranya, sehingga hal tersebut dapat menarik perhatian masyarakat.

Dengan tampilan yang berbeda itulah diharapkan calon konsumen akan tertarik dan ditambah dengan diskon pembelian dan hadiah-hadiah yang cukup menarik seperti handphone, voucher, dan lain sebagainya.

  • Ketergugahan psikologis

Mata merupakan alat indera manusia yang sangat penting, mata merupakan alat pembuat keputusan dimana ia akan tetarik ketika ia melihat sesuatu yang menarik atau menyenangkan terlihat dan sebaliknya tidak respon ketika dihadapkan dengan pandangan-pandangan tak menyenangkan, tak sesuai selera, atau tidak menarik.

Konsep yang dibutuhkan disini adalah bagaimana iklan itu dapat disukai oleh masyarakat dengan sekali pandang saja. Dengan konsep iklan yang dibuat secara unik dengan warna yang cerah serta menampilkan artis papan atas seperti Agnes Monica ataupun VJ Daniel dalam iklan TVnya serta tanda tangan Agnes yang dibubuhkan dalam iklan displaynya dapat membuat masyarakat yang melihatnya tertarik dan ingin membaca atau melihatnya, iklan apa ini sebenarnya dan kemudian terciptalah persepsi yang diharapkan yaitu, Agnes=Vario. Atau dengan membayangkan diskon yang diberikan dan bonus hadiah yang menarik dapat pula menggugah keadaan psikologis masyarakat.

  • Ukuran persuasi

Dengan adanya slogan “ I’m vario. What about you? “ sudah cukup menjadi ukuran persuasi karena pengiklan mencoba meyakinkan pemirsa bahwa kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh vario skuter matik ini mampu menggaet hati masyarakat, tidak hanya masyarakat biasa tetapi juga artis seperti Agnes dan Daniel sudah membuktikannya sehingga mereka mau menjadi ikon dari iklan tersebut.

  • Ukuran tanggapan penjualan

Ukuran tanggapan penjualan dari skuter matik vario didasarkan pada seberapa banyak hasil penjualan setiap periodenya dan dilihat dari masyarakat golongan mana yang memilikinya. Yang dalam hal ini menurut saya semua kalangan mampu memilikinya karena harganya juga tidak berbeda jauh dengan motor-motor lainnya yang dianggap cukup terjangkau bagi masyarakat kalangan menengah. Dan dengan adanya program khusus vario setiap masyarakat dapat memprediksikan kemampuan mereka masing-masing dalam menentukan pilihan. Karena di dalam brosur tersebut telah diberikan rincian angsuran pembelian sehingga masyarakat tidak perlu lagi takut untuk tidak dapat memilikinya.

5. PRESS RELEASE

HCPT - Pekanbaru, Pencapaian Terbaru 3 di Sumatera

Written by Publisher

 Thursday, 06 December 2007

Pekanbaru – 6 Desember 2007 – Setelah berhasil menjangkau Jawa, Bali, Lombok, Batam, Bintan, ampung dan Palembang, 3, merek GSM internasional dari Hutchison CP Telecom (HCPT) Indonesia kini emperluas jaringannya di Sumatera. 3 secara resmi akan mulai merambah Pekanbaru besok, 7 esember 2007. Pada kesempatan ini, Presiden Direktur HCPT Rajiv Shawney menuturkan,”Pengembangan jaringan dan layanan 3 ke Sumatera merupakan bukti nyata dari komitmen 3 yang berkesinambungan untuk menciptakan layanan telekomunikasi bergerak yang terjangkau; sesuai dengan rencana 3 untuk enggelar layanannya ke tingkat nasional. Hutchison dengan reputasi global senantiasa menerapkan eahlian yang dimiliki ke dalam setiap negara yang dimasuki. Kami yakin bahwa perpaduan antara ualitas jaringan yang kuat , keterjangkauan harga, dan produk inovatif memungkinkan pengguna elular di Indonesia untuk senantiasa terhubung. Kami bangga dan senang kini dapat menjangkau umatera, dan memberi layanan kepada pelanggan 3 di pulau tersebut.”

3 telah hadir di Indonesia selama kurang lebih 8 bulan dan berkomitmen untuk menyediakan layanan elularnya di tingkat nasional. Perkembangan yang pesat ini menunjukkan keseriusan dan komitmen, sekaligus menunjukkan bahwa jaringan 3 yang luas, ragam pilihan model GSM dan yang paling penting harga yang terjangkau kini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. melalui pengembangan jaringan ini, 3 juga melanjutkan penawaran layanan yang simple, flexible

dengan nilai terbaik untuk Pekanbaru, memperkenalkan layanan inovatif seperti promo SMS gratis,Beli 1 dapat 3 Lipatnya dan skema tariff terbaru, yaitu Tarif ½ Harga.

Promo SMS Rp 0

Mulai 22 Oktober 2007, semua pengguna 3 akan dapat menikmati tarif istimewa yang belum pernah ada sebelumnya, khusus bagi pelanggan 3. Dalam penawaran ini layanan SMS ke sesama 3 tidak dikenakan biaya, sementara pelanggan hanya perlu membayar Rp 100 (belum termasuk PPN 10%) per SMS untuk biaya pengiriman SMS ke operator lain. Penawaran SMS gratis ini akan berlangsung sampai dengan tanggal 31 Januari 2008, Sementara, tarif SMS Rp. 100 untuk ke pelanggan operator lain akan berlaku selamanya. Semua tarif tertera di atas adalah flat rate berlaku 24 jam per hari tanpa perbedaan peak maupun off-peak.

Tarif ½ Harga

Bersamaan dengan promo SMS gratis, 3 juga memperkenalkan skema tarif anyar yang baru-baru ini diluncurkan di Jakarta kepada pengguna 3 di Pekan Baru, yaitu Tarif ½ Harga. Melalui skema tariff yang inovatif ini, 3 memberikan pilihan fleksibel untuk pengguna dengan memangkas setengah dari tarif yang berlaku sebelumnya. 3 akan mengenakan biaya sebesar Rp 75/menit (tariff normal Rp150/menit) untuk panggilan lokal maupun jarak jauh antar 3; Rp 500/menit(tariff normal Rp1000/menit) untuk panggilan lokal ke operator lain; Rp 1000/ menit (tariff normal Rp 2000/menit) untuk panggilan jarak jauh ke operator lain. (Tarif belum termasuk PPN 10%) Selain meluncurkan dua layanan andalan di atas, 3 juga memperkenalkan produk-produk istimewa yang akan membuat komunikasi menjadi semakin terjangkau, seperti:

• Isi Ulang 3X lipat untuk pengisian Rp 30,000 ke atas

• Voucher harian Rp 1,000

• Isi Ulang Kelipatan Rp 100 dengan Minimum Rp 1,000

Isi Ulang 3X lipat untuk pengisian Rp 30,000 ke atas 3 memberikan paket isi ulang yang belum pernah ada sebelumnya. Untuk setiap voucher isi ulang seharga Rp. 30,000 atau lebih, 3 akan memberikan pulsa 3 kali lipatnya, yaitu 90,000 atau lebih. Pengguna selular memperoleh manfaat 3 kali lebih banyak dari yang biasa. Pengguna dapat memakai ekstra kreditnya untuk aktivitas panggilan, sms, dan mms baik ke sesame pelanggan 3 (on-net) atau ke operator lainnya (off-net). Untuk komunikasi off-net, pengguna dapat memanfaatkan hingga 50% dari total bonus 3X. Sedangkan sisanya dapat dipakai untuk komunikasi ke sesama pengguna 3.

Pengguna layanan dapat memilih satu diantara dua skema tarif yang tersedia, yaitu skema tarif 3X atau Tarif ½ Harga. Voucher harian Rp 1,000 Voucher harian Rp 1,000 dapat berfungsi sebagai pulsa darurat untuk pelanggan yang terbatas keuangannya, dapat membantu pelanggan untuk tetap terhubung dengan siapa saja yang mereka kehendaki. Voucher Rp1000 memiliki 1 hari masa aktif sesuai dengan fungsinya sebagai voucher harian dan tersedia dalam bentuk voucher fisik maupun elektronik.

Isi Ulang Kelipatan Rp 100 dengan Minimum Rp 1,000. Isi ulang kelipatan Rp 100 merupakan program inovatif pertama di Indonesia yang memberikan fleksibilitas dalam melakukan isi ulang pulsa dengan kelipatan terendah dari yang pernah ada sebelumnya. Melalui inovasi ini para pelanggan 3 dapat melakukan pengisian pulsa secukupnya sesuai dengan jumlah yang mereka butuhkan saja. Dengan 3, kini Isi pulsa makin fleksible dan terjangkau. 3 menawarkan isi ulang yang lebih fleksibel bagi para pelanggan. Pulsa 3 dapat diisi ulang pada kelipatan Rp. 100 , dengan minimum Rp. 1000. Pelanggan 3 dapat mengisi pulsa dengan nominal Rp 1,100 , Rp. 1,200 , Rp. 1,300, dan seterusnya.

Dengan penawaran ini, 3 tidak hanya memastikan pengguna komunikasi bergerak untuk mendapatkan lebih dari yang mereka bayarkan, tapi juga menjadikan layanan bergerak dapat dijangkau oleh setiap konsumen yang ingin menggunakan layanan seluler.

Starter Pack 3

Untuk pelanggan 3, manfaat ini sudah dirasakan sejak saat membeli starter pack dimana pelanggan mendapatkan 50% talktime lebih banyak dari yang mereka bayarkan (dengan membayar Rp 10,000, pelanggan mendapatkan starter pack berikut pulsa Rp 15,000).

Struktur Panggilan Mudah

3 membuat stuktur panggilan (call structure) menjadi sederhana. 3 membuat hanya 2 tipe panggilan ke sesama pelanggan 3 atau bukan-pelanggan 3 dan lokal atau SLJJ. 3 juga membuang perhitungan peak/off peak dan zona SLJJ.

Per menit Lokal Interlokal

· Panggilan ke sesama pelanggan 3 150 150

· Panggilan ke bukan pelanggan 3 1000 2000

· SMS ke sesama 3 Gratis Gratis*

· SMS ke bukan pelanggan 3 100 100

* SMS gratis berlaku hingga tanggal 31 Januari 2008, setelah itu harga menjadi Rp. 50

* tidak termasuk PPN 10%

Kombinasi dari penawaran tarif-tarif tersebut di atas merupakan penawaran yang belum pernah ada sebelumnya. Produk-produk inovatif dari 3 ini merupakan bukti komitmen untuk menciptakan pilihan terbaik bagi masyarakat Indonesia sekaligus memberikan keuntungan bagi para pengguna 3. Portofolio yang komprehensif untuk layanan bernilai tambah

Dengan diluncurkannya rangkaian layanan 3, pengguna akan mendapatkan pengalaman terbaik di layanan komunikasi bergerak. Selain layanan suara dan SMS, 3 akan memberikan dunia hiburan dan informasi melalui Planet 3 yang dapat diakses dengan berbagai cara, melalui SMS (333), WAP (wap.three.co.id), Web (www. three.co.id/planet 3), USSD Menu Browser (*333#), Interactive Voice Response (333 atau 789), ataupun dengan mengunjungi 3Store terdekat. Dengan 3, konsumen juga dapat mengakses konten melalui speech recognition (fitur pengenal suara) dengan menghubungi 789 terlebih dahulu, mengikuti petunjuk, dan langsung mengucapkan apa yang diinginkan. 3 juga menawarkan fitur lainnya seperti Color SMS dan Ring Back Tone/RBT (1212). Planet 3 memungkinkan pengguna untuk mendapatkan berbagai konten mulai dari berita, olah raga, musik, gaya hidup, games dan lain-lain.

Lebih jauh lagi, 3 telah mempermudah akses untuk kontennya, dan mempermudah konsumen untuk mencoba layanannya. Sekarang, dengan 3, pelanggan dapat memilih konten popular dengan hanya tiga kali klik untuk masuk ke menu utama, dibandingkan 8-10 kali klik seperti yang disediakan operator lain. Tarif hanya dikenakan untuk konten yang didownload, tapi gratis saat mengaksesnya. 3 juga menyediakan layanan pelanggan (customer service) dan bantuan teknis melalui call centre yang beroperasi nonstop 24/7.

Harga Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Melonjak

PEKANBARU, 20 Oktober: Persediaan kebutuhan pokok menjelang lebaran di Provinsi Riau dipastikan terpenuhi hingga akhir bulan Oktober ini. Namun, harga-harga kebutuhan pokok di Pekanbaru, Riau, naik 10-30 persen. Kenaikan harga, antara lain, terjadi pada komoditas beras, cabai merah, dan daging.

Hasil pemantauan di Pasar Kodim, Pasar Cik Puan, Pasar Sail, dan Pasar Jalan Durian, Pekanbaru, Jumat (20/10), harga cabai rawit semakin naik dan sudah mencapai Rp 20.000 per kilogram. harga beras yang sebelumnya Rp 4.600-Rp 5.200 per kilogram (kg), saat ini naik Rp 400- Rp 1.200 per kg.

Cabai merah yang mengalami kenaikan permintaan, harganya juga naik dari Rp 11.000 per kg menjadi Rp 12.000-Rp 13.000. Daging juga naik dari Rp 46.000 per kg menjadi Rp 50.000-Rp 52.000. Selain cabai merah, daging, dan beras, harga bahan pokok lainnya masih stabil.

Kenaikan signifikan hingga 10 – 20 persen lagi diperkirakan terjadi Sabtu hingga Minggu ini bertepatan dengan makin dekatnya dengan hari-H lebaran. Khusus untuk persediaan beras, Kepala Bulog Divisi Regional Riau Husein Harapan dan Kepala Bidang Pelayanan Bulog Riau Jaman Rambey menjelaskan, cadangan beras Bulog hingga Jumat kemarin masih mencukupi.

Masih terdapat stok beras 16.350 ton untuk memenuhi kebutuhan Riau dan Kepulauan Riau hingga lima bulan ke depan. Kenaikan harga yang terjadi beberapa hari ini diharapkan tidak akan terus berlangsung karena dipastikan semua stok bahan baku masih tersedia.

Gubernur Riau Rusli Zainal pekan terakhir sebelum lebaran ini juga memantau harga di beberapa pasar di Pekanbaru. Lonjakan harga kebutuhan pokok ini disikapi dengan makin memperbanyak pasar murah oleh pemerintah setempat dan juga diselenggarakan menajemen perusahaan-perusahaan besar di Riau. (kcm/broto)

PEMDA RIAU AKAN BERMITRA PGN DALAM DISTRIBUSI GAS

(Pekanbaru,26/1/05), Pemerintah Daerah Riau telah menyatakan keseriusannya membentuk kerjasama pendistribusian gas alam di wilayah propinsi Riau dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PGN, WMP Simandjuntak rabu pagi usai pertemuan dengan Gubernur Riau, H.M Rusli Zainal. Dalam pertemuan tersebut Simandjuntak menyampaikan kepada Gubernur Riau mengenai dimulainya pembangunan jaringan pipa gas Duri-Dumai-Medan-Belawan sepanjang 450 Km. Tahap pembangunan jaringan pipa gas dengan kapasitas 350 juta kaki kubik senilai USD 280 juta (Rp 2,5 triliun) saat ini memasuk i tahap perijinan serta pembebasan tanah yang akan dilalui jaringan pipa dengan lebar 25 meter.

Selesainya jaringan pipa ini pada 2006 akan mengintegrasikan jaringan pipa gas dari Sumatera, yang merupakan sumber gas bumi, ke Pulau Jawa yang merupakan pasar utama gas bumi. Untuk pengadaan gas di Sumatera Utara, PGN telah berhasil mendapatkan pasokan gas bumi sebesar 120 juta kaki kubik dari Kondur Petroleum. Saat

ini PGN masih dalam tahap negosiasi dengan pemasok gas bumi lainnya, diharapkan dalam waktu dekat segera diperoleh pasokan tambahan sebesar 230 juta kaki kubik.

Dengan sistim pembangunan jaringan yang langsung siap distribusi di setiap tahap yang diselesaikan (hybrid), maka Pemda Riau akan bisa langsung memanfaatkan jaringan pipa gas yang sudah siap. Menurut Simandjuntak, dengan keberadaan jaringan pipa gas ini sangat menguntungkan Riau karena dengan tersedianya gas akan menunjang program pembangunan daerah.

Dalam jumpa pers terpisah, Gubernur Riau menyatakan sangat tertarik dan serius dalam kerjasama distribusi gas mengingat bagusnya peluang bisnis karena belum mampu terpenuhinya permintaan gas di Indonesia. Dengan terlibatnya Pemda Riau dalam bisnis ini, selain akan mendapat manfaat ekonomis juga berperan strategis dalam mempercepat pembangunan di Riau. Lebih-lebih dengan melonjaknya harga BBM menjadikan gas sebagai alternatif enerji murah yang sangat dibutuhkan siapapun. Sebagai tindak lanjut, Gubernur Riau akan menugaskan dua perusahaan daerah yaitu

Riau Investment Corporation dan PD Sarana Pembangunan Riau untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pihak PGN. Simandjuntak mengatakan bila kerjasama dengan Pemda Riau bisa direalisasi maka akan merupakan kerjasama kedua setelah dengan Pemda Jambi yang telah melakukan kerjasama dengan PGN. Bagi PGN sendiri bentuk kerjasama aliansi strategis seperti ini memang menjadi salah satu bentuk strategi pengembangan bisnis kedepan.

Dengan pasar gas yang demikian besarnya di Indonesia, jelas PGN membutuhkan kerjasama dengan pihak lain untuk mampu mempercepat penetrasi pasar. Kedepan tidak tertutup kemungkinan PGN akan fokus kepada perluasan jaringan pipa utama. Untuk jaringan pipa sekunder akan dilakukan kerjasama dengan pihak lain misalnya Pemda di seluruh Indonesia atau pihak lain yang berminat.

Gubri Melepas Gerak Jalan Sehat

Dipostingkan pada: 31 Maret 2008 | 10:23 WIB

Pekanbaru (Humas Riau) Gubernur Riau H. M. Rusli Zainal, Minggu (30/3) kemarin melepas dua jalan sehat yang diselenggarakan oleh Indosat Pekanbaru dan PT. Bank Riau. Pertama Gubri melepas jalan sehat Indosat 2008 yang mengambil star dan finish di Lapangan Baterai P Arhanused jalan H. R. Subrantas.

Gubri mengatakan, dengan jalan sehat akan dapat membentuk masyarakat yang sehat dan kuat, sehingga nantinya dapat membangun Riau ke depan, dengan lebih optimal sebagaimana cita-cita kita bersama.

Melalui jalan sehat ini, Gubri berharap dapat menjadi bagian dari hidup dengan slogan “berolahraga untuk sehat, dan sehat milik kita semua”. Jalan sehat Indosat 2008 diikuti sekitar 3.000 peserta yang merupakan pelanggan Indosat Pekanbaru dan sekitarnya. Gubri melepas peserta jalan sehat Indosat didampingi Kepala Cabang Indosat Pekanbaru M Amin Tuhalelu.

Gubri tidak bisa mengikuti jalan sehat Indosat sampai finish, karena harus melepas gerak jalan sehat Bank Riau. Setelah pamitan, Gubri menuju lokasi gerak jalan sehat Bank Riau yang mengambil star di jalan Gajah Mada.

Jalan sehat Bank Riau diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Bank Riau ke 42 yang diperingati setiap tanggal 1 April. Gerak jalan sehat Bank Riau dihadiri Direksi Bank Riau, diantaranya Direktur Utama Bank Riau Erzon, dan diikuti oleh karyawan dan karyawati Bank Riau serta masyarakat kota Pekanbaru dan sekitarnya.*** (HP)

JK: Perlu Dicari Solusi Agar Minat Baca Masyarakat Tinggi

Dipostingkan pada: 7 Februari 2008 | 17:45 WIB

Pekanbaru (Humas Riau). Disamping mengisi perpustakaan dengan berbagai macam buku ilmu pengetahuan, menimbulkan minat baca adalah hal penting yang harus dimunculkan agar perpustakaan dapat hidup dan berkembang

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengingatkan Pemprov Riau untuk mencari solusi tepat guna menimbulkan minat baca masyarakat. “Dengan fasilitas gedung perpustakaan megah seperti ini, harus diimbangi juga dengan minat baca masyaarakat,” ungkap JK saat mengunjungi Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip provinisi (BPA) Riau, Kamis (7/2).

Menurut JK, agar BPA dapat menjadi sumber baca, seharusnya pihak sekolah dan perguruan tinggi mewajibkan murid dan mahasiswanya untuk mencari bahan pelarajan tambahan melalui perpustakaan. “Kalau tidak ada minat dari anak, kita justru harus paksa dengan cara mewajibkan mereka mencari sumber bacaan di perpustakaan ini,” kata JK lagi.

Kunjungan JK ke gedung BPA guna melihat dari dekat proses pembangunan bangunan yang hampir selesai. Didampingi Gubernur Riau HM Rusli Zainal, JK sempat berkeliling ke lantai tiga.

Setelah sekitar 25 menit berada di BPA, Wapres JK beserta rombongan melanjutkan kunker meninjau PT. Chevron Pacifik Indonesia di Rumbai. *** (Syam Irfandi)

Konsep HCVF Dalam Pengembangan Subsektor Kehutanan dan Perkebunan Secara Lestari

01 Maret 2006

Siaran Pers, Untuk Disiarkan Pada 1 Maret 2006, 09.00 WIB

Pekanbaru, RIAU - Dalam rangka memberi gambaran mengenai kebijakan Internasional tentang industri kehutanan dan perkebunan agar mampu bersaing di pasar internasional, pemerintah Provinsi Riau dan Yayasan WWF-Indonesia mengadakan seminar dengan tema" Menuju Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Riau Secara Lestari Dalam Menembus Pasar Internasional" di Pekanbaru, Riau, pada 1-2 Maret 2006. Diharapkan dari seminar ini dapat dipahami arah kebijakan pasar internasional dalam mendukung pembangunan industri dan perdagangan produk-produk kehutanan dan perkebunan. Selain juga dipahaminya konsep perlindungan hutan bernilai konservasi tinggi (High Conservation Value Forest) dan skema pasar global di sektor kehutanan dan perkebunan.

Persaingan untuk merebut pasar global merupakan tantangan besar bagi Indonesia, khususnya bagi Riau, provinsi dengan hasil produk kehutanan dan perkebunan terbesar di Indonesia. Masalah deforestasi menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan kedua subsektor tersebut. Disadari bahwa pasar internasional memiliki perhatian besar dalam menekan laju degradasi hutan dan gangguan pada ekosistem global, sehingga untuk memenangkan persaingan global, menjadi sangat penting bagi Pemerintah Provinsi Riau untuk menumbuhkan iklim investasi dan menjamin produk-produk kehutanan dan perkebunan yang dihasilkannya sebagai produk ramah lingkungan (green product).

Upaya mendorong produk kehutanan dan perkebunan yang ramah lingkungan, salah satunya adalah dengan menerapkan konsep HCVF (High Conservasion Value Forest) atau hutan bernilai konservasi tinggi. HCVF didefinisikan sebagai hutan yang memiliki nilai penting karena teridentifikasi memiliki nilai-nilai keanekaragaman hayati, lingkungan, sosial dan budaya yang tinggi. Konsep HCVF pertama kali diperkenalkan oleh FSC (Forest Stewardship Council), suatu lembaga sertifikasi, pada 1994 sebagai salah satu kriteria penilaian dalam sertifikasi hutan. Konsep ini memandang kawasan hutan tidak hanya dari sisi ekonomi kayu dan kuantitas hutan semata namun juga kepada nilai-nilai ekologis dan kultural yang dikandungnya atau yang disebut dengan HCVs (High Conservation Values). Konsep ini juga mengakui hak masyarakat setempat, termasuk eksistensi budayanya, dalam suatu unit pengelolaan hutan.

"Mempromosikan produk ramah lingkungan yang mampu bersaing di pasar global sangat sejalan dengan Visi Riau 2020," kata Gubernur Riau Rusli Zainal dalam sambutannya. Riau diharapkan dapat menjadi pusat perekonomian di Asia Tenggara, lanjutnya. Ia mengakui masih adanya kelemahan pengawasan di lapangan terhadap implementasi dari Peraturan Pemerintah dalam subsektor kehutanan dan perkebunan, begitu juga pengawasan perusahaan terhadap kawasan konsesinya sehingga memacu maraknya pembalakan liar. "Oleh karena itu Pemda Riau mendukung digunakannya konsep dan perangkat HCVF ini sebagai salah satu cara untuk mengurangi laju deforestasi sekaligus menumbuhkan iklim investasi".

"Konsep HCVF ini perlu diakomodasi melalui kebijakan lokal, regional dan nasional sehingga dapat menahan laju kerusakan hutan dan di sisi lain mempromosikan produk-produk berbasis kehutanan dan perkebunan di arena pasar internasional," kata Nazir Foead, Direktur Policy and Corporate Engagement WWF-Indonesia.

Seminar ini dihadiri sedikitnya 100 orang peserta dari berbagai elemen termasuk pemerintah terkait baik pusat dan daerah, perbankan, perusahaan, konsumer (buyer), anggota DPR-RI/DPRD, dan LSM lokal, nasional, dan internasional. Seminar ini juga menghadirkan pembicara dari perusahaan-perusahaan internasional yang telah mengadopsi kebijakan ramah lingkungan dalam operasionalnya.

6. SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA


BAB I

PENDAHULUAN

Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggungjawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama didalam masyarakat.

Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.

2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan ( Gemeinschaft atau paguyuban )

3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan ( part time ) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.

4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat dan sebagainya.

Karena sebagian besar masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang hampir sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Seperti pada waktu mendirikan rumah, upacara pesta perkawinan, memperbaiki jalan desa, membuat saluran air dan sebagainya, dalam hal-hal tersebut mereka akan selalu bekerjasama. Bentuk kerjasama dalam masyarakat itu disebut dengan istilah gotong royong dan tolong menolong.

Sedangkan komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dalam berhubungan dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

Komunikasi itu sendiri adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara pengirim dan penerima untuk mengubah tingkah laku. Pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok, atau organisasi. Begitu juga dengan penerima pesan. Proses komunikasi berlangsung melalui tahap-tahap tertentu secara terus menerus, berubah-ubah, dan tak henti-hentinya. Proses komunikasi merupakan proses yang timbal balik karena antara pengirim dan penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Dan perubahan tingkah laku yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif, atau psikomotor.

Bentuk komunikasi di pedesaan lebih cenderung kepada komunikasi antar personal. Yaitu proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang yang terlibat dalam komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian komunikasi sehingga bertambah komplekslah komunikasi tersebut. Contoh: ketika di suatu desa akan diadakan kerjabakti atau gotong royong maka informasi itu akan cepat tersebar luas melalui satu orang kepada orang yang lainnya sehingga masyarakat akan turut dalam acara gotong royong tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

Masyarakat Indonesia menurut para ahli lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris. Masyarakat yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikiran. Tapi, sebenranya di dalam masyarakat desa ada bermacam-macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan social.

Beberapa gejala social yang terjadi di pedesaan, yaitu:

a. Konflik ( pertengkaran )

Penilaian orang kota terhadap masyarakat desa yang tenang dan damai tidak selamanya benar karena di desa juga penuh dengan ketegangan dan masalah. Karena setiap hari mereka yang selalu berdekatan dengan tetangga-tetangganya secara terus menerus menyebabkan kesempatan untuk bertengkar lebih banyak sehingga kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan tersebut amat banyak dan juga sering terjadi. Apalgi bagi orang-orang yang tidak bisa menghormati orang yang lainnya.

b. Kontroversi ( pertentangan )

Pertentang bisa terjadi akibat adanya perubahan konsep-konsep dari kebudayaan ( adapt istiadat ) psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna ( black magic ) dan hal ini biasanya ditinjau dari sudut kebiasaan masyarakat.

c. Kompetisi ( persaingan )

Selaku manusia biasa, orang desa pun sesuai kodratnya mempunyai sifat-sifat sebagai manusia yang antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Wujud persaingan bisa positif dan juga negatif.

Desa adalah sebuah karakteristik yang mempunyai ciri khas sendiri, menurut Paul H. Landis ciri-ciri desa adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa

b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan

c. Cara berusaha ( ekonomi ) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam, seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Ciri khas dalam hubungan komunikasi masyarakat pedesaan lebih banyak menggunakan komunikasi antarpribadi karena masyarakat pedesaan belum begitu percaya terhadap media massa. Artinya, masyarakat lebih percaya terhadap informasi yang di sampaikan oleh seseorang yang patut di percaya.

Dengan proses komunikasi antarpersonal yang terjadi di pedesaan yang biasa di sebut dengan istilah “gethok tular” artinya pesan komunikasi tersebut disampaikan secara lisan melalui satu orang kepada orang yang lainnya. Tidak hanya itu saja ketika berbicara mengenai hal yang baru yang belum diketahui oleh masyarakat desa, misalnya program KB pemasaran pelaksanaan program KB tersebut lebih efektif lewat lisan seperti yang pernah dilakukan oleh sebuah unit mobil di desa. Namun, sejalan dengan tingkat perkembangan tingkat pengetahuan dan pendidikan penduduk yang sudah mulai maju, komunikasi seperti itu lambat laun akan ditinggalkan.

Dengan demikian, proses komunikasi melalui lisan atau antar persona akan cepat berubah apabila pembaharuan cepat diterima oleh masyarakat desa tetapi bukan berarti masyarakat desa tidak berhak dalam mengkonsumsi teknologi dalam semakin majunya perkembangn zaman seperti sekarang ini.

Pada masyarakat pedesaan dimana sebagian besar mereka adalah masyarakat tradisional terdapat berbagai media sosial sebagai sarana efektif saling berinteraksi. Media ini telah sejak lama tumbuh dan berkembang bersama masyarakat dan menjadi media sosialisasi nilai-nilai antar warga masyarakat, bahkan dari generasi ke generasi. Media ini dikenal sebagai media rakyat.

Media sosial adalah wahana komunikasi atau pertukaran informasi yang telah terpola dalam kehidupan sosial suatu komunitas masyarakat. Media sosial menuntut keterlibatan secara fisik individu dalam proses komunikasi (Sigman;124). Media sosial menggunakan komunikasi tatap muka dalam bentuk komunikasi antar personal maupun komunikasi kelompok. Disini proses keterlibatan anggota menjadi sangat penting. Media rakyat ini digambarkan sebagai media yang murah, mudah, bersifat sederajat, dialogis, sesuai dan sah dari segi budaya, bersifat setempat, lentur menghibur dan sekaligus memasyarakat juga sangat dipercayaoleh kalangan masyarakat pedesaan yang kebetulan menjadi kelompok sasaran utama (Oepen;hal 88).

Media rakyat sering muncul dalam bentuk kesenian daerah atau kebudayaan tradisonal daerah. Kesenian atau budaya daerah digunakan sebagai wahana untuk memperkenalkan dan memberikan pesan-pesan pembangunan kepada masyarakat pedesaan. Karena warga masyarakat pedesaan masih menyukai dan membutuhkan budaya atau kesenian tradisional sebagai sebuah bentuk hiburan maka media ini juga menjadi sarana yang sangat tepat sebagai media tranformasi nilai-nilai, termasuk pesan-pesan pembangunan dari pemerintah. Pesan-pesan pembangunan disisipkan secara implisit dan kreatif sehingga terasa menyatu dengan media rakyat (Yuni Setyaningsih ;2000).

Ada banyak macam media rakyat yang selama ini tumbuh, berkembang di masyarakat, namun banyak pula yang hilang karena ditinggalkan penggemarnya dan tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Pemilihan media rakyat yang mana yang bisa digunakan untuk menyebar luaskan ide-ide pembangunan adalah sangat penting untuk mendukung efektifitas pesan. Pilihan hendaknya dijatuhkan pada media rakyat yang paling disukai oleh sebagian besar masayarakat setempat (Colleta dan Kayam ; hal 235).

Media rakyat dalam bentuk seni rakyat (folk culture) diyakini dapat lebih mudah digunakan sebagai sarana menyebar luaskan informasi pembangunan karena media tersebut telah ada dan dekat dalam kehidupan masyarakat setempat. Dengan media rakyat, masyarakat akan ikut serta merasa memiliki atau terlibat dalam pembuatannya, sehingga memungkinkan tersampaikannya pesan-pesan pembangunan secara lebih efektif. Induksi nilai-nilai yang sifatnya evolutif dan menyatu dengan masyarakat dapat membuat masyarakat merasa tidak dipaksa untuk mengadopsi nilai-nilai baru.

Upaya penyebaran informasi pembangunan yang disampaikan melalui media melalui media yang ada bagi setiap masyarakat bangsa berbeda-beda disebabkan oleh struktur dan sistem masyarakat yang berbeda pula. Bagi masyarakat bangsa yang sudah linier dalam arti pengertian berbagai masalah sudah diketahui dan dimiliki oleh bagian terbesar anggota masyarakat, komunikasi melalui media massa modern akan lebih menguntungkan, namun bagi masyarakat yang mempunyai struktur dan sistem sosial yang majemuk, penyebaran informasi melalui media massa masih memerlukan upaya dengan media tradisional yang ada dalam masyarakatnya (Rogers 1971 : 165).

Terdapat tiga media yang sangat berpotensi dalam penyebaran informasi di pedesaan, yaitu : pertama Koran masuk desa adalah media massa atau Koran kota yang dikelola untuk masyarakat desa. Kedua media rakyat adalah media profil pedesaan yaitu dari, oleh, dan untuk rakyat pedesaan tetapi belum ada di Indonesia. Dan yang ketiga adalah media tradisional.

Robert de Laurent mengatakan bahwa media rakyat sama dengan surat kabar pedesaan. Sedangkan Berrigan mendefenisikan media rakyat atau media masyarakat adalah sebagai berikut :

· Media masyarakat adalah media yang bertumpu pada landasan yang lebih luas dari kebutuhan semua khalayaknya

· Media masyarakat adalah adaptasi media untuk digunakan oleh masyarakat yang bersangkutan, apapun tujuan yang ditetapkan oleh masyarakat

· Media masyarakat adalah media yang memberi kesempatan kepada warga masyarakat untuk memperoleh informasi pendidikan bila mereka menginginkan kesempatan itu

· Media ini adalah media yang menampung partisipasi masyarakat sebagai perencanaan, produksi dan pelaksanaan

· Media masyarakat adalah sasaran bagi masyarakat untuk mengemukakan sesuatu tetapi bukan untuk menyatakan sesuatu kepada masyarakat

Sedangkan beberapa fungsi media masyarakat menurut Cepen adalah (1) memberi saluran alternative sebagai sasaran bagi rakyat untuk mengemukakan kebutuhan dan kepentingan rakyat. (2) Berguna menyeimbangkan pemihakan kepada perkotaan yang tercermin dari isi media. (3) Membantu menjembatani kesenjangan antara pinggiran dengan perkotaan. (4) Mencegah membesarnya rasa kecewa, rasa puas diri dan keterasingan dikalangan penduduk daerah pedesaan. (5) Memberikan fasilitas berkembangnya keswadayaan, kemampuan mendorong diri sendiri dan kemampuan mengambil keputusan sendiri. (6) Dan berguna bagi umpan balik system pemantauan dan pengawasan suatu proyek tertentu.

Peran komunikasi dalam hal ini adalah merupakan saluran sosialisasi kebudayaan, yang mencerminkan bahwa komunikasi antar sesama adalah merupakan suatu yang harus dijaga dalam komunikasi di pedesaan, komunikasi tidak sekedar sebuah fenomena pertukaran informasi pengirim dan penerima pesan, lebih dari itu komunikasi merupakan upaya mencapai saling pengertian dan dari komunikasi inilah suatu kebudayaan diturunkan ke generasi selanjutnya. Kemudian komunikasi menyebarluaskan ide-ide baru sehingga menjadi nilai-nilai baru. Nilai-nilai baru ini biasanya muncul dari kreatifitas individu-individu atau consensus dari kelompok-kelompok manusia. Komunikasi mnyediakan kesempatan dan rentang waktu bagi masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan nilai-nilai baru tersebut.

Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogen. Pola-pola interkasi social pada suatu masyarakat ditentukan oleh struktur social masyarakat yang bersangkutan. Dalam interaksi social selalu diusahakan agar supaya kesatuan social (social unity) tidak terganggu, konflik atau pertentangan social sedapat mungkin dihindarkanjangan sampai terjadi. Bahkan kalau terjadi konflik diusahakan supaya konflik tersebut tidak terbuka di hadapan umum. Bila terjadi pertentangan diusahakan untuk dirukunkan karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiwai hubungan social pada masyarakat pedesaan karena masyarakat ini sangat mendambakan tercapainya keserasian dalam kehidupan masyarakat.

Tetapi pada hakekatnya masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunikasi yang terpisah satu sama lain. Tetapi dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan. Dan desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hamper sama (homogen) di suatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dominant dari sector pertanian (agraris). Sifat hakekat masyarakat pedesaan banyak kegotong royongan dan tolong menolong dan kehidupan desa juga tidak selamanya tenang dan damai tetapi juga terdapat ketegangan tertentu.

Sedangkan system komunikasi yang digunakan oleh masyarakat desa cenderung berbentuk system komunikasi antar persona yaitu pesan disampaikan melalui satu orang kepada orang yang lainnya sehingga suatu berita di samapikan secara lisan dan akan mendapatkan feedback secara langsung sehingga masyarakat desa terlihat lebih kompak dan harmonis.

perkembangan tekonologi komunikasi dan informasi dewasa ini telah berkembang dengan sangat cepat. Tentu saja ini memberikan efek atau pengaruh yang ditimbulkan baik positif atau negatif. Mayoritas masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan memerlukan upaya-upaya dan program-program untuk meningkatkan kualitas pembangunan agar tidak semakin tertinggal dengan masyarakat perkotaan. Untuk mengejar ketertinggalan dan melaksanakan pembangunan termasuk masalah otonomi daerah yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak bisa bergantung pada satu program dari pusat (top-down) dan juga satu media, apalagi media massa yang rendah daya terimanya di masyarakat pedesaan. Tapi, diperlukan keterlibatan nyata berupa partisipasi masyarakat dalam menunjang program pemerintah tersebut. Dan salah satu media yang dapat dijadikan sarana untuk melibatkan masyarakat adalah menggunakan media rakyat, yang terbukti efektif dan tidak pernah berubah dalam kehidupan masyarakat tradisional. Dengan ini diharapkan semua pihak baik pemerintah dan masyarakat bisa menggunakan media rakyat dengan tepat dan efektif.

7. KOMPUTER PERKANTORAN

BAB I

PENDAHULUAN

Dunia perbankan yang dikembangkan lebih lanjut dengan perkembangan ekonomi yang mulai banyak berbasis pada teknologi informasi. Tentunya di luar hal-hal yang sudah umum di dunia perbankan saat ini, seperti infrastruktur ATM bersama dll. Secara umum akan ada dua (2) hal besar di dunia perbankan yang dapat terasa manfaatnya.

Teknologi Informasi (TI) merupakan jawaban bagi Bank yang ingin mempunyai akselerasi tinggi terhadap proses bisnisnya yang berorientasi kepada kepuasaan pelanggan yang positif. Hal ini di mungkinkan karena Teknologi Informasi mampu memberikan berbagai informasi yang berkenaan dengan pelanggan maupun pelayanan-pelayanan lain dengan cepat dan akurat. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan dan juga peningkatan pelayanan kepada konsumen.

Hal yang paling kritis dalam aplikasi keuangan / perbankan terutama adalah masalah security. Kegagalan sisi keamanan jaringan akan dapat menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi industri perbankan. Secara umum arsitektur keamanan jaringan sebetulnya cukup kompleks. Untuk melihat tingkat kompleksitas teknologi keamanan jaringan, dapat dilihat dengan seksama berbagai komponen keamanan jaringan pada gambar terlampir.

Secara umum ada empat (4) aspek keamanan jaringan, yaitu:
1.Penetrationtesting
2.CertificateAuthority/PKI
3.VulnerabilityTesting
4.Managed Security Services

Masing-masing aspek akan mencakup yang yang cukup kompleks, misalnya, aspek Penetration Testing meliputi Active Content Monitoring / Filtering, Intrusion Detection – Host Based, Firewall, Intrusion Detection – Network Based, Authorization, Air Gap Technology, Network Authentication, Security Appliances. Aspek Certificate Authority / Public Key Infrastructure meliputi hal Certificate Authority, File & Session Encryption, VPN & Cryptographic Communications, Secure Web Servers, Single Sign On, Web Application Security. Tentunya merupakan cabang ilmu tersendiri untuk menjamin sebuah infrastruktur yang sangat aman. Saran bagi pembaca yang ingin mendalami lebih lanjut, sangat di sarankan untuk membaca-baca http://www.sans.org dan http://rr.sans.org. Bagi pembaca yang ingin melihat bagaimana teknik-teknik hacking yang terbaru mungkin ada baiknya membaca http://packetstormsecurity.org. Mohon berhati-hati dalam mendalami ilmu keamanan jaringan jangan sampai terbakar sendiri.

Sebagian besar dari teknologi keamanan jaringan sebetulnya tersedia secara terbuka (open source). Misalnya untuk certicicate authority / PKI saya biasanya menggunakan openSSL; Untuk secure web transaction biasanya digunakan standard secure HTTP (https); untuk membangun Virtual Private Network antar bank biasanya digunakan Free Secure Wide Area Network (FreeSWAN). Semua biasanya tersedia di berbagai distribusi Linux.

Kebutuhan dan penggunaan akan teknologi informasi yang diaplikasikan dengan internet dalam segala bidang seperti e-banking, e-commerce, e-government, e-education dan banyak lagi telah menjadi sesuatu yang lumrah.

Internet telah menciptakan dunia baru yang dinamakan cyberspace yaitu sebuah dunia komunuikasi berbasis computer yang menawarkan realitas yang baru berbentuk virtual (tidak langsung dan tidak nyata). Perkembangan internet yang semakin hari semakin meningkat baik teknologi dan penggunaanya. Mempunyai banyak dampak baik positif maupun negative. Untuk yang bersifat positif, banyak manfaat dan kemudahan yang didapat dari teknologi ini, misalnya kita dapat melakukan transaksi perbankan kapan saja dengan e-banking, e-commerce juga membuat kita mudah melakukan pembelian maupun penjualan suatu barang tanpa mengenal tempat.

Mencari referensi atau informasi mengenai ilmu pengetahuan juga bukan hal yang sulit dengan adanya e-library dan banyak lagi kemudahan yang didapatkan dengan perkembangan Internet. Tentunya, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi Internet membawa dampak negatif yang tidak kalah banyak dengan manfaat yang ada. Internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer secara online dengan resiko tertangkap yang sangat kecil oleh individu maupun kelompok dengan akibat kerugian yang lebih besar baik untuk masyarakat maupun negara disamping menimbulkan kejahatan-kejahatan baru.

Banyaknya dampak negatif yang timbul dan berkembang, membuat suatu paradigma bahwa tidak ada komputer yang aman kecuali dipendam dalam tanah sedalam 100 meter dan tidak memiliki hubungan apapun juga. Seperti seorang hacker dapat masuk ke dalam suatu sistem jaringan perbankan untuk mencuri informasi nasabah yang terdapat di dalam server mengenai data base rekening bank tersebut, karena dengan adanya e-banking jaringan tersebut dapat dikatakan terbuka serta dapat diakses oleh siapa saja. Walaupun pencurian data yang dilakukan sering tidak dapat dibuktikan secara kasat mata karena tidak ada data yang hilang tetapi dapat diketahui telah diakses secara illegal dari sistem yang dijalankan.

Tidak kurang menghebohkannya adalah beredarnya gambar-gambar porno hubungan seksual/pornografi, misalnya antara seorang bintang sinetron Sukma Ayu dan Bjah, seorang penyanyi dari group band yang ternama. Gambar-gambar tersebut beredar secara luas di Internet baik melalui e-mail maupun dalam tampilan website yang dapat disaksikan oleh siapa saja secara bebas.

Pengungkapan kejahatan ini masih sangat kecil sekali, dikarenakan banyak kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pengungkapannya. Saat ini, bagi mereka yang senang akan perjudian dapat juga melakukannya dari rumah atau kantor hanya dengan mengakses situs www.indobetonline.com atau www.tebaknomor.com dan banyak lagi situs sejenis yang menyediakan fasilitas tersebut dan memanfaatkan fasilitas Internet banking untuk pembayarannya. E-commerce tidak sedikit membuka peluang bagi terjadinya tindak pidana penipuan, seperti yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Medan yang memasang iklan di salah satu website terkenal “Yahoo” dengan seolah-olah menjual mobil mewah Ferrary dan Lamborghini dengan harga murah sehingga menarik minat seorang pembeli dari Kuwait. Perbuatan tersebut dapat dilakukan tanpa adanya hubungan terlebih dahulu antara penjual dan pembeli, padahal biasanya untuk kasus penipuan terdapat hubungan antara korban atau tersangka.

BAB II

PEMBAHSAN

Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam perekonomian Negara ini. Hal ini terkait dengan fungsi yang dimiliki oleh bank itu sendiri sebagai lembaga intermediasi. Dimana bank menyimpan DPK (Dana Pihak Ketiga), yang hasilnya akan kebali diputar untuk menggerakan perekonomian. Kondisi yang bermasalah adalah ketika bank cenderung mengeluarkan uang dari sistem yang ada. Hal ini mengakibatkan supply uang yang beredar di masyarakat menjadi berkurang sehingga mengakibatkan hambatan pada aktivitas perekonomian.

Hal ini didukung oleh suku bunga SBI yang terkadang lebih tinggi daripada bunga deposito. SBI itu sendiri tujuan awalnya adalah untuk menjaga agar nilai rupiah tidak terlalu besar dan untuk menanggulangi inflasi. Kaitannya yaitu bank cenderung membeli SBI karena return yang akan didapat lebih besar daripada bank menginvestasikan uang yang ada. Selain itu, menyimpan dana di SBI tidak ada resiko, berbada halnya ketika menggulirkan dananya pada sektor riil yang cukup memiliki banyak resiko. Dapat dikatakan ketika BI menjual SBI dan bank membeli SBI maka sedang terjadi kontraksi dalam perekonomian. Jadi dapat dikatakan, pembiayaan justru dilakukan oleh tabungan Negara. Padahal harapannya adalah uang yang ada justru beredar di sektor riil.

Hal lain yang menghambat perekonomian ini adalah ketika perbankan justru memberikan suku bunga kredit yang cukup besar kepada kalangan menengah kebawah. Dalam hal ini pada usaha mikro, kecil dan menengah. Hal ini terlihat dari data yang saya dapatkan yaitu, kredit untuk korporat sebesar 12% sedangkan untuk UKM sebesar 24% (InfoBank). Ini menunjukan kredit dengan nilai besar lebih mudah dan murah sedangkan kredit dalam jumlah kecil cenderung lebih susah dan mahal.

Dalam era globalisasi dan pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih membuat dunia perbankan berlomba-lomba untuk mengembangkan pelayanan yang dapat mereka lakukan. Salah satunya adalah dengan electronic banking (e-banking). Berdasarkan data yang saya ketahui, bank yang saat ini unggul dalam electronic banking adalah Bank Central Asia (BCA). Hal ini terlihat dengan banyaknya automatic teller machine (ATM) yang beredar di masyarakat kita. Dan bank ini juga bekerja sama dengan bank lain dan membentuk jaringan yang disebut dengan ATM prima.

Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan Internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis Internet. Salah satu aplikasi yang mulai mendapat perhatian adalah Internet Banking atau sering juga disebut e-Banking. Beberapa statistik menunjukkan naiknya jumlah pelaku e-Banking di dunia. Di Indonesia sudah ada beberapa pelaku Internet Banking. Salah satu pelaku yang cukup dikenal di masyarakat adalah layanan "KlikBCA" dari BCA. Salah satu aspek yang sangat penting dalam layanan perbankan adalah aspek keamanan (security).

Sayangnya masalah keamanan ini seringkali terabaikan (baik secara teknis dan non-teknis) sehingga terjadi beberapa masalah. Di Indonesia sudah ada beberapa berita mengenai orang yang merasa uangnya dicuri melalui transaksi Internet Banking. Adanya situs "plesetan" (typosquatter) kilkbca.com yang bukan milik BCA akan tetapi dibuat menyerupai klikbca.com juga menjadi fakta yang menodai Internet Banking di Indonesia. Jika masalah ini tidak diatasi, maka kepercayaan masyarakat akan amannya transaksi Internet Banking menjadi luntur dan menyebabkan layanan ini dihindari. Masalah keamanan merupakan salah satu topik yang cukup kompleks. Pembahasan pada tulisan Dunia perbankan melalui Internet (ebanking) Indonesia, dikejutkan oleh ulah seseorang bernama Steven Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master Web. Lelaki asal Bandung ini dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli domain-domain dengan nama mirip www.klikbca.com (situs asli Internet banking BCA), yaitu domain wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com. dan klikbac.com. Isi situs-situs plesetan inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya security untuk bertransaksi dan adanya formulir akses (login form) palsu. Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN) dapat di ketahuinya. Diperkirakan, 130 nasabah BCA tercuri datanya. Menurut pengakuan Steven pada situs bagi para webmaster di Indonesia, www.webmaster.or.id.

Selain carding, masih banyak lagi kejahatan yang memanfaatkan Internet. Tentunya masih hangat dalam pikiran kita saat seorang hacker bernama Dani Hermansyah, pada tanggal 17 April 2004 melakukan deface (Deface disini berarti mengubah atau mengganti tampilan suatu website) dengan mengubah nama-nama partai yang ada dengan nama-nama buah dalam website www.kpu.go.id, yang mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemilu yang sedang berlangsung pada saat itu. Dikhawatirkan, selain nama–nama partai yang diubah bukan tidak mungkin angka-angka jumlah pemilih yang masuk di sana menjadi tidak aman dan dapat diubah, padahal dana yang dikeluarkan untuk sistem teknologi informasi yang digunakan oleh KPU sangat besar sekali.

Teknik lain adalah yang memanfaatkan celah sistem keamanan server alias hole Cross Server Scripting (XXS) yang ada pada suatu situs. XXS adalah kelemahan aplikasi di server yang memungkinkan user atau pengguna menyisipkan baris-baris perintah lainnya. Biasanya perintah yang disisipkan adalah Javascript sebagai jebakan, sehingga pembuat hole bisa mendapatkan informasi data pengunjung lain yang berinteraksi di situs tersebut. Makin terkenal sebuah website yang mereka deface, makin tinggi rasa kebanggaan yang didapat. Teknik ini pulalah yang menjadi andalan saat terjadi cyberwar antara hacker Indonesia dan hacker Malaysia, yakni perang di dunia maya yang identik dengan perusakan website pihak lawan.

Salah satu sektor yang paling dramatis terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perbankan. Sebelumnya mari kita lihat kilas balik dan perkembangan terkini mengenai perbankan Indonesia. Setelah lebih dari seperempat abad terhitung dari deregulasi pada tahun 1983, perbankan Indonesia telah mengalami berbagai gonjang-ganjing yang sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Titik nadir perbankan sendiri terjadi menjelang krisis multidimensi yang terjadi pada tahun 1997 yang dikenal sebagai krisis moneter. Beberapa tonggak penting perjalanan dalam kurun waktu tersebut adalah sebagai berikut.

Saat ini sebagian besar layanan E-banking terkait langsung dengan rekening bank. Jenis E-Banking yang tidak terkait rekening biasanya berbentuk nilai moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu (chip dalam smartcard). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas transaksi, berbagai jenis E-banking semakin sulit dibedakan karena fungsi dan fiturnya cenderung terintegrasi atau mengalami konvergensi. Sebagai contoh, sebuah kartu plastik mungkin memiliki “magnetic strip”- yang memungkinkan transaksi terkait dengan rekening bank, dan juga memiliki nilai moneter yang tersimpan dalam sebuah chip. Kadang kedua jenis kartu tersebut disebut “debit card” oleh merchant atau vendor. Beberapa gambaran umum mengenai jenis-jenis teknologi E-Banking dapat dilihat di bawah ini.

Jenis-Jenis Teknologi E-Banking

Automated Teller Machine (ATM). Terminal elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.

Computer Banking. Layanan bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar tagihan, dan lain-lain.

Debit (or check) Card. Kartu yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening banknya.

Direct Deposit. Salah satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap rekening nasabah.

Direct Payment (also electronic bill payment). Salah satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi direct payment.

Electronic Bill Presentment and Payment (EBPP). Bentuk pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank. Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo simpanan pelanggan tersebut.

Electronic Check Conversion. Proses konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi, dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik atau proses lebih lanjut.

Electronic Fund Transfer (EFT). Perpindahan “uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media elektronik.

Payroll Card. Salah satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja sebagai pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.

Preauthorized Debit (or automatic bill payment). Bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik, tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).

Prepaid Card. Salah satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.

Smart Card. Salah satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi publik) atau sistem tertutup (misalnya MasterCard atau Visa networks).

Stored-Value Card. Kartu yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi melalui pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card, penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan dana pada kartu tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang dan jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum digunakan secara terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di sekolah-sekolah). Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa dengan kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo MasterCard, Visa, atau logo lainnya dalam jaringan antar bank.

e-Banking Indonesia

BCA Internet Banking

Tahun 2001, Bank Sentral Asia (BCA) merupakan Bank Indonesia yang berani mengoperasikan e-Banking secara masif di Indonesia melalui situs linkhttps://ibank.klikbca.com/. Yang di amankan dengan enkripsi SSL 128bit dan fasilitas firewall pada situsnya.

Situs KlikBCA sendiri relatif sukar di bobol, maka serang lebih banyak di arahkan ke pelanggan BCA. Serangan pembobolan yang sering dilakukan kebanyakan menggunakan teknik social engineering. Tidak mengherankan, KlikBCA belakangan menggunakan teknologi One Time Password (OTP) melalui KeyBCA dalam mengauthentikasi customer yang ingin melakukan transaksi.

Salah satu demo kelemahan yang paling menghebohkan dilakukan oleh Steven Haryanto dengan memalsukan situs KlikBCA dengan membeli domain WWWKLIKBCA.COM, KILKBCA.COM, CLIKBCA.COM, KLICKBCA.COM, KLIKBAC.COM. Orang yang salah mengetik KlikBCA akan masuk ke domain tersebut yang di buat mempunyai tampilan yang sama persis dengan KlikBCA sehingga pengguna KlikBCA terkecoh dan memasukan username dan password-nya.

Beruntung Steven Haryanto bukan hacker yang jahat, beliau memberikan semua file password yang berhasil dia capture kembali ke BCA dan memohon maaf secara publik. Yang kemudian di sebarkan oleh banyak media online Indonesia. BCA-pun tidak memperpanjang masalah. Berbagai fasilitas serta kemudahan dalam bertransaksi ditawarkan oleh bank. Salah satunya adalah kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet, e-Banking.

Di balik kemudahan transaksi, keamanannya acapkali masih rentan. Hal ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan Mohammed AlZomai, Information Security Institute di Queensland University of Technology. Ia menyebutkan, 1 dari 5 transaksi perbankan online rawan dari segi keamanannya meskipun telah ditambahkan sistem keamanan seperti password SMS. Peluang terjadinya ancaman keamanan lebih banyak disebabkan oleh faktor kelalaian manusia (human error) dan masalah sistem pembuktian transaksi daripada masalah teknis keamanan.

Metode yang diterapkan adalah mengirimkan password via sms ke ponsel nasabah untuk setiap transaksi. Nasabah harus mengkopi secara manual password dari ponsel mereka untuk mengkonfirmasi transaksi yang mereka lakukan. Nasabah sering lalai melakukan pemberitahuan ketika nomor rekening bank di SMS tidak sama dengan nomor rekening yang dikehendaki. Ini pertanda bahwa hacker telah menyusup ke dalam sistem.

Seperti dikutip detikINET dari iTnews, Jumat (9/11/2007), dua jenis serangan yang acap dilakukan, yakni serangan terbuka, dimana 5 atau lebih digit nomor rekening diubah, dan serangan terselubung dimana hanya satu digit nomor yang diubah.

Internet Banking

Bank BCA Internet Banking adalah fasilitas layanan yang diberikan kepada nasabah Bank BCA untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan Internet, kapan saja, dimana saja, yang mempermudah penggunanya dari cek saldo, mutasi rekening sampai transfer, pembayaran tagihan dan pembelian voucher prabayar.

Gagasan penggunaan internet banking muncul saat maraknya penggunaan Internet. Salah satu tujuan dengan adanya internet banking ini, yaitu untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di lobi bank akibat dari nasabah yang harus datang langsung ke bank dan melakukan transaksi. Disamping itu pula Internet banking ini memberikan berbagai macam kemudahan, serta kenyamanan bagi nasabahnya, serta memberikan tingkat efisiensi yang lebih baik daripada nasabah yang harus datang langsung ke bank.

Layanan ini seolah-olah memindahkan cabang Bank BCA ke dalam sebuah computer atau laptop. Baik itu yang berhubungan dengan pengecekan saldo, pindah buku, transfer dana antar bank, pembayaran rekening listrik, rekening telpon, pengisian pulsa, sampai dengan asuransi. Hal ini tentu saja membuat nasabah bisa bertransaksi tanpa harus datang ke bank atau nasabah bisa melakukan transaksi dimana saja yang ada koneksi internet.

Salah satu kelebihan layanan internet banking Bank a BCA dalah transfer ke luar negeri. Kelebihan yang ditawarkan oleh internet banking Bank BCA ini belum banyak yang dimanfaatkan oleh nasabah. Selama kurang lebih 3 tahun beroperasi, nasabah paling banyak nasabah mengakses untuk transaksi inquiry 50 %, dan 30 % transfer antar rekening, sedangkan sisanya untuk layanan lain.

Mengenai risiko bertransaksi via Internet, sebenarnya, berbagai jenis layanan bank mengandung risiko. Yang paling penting, bagaimana cara meminimalkan risiko itu. Ini bukan berarti Bank BCA tidak peduli dengan keamanan.

CRM merupakan salah satu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya; Atau juga merupakan sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. Tujuan CRM adalah untuk menjalin suatu hubungan atau relasi yang “intim” antara perusahaan dengan masing-masing customer-nya, sehingga customer yang bersangkutan menjadi loyal dengan perusahaan terkait.

Dengan salah satu contoh fokus dari CRM dalam dunia perbankan berarti pelanggan yaitu nasabah. Yang termasuk didalamnya pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service). Dengan Formulasi CRM: Ketepatan Layanan + Teknologi + Kemudahan = Kepuasan Customer

Layanan yang bersifat customer-facing merupakan layanan yang sifatnya langsung pada pelanggan. Penerapannya bisa dilihat di bagian front office sebuah bank. Sebagai contoh, pegawai di bagian customer service akan membantu nasabah melakukan transaksi pembukaan rekening, pengaduan, atau permintaan informasi mengenai produk-produk perbankan.

Layanan yang bersifat customer-touching bisa diterapkan melalui pembuatan media yang bisa digunakan oleh nasabah untuk berinteraksi dengan bank. Contohnya ATM (Automatic Teller Machine), layanan Mobile Banking, dan Internet Banking. Dari mesin ATM, nasabah sudah bisa melakukan hampir semua transaksi perbankan mulai dari pengecekan saldo, transfer antar-rekening, pembayaran listrik dan telepon, dan penarikan uang.

Kebanyakan bank-bank di Indonesia sudah menerapkan CRM dalam proses bisnisnya. Dan untuk memperjelas tentang CRM kami akan menggunakan bank BCA sebagai salah satu contoh perusahaan yang menggunakan CRM dalam “memelihara” pelanggannya.
Products and Services yang dimiliki oleh BCA terbagi menjadi 3 bagian yaitu Individu, Halo BCA dan Produk lain.

1. Individu

Produk Simpanan Tahapan

1. TAHAPAN BCA merupakan rekening tabungan yang memudahkan nasabah dalam transaksi perbankan, layanan ini sangat mudah diakses kapan saja dan dari mana saja, kemudian terdapat program-program berhadiah yang sangat menarik, seperti program Gebyar Hadiah Tahapan.

2. Tahapan Gold Tahapan Gold disediakan khusus bagi nasabah bisnis dalam membantu kelancaran usahanya, selain itu nasabah masih tetap dapat menikmati berbagai manfaat lain sama seperti fasilitas

3. Tahapan BCA.· TAPRES Kartu TAPRES berfungsi sebagai kartu identitas, Kartu Tapres dapat digunakan untuk berbelanja di ribuan outlet toko yang memasang logo Debit BCA, dan pengambilan uang tunai di merchant/toko Tunai BCA.

4. BCA Dollar Anda dapat menabung sambil berinvestasi. BCA Dollar menyediakan rekening dalam mata uang USD dan SGD sambil Anda menikmati kemudahan berbagai fasilitas ATM BCA dan akses ke klikBCA dan m-BCA (Mobile Banking BCA).

5. Deposito Berjangka Deposito BCA memberikan keuntungan bagi nasabah untuk berinvestasi dengan nilai tinggi. Anda dapat memilih sendiri jangka waktu deposito sesuai dengan keinginan Anda, mulai: 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.

6. Giro
Dengan memiliki rekening Giro BCA, memudahkan anda dalam kelancaran berbisnis, seperti informasi saldo, kiriman uang, inkaso dan transaksi lainnya. Untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan rekening Giro Anda, Anda dapat memanfaatkan fasilitas BCA by Phone.

7. Perbankan Elektronik ATM BCA Kartu ATM BCA atau Paspor BCA merupakan fasilitas yang ditawarkan untuk nasabah pemilik Tabungan (Tahapan BCA, Tapres, BCA Dollar) dan Giro perorangan dalam kegiatan perbankan baik tunai atau non tunai. Kartu tersebut juga berfungsi sebagai kartu Debit BCA dan Tunai BCA yang dapat digunakan untuk berbelanja dan tarik tunai di merchant yang bekerjasama dengan BCA.

8. Debit BCA Kartu Paspor BCA dapat digunakan sebagai kartu Debit untuk transaksi pembayaran pada saat berbelanja tanpa harus menggunakan uang tunai. Keuntungan berbelanja dengan Debit BCA adalah lebih praktis, lebih mudah, lebih aman.

9. Tunai BCA Selain berfungsi sebagai kartu ATM BCA, kartu Paspor BCA Anda dapat digunakan untuk transaksi ambil tunai pada saat berbelanja merchant yang bertanda Tunai BCA. Keuntungannya adalah lebih hemat waktu, praktis dan nyaman, dan tanpa dikenakan biaya tambahan.

10. BCA By Phone BCA by Phone adalah produk perbankan elektronik yang disediakan untuk membantu Anda menerima layanan informasi perbankan dan melakukan transaksi finansial non tunai melalui pesawat telepon. BCA bekerja sama dengan operator GSM seperti: Indosat, Excelcomindo, dan Telkomsel.

11. Klik BCA KlikBCA memberikan Anda kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan melalui komputer dan jaringan internet, dengan KeyBCA Anda dapat melakukan pemindahan dana rekening di BCA hingga 100 juta setiap hari.

12. m-BCA, M-BCA merupakan layanan perbankan yang dapat dilakukan melalui ponsel, praktis, aman, tanpa banyak buang waktu serta user friendly. Dengan layanan ini Anda serasa memiliki ATM BCA Untuk setiap transaksi yang anda lakukan, anda akan menerima bukti transaksi seperti SMS yang akan tampil dilayar dan masuk ke inbox ponsel.
Operator yang sudah bekerjasama dalam layanan m-BCA ini adalah:
- PT Excelcomindo Pratama,Tbk untuk pemegang kartu Xplor & bebas
- PT Indosat,Tbk untuk pemegang Kartu Mentari & Matrix
- PT Telekomunikasi Selular untuk pemegang kartu HALO & simPATI

13. Kartu Kredit, Kartu Kredit BCA Kartu Kredit BCA memiliki banyak keuntungan bagi nasabah. Fitur yang lengkap serta penawaran iuran dan bunga angsuran yang kompetitif.

14. Kartu BCA Smartcash Kartu BCA Smartcash berfungsi sebagai penyedia dana pinjaman dengan fasilitas tarik tunai untuk berbagai keperluan kalangan bisnis seperti dana usaha Anda sampai berbelanja seperti layaknya kartu kredit.

15. Reward BCA, Merupakan program berhadiah bagi nasabah yang bertransaksi dengan menggunakan Kartu Kredit BCA. Anda akan mendapat reward rupiah yang dapat ditukar langsung dengan berbagai barang yang sesuai dengan jumlah rewardnya di semua tempat belanja bertanda Reward BCA.

16. Cicilan BCA, Program Cicilan BCA Tetap dengan Bunga Rendah, membantu anda untuk mendapatkan barang yang diinginkan, karena ringannya cicilan perbulan sesuai dengan kemampuan anda membayar.

17. Keuntungan lainnya, Keuntungan lain dengan Kartu Kredit BCA seperti kenyamanan berpergian ke luar negeri, Real Time Online Payment, SMS pulsa isi ulang, pembayaran lebih leluasa, pengambilan uang tunai, bebas iuran tahunan selamanya, jaringan layanan terluas, asuransi kecelakaan diri, BCA credit life, intermezzo newsletter, penawaran eksklusif.

18. Kredit Konsumen, BCA menawarkan sejumlah fasilitas kredit yang sederhana, mudah dan cepat untuk para nasabahnya berupa: pembelian rumah/apartemen baru/bekas, perbaikan rumah/renovasi, pembiayaan lainnya (refinancing), serta pembelian kendaraan bermotor. Produk Kredit yang tersedia: Kredit Pemilikan Rumah BCA (KPR BCA), Kredit Pemilikan Rumah BCA Xtra (KPR BCA Xtra), Refinancing, Kredit Pemilikan Apartemen (KPA BCA), Kredit Kendaraan Bermotor BCA (KKB BCA)

19. BCA Customer Plus Merupakan One Stop Service Layanan Kredit Konsumen, yang melayani berbagai macam jenis kredit yang telah ditawarkan oleh BCA.

20. Bancassurance
Bancassurance adalah bentuk pemasaran beragam produk asuransi dengan bank sebagai sarana distribusi. BCA meluncurkan bancassurance dengan AIG (American International Group) sebagai partner usaha yang akan memberikan manfaat berupa penawaran serangkaian produk asuransi. sederhana, mudah dan cepat Dengan salah satu produknya adalah provisa yaitu solusi keuangan dengan proteksi dan investasi optimal. Keunggulan dari provisa adalah fleksibilitas dalam memilih jenis investasi, pertumbuhan investasi yang optimal (100% dari premi awal diinvestasikan).

2. Halo BCA

Melalui HALO BCA, Anda bisa mendapatkan informasi perbankan (baik tentang produk & persyaratannya, status aplikasi sampai data pinjaman kredit Anda) dengan mudah dan cepat serta memperoleh solusi setiap permasalahan transaksi perbankan cukup melalui telepon, kapanpun dan dimanapun Anda berada. Dengan memberikan layanan terbaik selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

3. Produk lain

· BCA Remittance, BCA Remittance melayani kiriman uang dalam valuta asing yang ditujukan kepada pihak penerima yang berdomisili baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, juga melayani kiriman uang dari luar negeri ke penerima di BCA atau bank lainnya di seluruh Indonesia. Layanan yang tersedia meliputi kiriman uang dengan sarana telegraphic transfer (TT/wire transfer), demand draft (DD/bankdraft), maupun sarana yang berbasis web.

· Inkaso, Layanan inkaso memberikan penawaran kepada nasabah BCA untuk membantu menagihkan warkat, baik dalam mata uang Rupiah atau mata uang asing kepada bank tertarik. Jenis warkat dapat berupa cek pribadi, cek perusahaan, atau bank draft.

· Safe Deposit Box, Layanan BCA Safe Deposit menawarakan kepada nasabah untuk menyimpan benda-benda berharga seperti perhiasan maupun surat-surat berharga.

BAB III

PENUTUP

BCA menarik konsumen baru dengan adanya program promosi untuk produk-produknya dari berbagai media, sehingga konsumen baru akan merasa terlayani dengan baik yang akan membuat konsumen tersebut menjadi pelanggan yang setia. Dan untuk pelanggan terdapat program khusus sehingga pelanggan akan merasa semakin nyaman menggunakan jasa layanan BCA dalam mengatur keuangannya.

Sekarang ini banyak perusahaan yang mencoba melakukan penerapan komputerisasi ke Internet secara meloncat (dalam arti sekedar business presence tetapi tanpa persiapan yang benar-benar matang secara menyeluruh), harapannya agar supaya segera dapat mensejajarkan diri dengan perusahaan lain yang lebih dahulu melangkah ke system komputerisasi tersebut. Sering kali dilupakan bahwa justru faktor penentu adalah persiapan yang matang. penerapan yang terencana, mensinergikan segala potensi yang ada dan melakukan integrasi yang baik. Selain dari itu masalah prosedur, administrasi dan manusia juga kadang terabaikan dimana seharusnya dilakukan perubahan seiring system komputerisasi yang diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/bhermana/2007/11/08/perbankan-indonesia-dan-e-banking/

http://wikihost.org/wikis/indonesiainternet/wiki/sejarah_internet_indonesia:e-banking

http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/11/tgl/09/time/141719/idnews/850496/idkanal/323

http://e4future.blogspot.com/


8. ABOUT BILLIARD

24 Maret 2008 | 18:27
JENNIFER BARRETTA

Pebiliard Sensual

Di jajaran pebiliar wanita profesional, karir Jennifer Barretta mungkin tidak secemerlang Allison Fisher, Kelly Fisher, atau Rachel Abbink. Tapi kalau untuk soal popularitas, nama pebiliard kelahiran Norristown, Philadelphia, ini bisa jadi berada di atas mereka.

Prestasi yang diraih pebiliard berjuluk 9mm ini dari turnamen biliard memang belum begitu banyak. Terutama lantaran pebiliard ini terhitung telat memasuki kancah persaingan di tingkat profesional. Turnamen profesional pertamanya saja baru diikuti pada tahun 2002 lalu. Lantas gelar juara bergengsi yang berhasil diraihnya hanyalah Juara Empress Cup Champion tahun 2006.

Meski begitu pebiliard ini masih memiliki modal lain untuk meraih popularitas. Modalnya adalah daya tarik sensual yang cukup besar.

Jika melihat penampilannya di luar arena biliard, pasti banyak yang menyangka wanita ini adalah seorang model. Postur tubuhnya memang mendukung. Ditambah lagi dengan kecantikan eksotis yang terpancar dari wajahnya.

Kebetulan pula daya tariknya ini secara sadar diekspos juga. Beberapa kali wanita yang sekarang berdomisili di New York ini menampilkan kesensualannya di majalah pria dewasa. Profil serta foto-fotonya yang menggiurkan telah muncul di majalah FHM edisi Mei 2004, Playboy edisi November 2005, serta Maxim. Tidak heran jika kemudian ESPN menominasikannya sebagai salah satu dari 25 Sexiest Female Athletes pada tahun 2005.

Hanya saja meski memiliki prospek cerah di dunia modelling, tapi wanita ini malah memutuskan untuk berkarir sebagai pebiliard profesional. Awal mula keterlibatan di cabang biliard ternyata simpel saja. Diawali dengan obsesi untuk bisa mengalahkan pacar dalam bermain biliard. Lantas karena kemudian merasakan adanya tantangan yang besar dari biliard, niatnya malah berubah ingin memperdalam cabang olahraga permainan ini. Sampai akhirnya memutuskan untuk menjadi pebiliard profesional.

Di cabang biliard, prestasi Jennifer Barretta ternyata tidak terlalu memalukan. Dalam waktu singkat namanya telah direken sebagai salah satu pebiliar handal pada jenis permainan 9-Ball. Bahkan di tahun 2003, gelar Player of the Year sempat disandangnya lewat rangkaian turnamen Chesapeake Area Tour. Berkat gelar ini pula Jennifer Barretta berhak mengikuti rangkaian turnamen WPBA. Pengakuan terhadap skillnya pun muncul pada tahun 2004 ketika berhasil menempati peringkat ke-3 rangkaian turnamen WPBA.

Hingga saat ini, Jennifer Barretta tetap aktif mengikuti berbagai turnamen biliard profesional. Dibarengi pula dengan aktifitas promosi melalui modelling. Tapi yang jelas aksinya di turnamen biliard turut menghadirkan daya tarik yang besar.

25 April 2008 | 13:36
Tips Melakukan Soft Break

Salah satu fenomena besar pada turnamen Kejuaraan Dunia 9-Ball tahun ini adalah maraknya penggunaan soft break. Dengan soft break, pebiliard pasti berhasil memasukkan minimal satu bola. Bola yang berada di posisi sayap pada susunan 9-Ball bisa dipastikan akan masuk ke pocket. Malah terkadang bola yang berada di sisi lainnya akan masuk ke pocket pula.

Yang jelas penggunaan soft break ini mengubah secara drastis permainan 9-Ball. Para pebiliard yang tadinya sudah terbiasa dengan pola susunan bola hasil break secara keras harus mengubah strategi karenanya. Makanya biar mudah mengikuti alur jalannya permainan, setidaknya setiap pebiliard harus bisa melakukan soft break pula.

Cara melakukan soft break cukup mudah. Ketika akan memulai break, posisikan bola bidik nyaris dekat ke bantalan meja permainan. Setelah itu lakukan sodokan tepat ke arah bola 1. Sodokan yang digunakan adalah pukulan stop shot dengan sedikit memberi backspin.

Jika posisi bola bidik saat melakukan break berada di sisi kanan meja, bola sayap kanan pada susunan bola sasaran kemungkinan besar akan masuk ke pocket. Sedangkan bola lain yang melakukan pergerakan mengarah ke pocket adalah bola 1. Kemungkinan bola ini akan masuk ke dalam pocket adalah 50:50. Jika tidak masuk setidaknya posisi bola bidik sudah aman ke arahnya. Karena saat menumbuk bola sasaran, bola bidik akan bergerak mundur sedikit sehingga ruang untuk membidik bola 1 akan terbuka.

Agar soft break ini berhasil memasukkan bola seperti di atas, ada persyaratan yang harus dipenuhi. Syarat pertama adalah susunan bola sasaran harus saling melekat kuat satu sama lain. Syarat berikutnya adalah posisi bola 1 harus tepat berada di spot. Jika ini semua sudah terpenuhi, maka hasil soft break akan sempurna.

9. OPINI PUBLIK TENTANG CALON INDEPENDEN PILGUBRI 2008

Dikuatirkan, pertandingan politik nanti hanya akan didominasi calon incumbent tanpa alternatif lain. Apalagi, dengan jadwal Pilgubri yang dipercepat, tentunya calon incumbent tersebut kian di atas angin. Mungkinkah dalam hitungan hari ini ada calon lain akan muncul. Baik dari partai politik maupun calon perseorangan, yang penting rakyat ingin ada pilihan lain. Semoga partai politik tidak terjebak dalam sikap pragmatis dan memilih jalan aman saja.

Hal ini dapat membatasi partisipasi politik calon perseorangan dalam Pilgubri nanti. Perkaranya tidak sebatas itu, kekecewaan karena tidak bisa majunya calon independen dapat mengurangi angka partisipasi politik masyarakat. Dengan sendirinya, dapat menyulut ketidakpuasaan dan kecurigaan yang berbuntut pada ketidakpercayaan pada kepala daerah yang terpilih nanti. Belum lagi minimnya sosialisasi dari calon independen tersebut kepada masyarakat, yang juga akan sangat mempengaruhi tingkat popularitas mereka bila dibandingan dengan calon incumbent yang ingin maju lagi dalam pemilihan kepala daerah.

Kabar kurang menggembirakan bagi para calon independen (perseorangan), bahwa untuk pilkada 2008 ini kemungkinan untuk dapat ikut serta sangatlah kecil. Setelah disahkannya revisi UU Pemda di Jakarta pada rapat paripurna DPR, maka peluang calon independen terbuka lebar. Namun sayangnya hal tersebut nampaknya tidak berlangsung lama, sebab KPUD berencana untuk mempercepat pelaksanaan pilgubri 2008 dari yang direncanakan bulan September 2008 akan dimajukan menjadi bulan Agustus 2008. Dengan alasan bulan September 2008 adalah bulan ramadhan.

Tantangan lainnya, begitu susahnya melakukan verifikasi terhadap calon independen. Karena, sesuai dengan Pasal 59 ayat (2a) UU Nomor 32, untuk pemilihan kepala daerah di Riau, syarat minimal dukungan adalah sebesar 250 ribu orang. Mengingat jumlah penduduk Riau lebih dari 4,7 juta jiwa, berarti syarat dukungan minimal tersebut adalah lima persen. Pastilah anggota KPU Riau sangat kewalahan untuk melakukan verifikasi, apalagi mekanismenya masih dalam perumusan di KPU Pusat. Sedangkan, pendaftaran calon pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah paling lambat 20 April. Mau tidak mau, KPU Riau kini harus sudah menetapkan mekanisme verifikasi tersebut, agar nantinya tidak mengalami distorsi yang dapat merugikan kepentingan politik calon perseorangan tersebut. Kesiapan dari pasangan calon perseorangan tersebut juga benar-benar ditantang, dengan hanya dalam belasan hari ini harus sudah mengumpulkan dukungan sebanyak minimal 250 ribu orang.

Perubahan UU Nomor 32 terdiri atas 18 poin. Soal keharusan bagi incumbent untuk mengundurkan diri sejak mendaftar sebagai calon kepada KPUD setempat, termuat dalam pasal 58 huruf q yang mengatur syarat calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. “Hal ini guna menjamin pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah dapat berjalan lebih demokratis, fairness dan untuk menghindari berbagai ekses jabatan”.Dalam penjelasan pasal 58 huruf q disebutkan, ‘’pengunduran diri dari jabatan itu berlaku bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan mencalonkan diri kembali di daerah sendiri atau di daerah lain. Ini berlaku bagi gubernur dan wakil gubernur, juga bagi bupati/wakil bupati serta wali kota/wakil wali kota.’’

Penjelasan ayat ini juga menyebutkan, pengunduran diri tersebut dibuktikan dengan menyerahkan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali. Pengunduran diri itu dengan persetujuan Mendagri atas nama Presiden. Namun, untuk kepala daerah/wakil kepala daerah yang sudah terdaftar sebagai calon ketika UU ini diberlakukan, ketentuan peralihan pada Pasal 236 B mengatur, mereka tidak perlu mengundurkan diri. Selain soal incumbent, perubahan UU Nomor 32 ini juga menegaskan berubahnya Pilkada menjadi rezim pemilu. Hal ini ditandai dengan penanganan penyelesaian sengketa Pemilu Kepala Daerah bukan lagi di MA, tapi di tangan MK.

Aturan ini termuat dalam ketentuan Pasal 236 C yang mengatur penanganan hasil penghitungan suara pemilu kepala daerah oleh MA dialihkan kepada MK paling lama 18 bulan sejak UU ini diundangkan. Sementara, soal dukungan untuk pasangan calon independen yang akan maju dalam Pemilu Kepala Daerah diatur dalam Pasal 59 ayat (2a) untuk provinsi dan ayat (2b) untuk kabupaten/kota. Ayat (2a) mengatur dukungan antara 3-6,5 persen dari jumlah penduduk terhadap calon gubernur dan wagub independen. Untuk Pilgubri 2008, jumlah pemilih di kota pekanbaru meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat calon pemilih sebanyak 503.256 jiwa atau terjadi kenaikan sebesar 15 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 436.537 jiwa (pada saat pemilihan Walikota Pekanbaru), sementara jumlah penduduk Kota Pekanbaru saat ini berjumlah 667.842 jiwa.

Pernyataan KPUD (komisi pemilihan umum daerah) yang akan memajukan jadwal pelaksanaan pilgubri 2008 tersebut mendapat tanggapan dari beberapa analis maupun calon peserta yang berencana ikut dalam pertarungan pilgubri tersebut. Menurut mereka perubahan jadwal ini sama saja dengan “mematikan” peluang calon perseorangan. KPUD masih ngotot dapat melaksanakan pilgubri 2008 pada bulan September. Namun begitu peluang calon independen akan lahir terbuka, maka cepat-cepat KPUD “mengaborsinya” dengan jalan mempercepat proses pilgubri pada bulan Agustus 2008. Sebagai wasit KPUD harus tegas dan berwibawa, kalau sejak awal saja sudah meragukan, bagaimana rakyat mau mempercayai pelaksanaan pilgubri 2008 akan berjalan dengan jujur dan adil. Sebaiknya KPUD tetap independen dan mengikuti saja aturan yang sudah digariskan sejak awal.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau menegaskan, pelaksanaan Pilgubri 2008 tetap akan dilaksanakan sesuai jadwalnya pada 22 September 2008 mendatang. Sementara itu, peluang calon perseorangan atau independen masih terbuka karena pengesahan revisi UU Nomor 32/2004 tentang Pemerintah Daerah akan segera selesai.

“KPU Riau tidak memiliki rencana untuk melakukan penundaan karena sudah merupakan keputusan resmi KPU Riau yang dijabarkan melalui jadwal tahapan hingga terselenggaranya pilkada,” kata Ketua KPU Riau, Raja Syofyan Samad, Selasa (18/3), menanggapi adanya wacana perlunya penundaan pilkada di sejumlah daerah yang sedianya dilaksanakan pada tahun ini hingga Desember 2008. Alasan penundaan itu guna memberikan kesempatan kepada calon independen untuk ikut mencalonkan diri. Ajang pertarungan politik tingkat lokal yang bernama Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) mengalami perubahan jadwal. Surat sakti dari KPU Pusat dan adanya amanat khusus dari revisi terbatas UU Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah menjadi sandaran kuat bagi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Riau untuk menetapkan tanggal baru Pilgubri. Sebelumnya disepakati Pilgubri akan dihelat pada 21 September, kini dimajukan jadi 25 Agustus 2008. Perubahan ini berimbas pada tidak hanya kian memberatnya tugas KPUD sendiri, tapi sedikit banyak juga mengganggu konsentrasi para kontestan, baik partai politik, apalagi calon perseorangan. Akibat langsung yang tidak dapat dielakkan adalah pengetatan jadwal tahapan Pilgubri.

Tentunya, partai politik dipacu untuk mengencangkan ikat pinggang dengan melakukan konsolidasi dan komunikasi politik dengan partai lain untuk menyamakan resonansi suara kepentingan politik mereka. Mudah-mudahan ada calon lain yang maju. Yang lebih dibuat sesak nafas tentu saja calon independen yang harus mengumpulkan ratusan ribu dukungan, kalau tidak ingin namanya hangus pada verifikasi nanti. Sesuai dengan perubahan UU Nomor 32, pasangan calon independen yang akan maju dalam Pilkada diatur dalam Pasal 59 ayat (2a) untuk provinsi dan ayat (2b) untuk kabupaten/kota. Dalam ayat (2a), disebutkan besar dukungan antara 3-6,5 persen dari jumlah penduduk terhadap calon gubernur dan wakil gubernur independen. Provinsi dengan jumlah penduduk 2 juta jiwa dukungan minimalnya 6,5 persen. Sedangkan untuk provinsi berpenduduk 2 juta sampai 6 juta, dukungannya minimal lima persen. Sementara provinsi dengan jumlah penduduk 6 juta sampai 12 juta jiwa syarat dukungannya minimalnya empat persen, dan yang lebih dari 12 juta jiwa minimal dukungan tiga persen.

Departemen Dalam Negeri (Depdagri) sesuai dengan surat bernomor 270/516/OTDA yang ditujukan ke gubernur/bupati/walikota dan Ketua DPRD Riau mensyaratkan Pilkada Riau harus dilakukan paling lambat Oktober 2008. Kemudian, diperkuat dengan surat KPU Pusat yang bernomor 772/15/IV/2008 yang mengacu pada hasil revisi Pasal 233 ayat 2 UU 32/2004. Dalam surat tersebut ditegaskan, pemungutan suara Pilkada bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah yang habis masa jabatannya dari bulan November 2008 sampai Juli 2009 diselenggarakan paling lambat Oktober 2008. Selanjutnya, bila Pilkada harus dilaksanakan dua putaran, maka pemungutan suaranya dilaksanakan paling lambat Desember 2008, dengan tujuan agar nanti tidak mengganggu tahapan, program sosialisasi, dan jadwal pemilihan umum 2009 yang dimulai awal April tahun depan. Tapi, kasus di Riau masih jauh dari sesuatu yang menggesa, sehingga pertimbangan mempercepat Pilgubri seharusnya perlu dikaji lebih mendalam. Kalaupun menurut jadwal semula, 21 September, pemilihan gubernur terjadi dua putaran, itu pun masih dimungkinkan untuk dilakukan pemilihan ulangnya sebelum Desember 2008. Mempercepat Pilgubri hampir sebulan itu sangat mempengaruhi kesiapan KPU Riau dan kontestan, yang pastinya juga berimbas pada kualitas Pilgubri itu sendiri.

Mengenai kesiapan KPU Riau, dengan adanya percepatan pemilihan kepala daerah tersebut, maka ini akan memperberat pekerjaan KPU dan mengurangi kesiapannya. Sebab, dengan sisa waktu yang hanya beberapa bulan lagi, KPU Riau harus melakukan verifikasi calon independen, pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), tender kertas suara, dan penetapan daftar pemilih tetap serta lainnya. Apalagi, sebagian pengamat politik lokal, sebagaimana juga dirasakan partai-partai politik, menangkap terjadinya kesimpangsiuran daftar pemilih tetap (DPT). Hal ini tentunya kian memperunyam keabsahan data pemilih. Mana yang lebih valid, apakah milik KPU Riau yang berdasarkan pada data tahun lalu, atau data milik Dinas Transmigrasi dan Kependudukan (Distranskep).

Ketua KPU Riau Raja Sofyan Samad menemukan sedikitnya ada 9.500 kesalahan pada data pemilih yang diserahkan Distranskep kepada KPU Riau. Tentunya masalah ini tidak bisa dianggap remeh, karena nantinya akan berpengaruh pada hasil akhir pemilihan maupun pada proses awal verifikasi calon. Belum lagi ini akan mendatangkan protes dari pemilih yang hak suaranya terberangus. Dikuatirkan ini dapat menyulut konflik karena besarnya kepentingan politik pada pemilihan kepala daerah ini. Pengalaman yang sudah-sudah, banyak konflik Pilkada yang terjadi di daerah lain lantaran adanya perbedaan hasil akhir dengan jumlah pada daftar pemilih tetap.

Dikatakan, kesempatan untuk pencalonan bagi calon independen masih menunggu revisi UU NO.32 Tahun 2004. Hal itu juga baru bisa dilaksanakan setelah adanya peraturan pemerintah maupun keputusan KPU untuk menjabarkan detail dari keputusan undang-undang. “Pilgubri tetap dijadwalnya sebagaimana sudah ditetapkan dalam pleno KPU, putaran pertama pada 22 September 2008 mendatang. Tidak ada penundaan dan kita patuh pada aturan.

Dalam menyongsong Pemilihan Gubernur Riau 2008 mendatang, Sekretaris Komisi B DPRD Riau, fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), H Zulkarnain Nurdin, SH,MH berencana akan mendukung Calon Independen (Peorangan). Pasalnya, Calon Independen berpeluang memenang kursi nomor satu di Riau. "Jelang persiapan pilgub, kita telah menginventaris semua keperluan yang diminta. Bisa jadi, bisa tidak kita akan mencalonkan calon independen (perorangan).

Tujuan PBB memilih calon independen, "Hanya satu, karena ingin menang secara terhormat". Untuk itu, integritas seorang pemimpin di Riau tidak melakukan korupsi dan memperkaya diri sendiri. Pemimpin yang terpilih harus dapat memahami kondisi Riau seutuhnya. Seorang pemimpin tersebut harus mempunyai keberanian dengan cara rasional. Terangnya lagi, seorang yang cocok memimpin Riau ini adalah Bupati Bengkalis, Syamsurizal. "Dia mempunyai karakter seorang pemimpin yang layak di Riau.

Para calon kandidat Gubernur Riau 2008, nampaknya belum seluruhnya memanfaatkan secara maksimal teknologi infomasi untuk memperkenalkan diri mereka. Diantara mereka yang saya ketahui memiliki website pribadi atau personal site atau blog adalah HM. RUSLI ZAINAL dengan websitenya www.bangrusli.net, yang lainnya adalah ARWIN A.S. dengan websitenya www.arwin-as.com. Untuk calon lainnya hingga saat belum temukan. Padahal seorang calon sebaiknya mengekspos dirinya kepada masyarakat calon pemilih, agar masyarakat lebih mengetahui latar belakang mereka sebagai calon yang akan ikut dalam Pilgubri 2008.

Kemudian biaya untuk mengikuti pilkada tentu harus bersumber dari sumber yang halal dan thayyib, bukan dari para cukong kayu illegal atau hasil korupsi. Bisa di bayangkan jika dana calon bersumber dari pihak yang menjadi incaran aparat penegak hukum, tentu begitu terpilih mereka akan berlindung dibawah ketiak sang Kepala Daerah dan Kepala Daerah juga akan dengan “senang hati” maupun “terpaksa” melindungi mereka karena sudah “dibantu” pada saat Pilkada berlangsung. Dan akhir-akhir ini sering terjadi sengketa pilkada baik itu di tingkat pemilihan Bupati maupun tingkat pemilihan Gubernur.

Sengketa pilkada tentu akan menambah ongkos politik bagi para calon dan parpol pendukungnya maupun masyarakat pemilih. Jika terjadi pemilihan ulang maka manfaat pilkada ulang bagi masyarakat sangat kecil, semestinya para pihak yang ikut serta dalam pilkada membuat komitmen sehingga pelaksanaan pilkada dapat berjalan lancar. Tentu masyarakat tidak ingin uang hasil pajak mereka dihamburkan hanya untuk membiayai sebuah pilkada ulang, yang seharusnya tidak perlu terjadi bila pihak yang terkait bisa mengantisipasinya lebih awal. Belum lagi jika para calon saling memobilisasi massa, sehingga timbul huru-hara. Mari kita mengajar masyarakat berpolitik dengan cara yang baik, bukan dengan manuver politik murahan yang pada akhirnya mengorbankan rakyat. Padahal belum tentu para kandidat yang akan menjadi Kepala Daerah itu akan mengingat mereka begitu terpilih, bahkan ada kecenderungan memuaskan diri, keluarga dan kelompoknya sendiri dulu.

Rakyat juga seharusnya semakin dewasa dalam berperilaku politik, dengan melihat karakter setiap tokoh yang mencalonkan diri. Siapapun yang akan memimpin mereka itulah hasil dari sebuah pertarungan, ibarat olahraga tinju maka keputusan pemenangnya harus diterima dengan lapang dada walaupun menang dengan angka tipis bukan TKO atau KO. Apabila ditemukan kecurangan biarlah diselesaikan sendiri oleh para calon dengan memakai jalur hukum sesuai undang-undang, andaipun anda bersimpati cukup dengan demo simpatik atau menuliskan hal-ihwal ketidakpuasan anda melalui blog ini pada kolom komentar, tentunya dengan bahasa yang sopan. Pilkada yang lancar dan efisien hanya dapat dilaksanakan apabila para calon dan pendukungnya mempuyai kesadaran bahwa pilkada bukanlah tujuan akhir dari demokrasi, pilkada hanyalah salah satu sarana untuk mewujudkan suatu masyarakat yang demokratis.

PROSESI Pilgubri (pemilihan Gubernur Riau) yang puncaknya digelar September 2008, mestinya dijadikan sebagai wahana ril, bagi pers dalam mendukung penegakan demokrasi. Pers sebaiknya bisa tampil eksis dan independen, agar Riau memperoleh sosok pemimpin yang benar-benar sesuai keinginan rakyat.

Sejauh ini, Pilguri 2008 memang masih sebatas berita. Wacana media seputar tuding-menuding dan hujat-menghujat. Penentuannya pun masih di ujung pena. Pers sebaiknya tidak terpancing emosi pihak-pihak yang terkadang sengaja mengumbar amarah menarik simpati massa. Yang terkonsentrasi pada angka 3,1 juta pemilih dari 4,7 juta jiwa total penduduk Riau. Melihat angka itu, Pilgubri memang suatu gawean spektakuler. Dengan pesta demokrasi berdinamika besar, peran pers menjadi lebih signifikan sepanjang bisa tampil independen.

Atas dasar itulah masyarakat tampaknya sangat berharap pers sebaiknya tetap berada pada koridornya. Wartawan sebagai insan pers selalu mengutamakan informasi jernih dan jujur. Sebab, pertarungan merebut jabatan sepanjang sejarah adalah cerita suka suatu pihak dan nestapa di pihak lain. Rakyat tetap menunggu pemimpin yang arif dan bijaksana.

Pengabaian aspek terpenting untuk diinvestigasi di Pilgubri 2008 ini, akan menjadi hal yang ditangisi pers dimasa-masa mendatang. Karena sejarah tidak akan pernah memaaafkan wartawan yang lalai mengivestigasi kesempatan. Pers perlu mewaspadai kandidat yang memakai teori berburu harta karun: pergi bersama tapi pulangnya sendirian. Akan lebih berbahaya jika kandidat yang memakai paradigma diktatorian raja-raja di masa silam: Hanya perlu rakyat saat pergi berburu.

Sejauh ini PKS memang belum memutuskan siapa yang bakal didukung sebagai Cagub dalam Pilgubri 2008 mendatang. Saat ini dengan wacana calon independen yang di dalamnya ada calon PKS, maka ada alternatif lain. Pihaknya bisa saja bergabung dengan calon independen yang berasal dari calon lain. Diakui memang sejauh ini belum ada nama yang diusung. Nama yang santer akan maju dari calon independen yakni Tabrani Rab dan Instiawaty Ayus menurutnya belum sampai diwacanakan PKS.

Berdasarkan hasil polling yang diadakan oleh Riau Pos (harian Riau Pos, 2/1), terlihat bahwa untuk pemilihan Gubernur Riau, sebanyak 28,67% atau sekitar 2.222 responden yang memilih Instiawaty Ayus via SMS. Walaupun polling ini tidak mencerminkan dukungan riil, namun perlu diingat bahwa pada saat pemilihan anggota DPD untuk Propinsi Riau, dari empat yang terpilih mewakili propinsi Riau hanya Soemardi Taher yang Laki-laki sedangkan tiga lainnya adalah Perempuan.

Dengan mekanisme calon independen, dari 4,6 juta penduduk diperlukan 230 ribu dukungan foto kopi KTP dengan kalkulasi 5 persen sesuai syarat undang-undang. Dari simulasi yang dilakukan DPD kabupaten/kota, hal itu bisa dilakukan. Disebutkan, pada Mei 2008 nanti, akan diputuskan apakah PKS akan mendukung dan berkoalisi dengan calon partai atau menggunakan sistem calon independent dan ini harus sesuai aturan.

KESIMPULAN

Calon independent dalam pilgubri 2008 ini semua memiliki peluang yang sama apabila mereka siap melakukan pertempuran politik yang akan dilaksanakan pada bulan September mendatang. Belum bisa diprediksikan siapa yang akan menduduki kursi gubernur tetapi usai ditetapkannya revisi UU Pemerintah Daerah no 32/2004, khususnya mengenai calon independent mampu membuat gebrakan pertandingan politik nanti tidak hanya akan didominasi oleh calon incumbent.

10. ETIKA DAN PROFESI HUMAS

1. Dalam bagan Lingkup Perluasan Fungsi Public Relation ( Wasesa, 2005;69 ) Lingkup perluasan fungsi PR, sebenarnya media informasi merupakan “tujuan antara” PR. Karena yang menjadi tujuan akhir atau sasaran PR adalah stakeholder perusahaan, yang bisa berarti konsumen, karyawan, partner perusahaan, shareholder maupun masyarakat dilingkungan sekitar dimana perusahaan tersebut melakukan aktivitas bisnis seperti pada bagan dalam soal.

Pertanggungjawaban PR terhadap manajemen sebenarnya bukan sebatas hasil (output) yang di dapat dari liputan media massa ataupun suksesnya penyelenggaraan even, tapi sekaligus bagaimana perubahan sikap dari target audience. Karena sebenarnya tujuan dari Public Relation adalah membangun persepsi public sehingga sesuai dengan kebijakan manajemen yang output and outcomes-nya harus dikonversi ke dalam bentuk rupiah.

Perluasan peran dan fungsi public relations dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: a. perluasan untuk kepentingan internal perusahaan. Peran ini menekankan bagaimana public relations juga bertanggungjawab untuk membentuk citra perusahaan di kalangan stakeholder internal. Selain membantu mengembangkan loyalitas, public relations juga bertanggungjawab mendukung manajemen dalam menciptakan kenyamanan bekerja di perusahaan. Baik saat perusahaan dalam keadaan baik maupun dalam perubahan manajemen.

b. perluasan untuk kepentingan eksternal perusahaan. Peran ini menekankan bagaimana public relation harus mendukung kinerja manajemen dalam membangun relasi yang saling menguntungkan dengan stakeholder eksternal, baik pemegang saham, rekan kerja perusahaan ataupun konsumen.

Perluasan untuk fungsi eksternal perusahaan adalah bagaimana seorang PR dapat mencitrakan perusahaa produknya secara elegan. Beberapa hal yang berkembang yaitu: Financial PR, Marketing PR, dan Trade PR.

· Financial PR

Munculnya kasus-kasus skandal keungan internasional yang membawa citra buruk bagi industri konsultan keungan mendorong profesi sektor keuangan untuk mulai memanfaatkan PR untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa yang mereka lakukan dapat dipertanggungjawabkan karena mempunyai dasar. Ikatan Akuntan Indonesia juga menyadari hal ini, di satu sisi mereka harus menjaga kerahasiaan klien, tetapi di sisi lain mereka juga harus memastikan bahwa informasi yang beredar adalah benar. Lembaga keuangan tetap memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi kerahasiaan perusahaan. Disinilah financial public relation berperan dalam membantu menerjemahkan data-data sehingga menjadi transparan tetapi tetap menjaga kerahasiaan pada poin-poin tertentu.

· Marketing PR

Marketing PR focus pada upaya membangkitkan minat pihak ketiga agar mau menceritakan tentang kebaikan merek. Dengan tujuan membangun loyalitas dan keinginan beli konsumen. Salah satu contoh adalah yang dilakukan Nestle merupakan bagaimana kerja PR dan pemasaran memiliki kaitan yang kuat. Nestle memadukan citra sapi dalam kreativitas melukis anak. Strategi ini cukup memikat banyak media dan stakeholders nestle. Pertama, karena nestle bias mengaitkan produk susunya dengan kesukaan anak melukis. Kedua, dengan memikat anak-anak, nestle dengan sendirinya akan mendapatkan atensi dari orang tua anak juga karena aktivitas anak hamper pasti melibatkan orang tua mereka.

Ketertarikan media massa terhadap program tersebut juga mengulas hal yang sama mengenai program PR yang dilakukan nestle. Disinilah persinggungan antara PR dan pemasaran terjadi yang kuncinya terletak pada perkawinan antara public relations dan pemasaran memang terletak pada kreativitas terutama yang berkaitan dengan produk.

Namun, belum semua perusahaan melakukan hal tersebut karena PR dianggap sekadar mengurusi citra korporasi dan tidak mengetahui tentang citra yang dibutuhkan oleh produk ataupum merek. Padahal secara mendasar terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengembangan citra produk dan citra korporasi. Itu sebabnya seorang praktisi PR harus memahami konsep dasar pemasaran. Bukan hanya pemahaman teoritis melainkan keterlibatan langsung dengan aktivitas pemasaran itu sendiri.

· Trade PR

Hal yang sama sebenarnya juga dilakukan oleh pemasaran. Dengan semakin meningkatnya persaingan untuk menempatkan informasi produk secara tepat di benak konsumen melalui jalur-jalu dimana konsumen tersebut melakukan aktivitasnya, maka strategi pemasaran mulai bergeser untuk memperhatikan aktivitas konsumen saat berada dijalur distribusi dimana merek tersebut dijual. Karena itulah berkembang strategi pemasaran yang baru yang disebut Trade Marketing, dimana strategi pemasaran dikembangkan dengan mengoptimalkan fungsinya disetiap jaringan distribusi produk.

Secara spesifik Trade PR merupakan pengembangan konsep Marketing PR, hanya bidang geraknya lebih diarahkan untuk menunjang terjadinya pengambilan keputusan pada konsumen dijalur distribusi.

Perbedaan Marketing PR dan Trade PR

Marketing PR

Trade PR

  1. Memberikan edukasi kepada konsumen

  1. Meluncurkan merek atau produk

  1. Membangun even merek

  1. Mengembangkan pelayanan public kepada konsumen

  1. Membantu media melakukan tes produk

  1. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan produk
  2. Mengumumkan penggunaan teknologi baru yang di inginkan oleh produk
  1. Membangun hubungan baik dengan mereka yang terlibat dalam lini distribusi
  2. Membantu meyakinkan (calon) pembeli pada saat berada dijalur distribusi
  3. Melatih salesman dijalur distribusi dalam melakukan pendekatan dengan (calon) pembeli
  4. Menciptakan suasana kondusif untuk merasakan keunggulan produk dijalur distribusi
  5. Membuat program bagi pengunjung dan pembeli yang mampu menciptakan efek word of mouth secara kuat

  1. Menurut Bertens ada 3 pengertian etika, yaitu:

· etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan dalam kehidupan seseorang atau kelompok yang digunakan untuk mengatur tingkah lakunya.

· Etika adalah kumpulan nilai moral yang dimiliki oleh suatu masyarakat yang diaplikasikan dalam bentuk kode etik.

· Etika adalah nilai yang dianggap baik atau buruk

Sedangkan hukum adalah suatu bentuk peraturan baik yang tertulis ataupun tidak tertulis yang mengikat masyarakat dan dibuat oleh pihak yang berwenang dalam suatu wilayah apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi yang telah ditentukan dan berguna untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat.

Perbedaan etika dan hukum yaitu terletak pada sifat, tujuan dan sanksinya. Kalau etika sifatnya baik atau buruk (nilai universal) dan moral, tujuannya mengatur perilaku dan berakhlak baik, tidak mempunyai sanksi atau hanya disebut dengan amoral. Sedangkan hukum bersifat hukum public dengan tujuan menjaga ketertiban dan keadilan umum, dan mempunyai sanksi berupa hokum perdata dan hukum pidana.

Etika profesi adalah lebih kepada nilai, norma, kaidah, atau ukuran yang diterima dan ditaati oleh para karyawan atau pegawai berupa peraturan yang harus ditaati oleh semua karyawan dan harus dilaksanakan karena hal tersebut melekat pada status atau jabatannyadan lebih bersifat informative.

Kode etik adalah aturan yang ditetapkan bersama dan ditaati bersama oleh seluruh anggota yang tergabung dalam suatu profesi atau etika juga bisa disebut pedoman atau kode etik juga dapat disebut dengan pedoman dalam berperilaku dalam rangka menjaga citra organisasi.

Kode etik PR merupakan standar moral atau piagam moral yang memuat prinsip-prinsip dasar dan patokan kode perilaku (code of conduct) baik individual seagai penyandang profesi PR (PRO by profession) maupun dilihat dari fungsi atau peranan PR dalam suatu organisasi (PR by function). Artinya, 1. kode etik PR menjadi pedoman etis bagi pelaku (subjek) yang terlibat dalam menjalankan profesi kehumasanyang menjadi pilihan hidupnya.2. Ditunjukkan dalam proses pelaksanaan fungsi kehumasan, pengambilan keputusan, serta kebijakan yang memiliki kewajiban, tanggungjawab, dan kewenangan dalam struktur atau proses manajemen organisasi yang memiliki kualifikasi tertentu, teknis pekerjaan (job specification technic) dan jabaran kerja (job description) yang jelas, terbuka, professional, dan proporsional untuk bekerjasama dengan bagian terkait lainnya secara koordinatif.

Tiga konsep penting dalam etika kehumasan

· Citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap terhadap kita yang mempunyai hal-hal dalam kepentingan yang saling berbeda

· Penampilan merupakan pengetahuan mengenai suatu sikap terhadap yang kita inginkan untuk dimiliki kelompok kepentingan kita yang beragam

· Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat, merupakan filsafat moral atau pemikiran filosifis tentang moralitas, biasanya selalu berkaitan dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan.

3. Unsur yang paling kuat membentuk hubungan pengusaha adalah keberadaan public. Jika ditarik hubungan antara pengusaha, pemerintah, dan dewan perwakilan rakyat. Unsur kepentingan masing-masing pihak tersebut akan tampak jika terdapat kepentingan public disana. Karena memang keberadaan dewan perwakilan rakyat dan pemerintah muncul karena adanya kepentingan public. Sehingga dibutuhkan seorang public relation untuk menjembatani hubungan tersebut. Walaupun ada yang mengatakan bahwa semua orang dapat menjadi PR namun tidak semua orang dapat melakukan pekerjaan PR.

Mengapa disini DPR melakukan fungsi humas yaitu karena DPR memiliki posisi yang lebih dekat dengan public. Kemudian baik DPR ataupun PPP menggunakan fungsi PR sebagai method of communication yang dalam hal ini mereka merasa perlu memberikan komentar terhadap kasus yang menimpa anggotanya tersebut. Dan mengkomunikasikan kasus dugaan tersebut melalui media kepada public. Walaupun hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap kode etik PR.

DAFTAR PUSTAKA

Wasesa, Agung. 2005. Strategi Publik Relation. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ruslan, Rosady. 2004. Etika Kehumasan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Gregory, Anne. 2004. Publik Relation dalam Praktek. Jakarta: Erlangga